Resolusi oh Resolusi...

Kamis, 25 Desember 2008


Pertanyaan:

Dear Pak Jun,

Pak, bentar lagi kan 2008 mau berakhir, tapi resolusi yang saya buat untuk tahun 2008 ini masih banyak yang belum kesampean. Gimana ya supaya bisa mencapai 100% apa yang saya inginkan seperti yang saya tulis dalam Resolusi. Supaya tahun depan resolusi 2009 bisa bener2 terwujud. Sarannya dong pak...

Trima kasih ya atas jawabannya :)

B.rgds,
Darmawan


Jawaban:

Dear Pak Darmawan,

Memang benar, kita sudah dipenghujung tahun 2008. Dalam hitungan hari kita akan memasuki tahun baru, 2009. Waktu berjalan terasa cepat. Dengan kecepatan yang terkadang melampaui langkah kita dalam menapaki janji-janji keberhasilan kita di tahun 2008 ini. Yang kita tuangkan sebagai Resolusi.

Yang pada saat kita tulis, sudah terbanyang hasil yang akan kita raih. Tapi seperti pertanyaan bapak: kenapa resolusi belum sepenuhnya terwujud?

Sebenarnya yang paling tahu jawabannya adalah bapak sendiri. Karena bapak kan yang menjalani :)

Kalau boleh sharing, Beberapa hal berikut yang bisa jadi menyebabkan Resolusi belum mencapai hasil maksimal:

1. Suka Menunda

Ini penyakit yang sering melanda. Malas. Kita sangat ahli dengan sejuta alasan dalam menunda.

Menunda untuk memulai. Kalaupun sudah mulai, terkadang masih menunda untuk meneruskan. Padahal resolusi dibuat bukan patokan kapan akan berakhir, tapi justru kapan untuk memulai.

Nah, bagaimana agar tidak menunda? Ya Tundalah Penundaan -begitu saran jitu Pak Mario Teguh untuk yang suka menunda. Bila ada keinginan untuk menunda, tunda dulu keinginan menunda tersebut.

Memang ada kenikmatan semu didalam menunda, tapi semakin kita menunda semakin jauh resolusi akan terwujud. Jadi Lawan dan paksa rasa malas! Bila tidak, kehidupan yang akan tegas memaksa kita bekerja lebih keras nantinya.

2. Tidak Fokus

Seringkali kita tidak fokus pada apa yang kita kerjakan. Belum tuntas untuk mengerjakan satu hal, sudah beralih ke hal lain yang tidak perlu. Karenanya pilah yang kita lakukan menjadi prioritas-prioritas.

Prioritas pertama adalah lakukan hanya yang penting dan mendesak. Kemudian yang penting tapi tidak mendesak. Berikutnya baru kita bisa kerjakan pada hal yang tidak penting dan tidak mendesak.

Fokus pada outcome yang ingin kita capai dalam resolusi yang kita tulis tadi. Bukan fokus pada yang menghalangi, hambatan-hambatan atau resiko dalam mencapainya. Fokus yang salah akan menjauhi kita dalam meraih impian.

3. Kurang emosi

Bila tidak melibatkan emosi ketika menuliskan resolusi, akan membuat kita tidak hidup dalam impian kita.

Dengan emosi yang terkandung dalam resolusi, akan membuat kita lebih bergairah. Dua hal yang bisa kita gunakan: kenikmatan dan kesengsaraan.

Kenikmatan apa yang akan kita dapati bila resolusi terwujud. Kenikmatan buat kita sendiri, keluarga atau orang tua.

Atau kesengsaraan apa yang akan kita alami bila resolusi tidak terwujud. Bagaimana kekecewaan orang yang kita cintai bila hal tersebut tidak terlaksana.

Dengan begitu, ada keterdesakan dalam diri kita. Mau tidak mau kita harus mewujudkannya. Resolusi jadi memiliki jiwa sebagai pengingat.


4. NARO (No Action Resolution Only)

Nah ini juga masalah serius mengapa Resolusi tidak terwujud: No Action Resolution Only.

Berapa banyak resolusi kita buat, sebarapa dahsyat kata-kata dalam resolusi, tapi semua itu tidak akan ada artinya bila tidak ada tindakan yang kita lakukan.

Resolusi dibuat adalah untuk kita bertindak. Bergerak dari kondisi saat ini, menuju keadaan yang lebih baik. Awali satu langkah kecil untuk mencapai ribuan langkah dalam pendakian gunung impian.

Mulai dari yang paling mungkin kita lakukan.

Jadi setelah resolusi dibuat, lengkapi segera dengan tindakan-tindakan yang kita lakukan. Kemudian.... bertindaklah!

5. Evaluasi

Lakukan evaluasi secara periodik. Bisa bulanan, kuarter, tengah tahunan. Kemudian lakukan analisa dan langkah-langkah perbaikan. Agar kita tetap dalam jalur resolusi yang kita buat.

Kalau perlu libatkan teman, mentor, kelompok mastermind dan sebagainya. Yang akan memberi saran untuk mempercepat dan memperbaiki tindakan kita lebih terarah.

Seringkali tanpa kita tahu sudah berada diposisi mana, waktu terus berjalan dan kita sudah berada dipenghujung tahun.

6. Tidak Melibatkan Sang Maha Penentu

Semua rencana, harapan dibarengi dengan massive action, akan lebih berdaya dahsyat bila melibatkan Sang Maha Penentu, Allah SWT.

Karena tidak ada satupun kejadian didunia ini tanpa kehendakNya.

Bisa jadi karena bersemangatnya dalam mewujudkan resolusi, kita lupa untuk meminta bimbingaanNya. Lupa berharap kepada Sang Maha Kaya.

Padahal Tuhan sudah berjanji, "berdoalah maka akan Aku kabulkan". Dan janji Tuhan pasti benar adanya.

Mendekat Tuhan disegala kondisi. Ketika sedih datangi Tuhan, maka Tuhan akan menemani kita ketika bahagia. Bersama Tuhan ketika kita senang, maka Tuhan akan memanjakan kita ketika sedih.

Dan bila perjalanan kita dalam mencapai resolusi bersama Tuhan, maka siapa lagi yang bisa menghalangi?

Demikain pak Darmawan, mudah-mudahan membantu. Dan semoga di tahun baru, tahun pembuktian eksistansi diri, semua resolusi kita bisa terwujud. Tidak harus 100%, paling tidak kita sudah bergeser menjadi lebih baik.

Wassalam,

AR Junaedi

Read more...

Share the Key: NLP menjadi sederhana dan powerful

Sabtu, 20 Desember 2008


Seorang teman curhat masalah pribadinya. Beberapa bulan lalu, cintanya tertolak oleh sang gadis yang diimpikannya. Penolakan ini membuatnya frustasi. Merasa rendah, diabaikan, tidak 'pd', dan seperti tidak ada gairah.

Trauma ini masih terus membayangi. Hingga sampai menggangu pekerjaannya sehari-hari.

Nah, untuk membantu sahabat saya ini, saya coba terapkan salah satu teknik NLP sederhana yang ditulis Pak Krishnamurti, sang Mindset Motivator, dalam bukunya 'Share the Key'.

Teknik untuk menghilangkan trauma ini disebut teknik TV Kuno. Saya minta sahabat saya ini menenangkan diri, rileks. Ambil nafas perlahan. Kemudian sambil memejamkan mata, saya bimbing dia untuk menuangkan peristiwa tidak mengenakan tadi kedalam sebuah TV Kuno. TV Imajiner. Saya lihat ada raut kegeraman dari kerut didahinya.

Tahap berikutnya saya minta dia untuk mengaburkan gambar yang ada di TV. Dari warna hitam putih, berubah menjadi bintik semut, dan saya gabungkan dengan teknik melenyapkan TV sampai menjadi titik. Pop, hilang!

Hasilnya... Wow Alhamdulillah.. Sahabat saya ini bilang bahwa trauma itu hilang bersamaan dengan lenyapnya sang TV imajiner....

Dan sekarang dia sudah bisa tersenyum kembali...

Ada satu lagi teknik yang saya coba. Ketika membaca teknik membebaskan diri dari kemarahan dengan Ikhlas, saya tadinya merasa susah untuk menjadi marah. Paginya malah diuji untuk menjadi marah.

Sewaktu mengantar anak saya sekolah pagi ini, mobil saya 'berciuman' dengan bemper mobil orang lain. Ketika berbelok, tiba-tiba ada mobil memotong jalan dan menyenggol bagian depan kanan mobil saya. Alhasil, bagian depan kanan sedikit penyok dan cat terkelupas.

Sewajarnya saya marah, tapi saya coba terapkan teknik Ikhlas ala pak Krishna ini. Masih didalam mobil saya coba rileks, tarik nafas dalam dan buang perlahan, menyadari ada rasa marah, kemudian lepaskan ke alam semesta dengan ikhlas... lebih rileks dan Plong....

Alhamdulillah, rasa marah berganti menjadi damai

Masih ada 30 teknik terapan NLP yang dibuat sesederhana mungkin oleh Pak Krishna. Sehingga saya yang masih awan NLP pun bisa menerapkan dengan mudah.

Ditulis dengan tutur yang khas, renyah, gurih dan memang dahsyat. Ditambah lagi dengan puisi-puisi yang beliau sebut Untaian Bidadari Words yang juga sederhana tapi dalam maknanya. Salah satunya saya tulis di post sebelumnya: Baik, Indah, dan Benar


Buat yang ingin memahami NLP, buku mungil ini bisa menjadi rujukan sekaligus langsung menerapkannya.

Karena, mukjizat buku ini akan didapat justru setelah Anda mengambil keputusan untuk mencoba "Sruut'...

Read more...

Baik, Indah, dan Benar

Jumat, 19 Desember 2008

Yang baik belum tentu benar
Yang benar pastilah baik

Yang indah belum tentu benar
Yang benar pastilah indah

Baik, Indah dan Benar hanyalah Kata

Kata yang bisa bermakna
Kata yang bisa berhikmah
Kata yang hanyalah bunyi

Namun Baik, Indah, dan Benar
Juga bisa jadi kata yang mengubah Jiwa

Tergantung si empunya telinga
Tergantung sang pemilik Jiwa

Sang Allah, Sang Mahabesar!

Khrisnamurti

Read more...

Menghadapi Krisis Global 2009

Rabu, 10 Desember 2008

Dear Action Member,

Dipenghujung tahun 2008 ini, TDA Yahoo! Messenger Business Conference kembali akan mengadakan pembelajaran via on-line. Dengan topik hangat yang perlu buat kita antisipasi: "Menghadapi Krisis Global 2009"

Menghadirkan Nara Sumber Bapak Freddy Pieloor

Beliau adalah Konsultan Keuangan Keluarga dan Asuransi, Owner dan CEO PT Antara Intermediary Indonesia, Penulis beberapa buku yang diterbitkan Elexmedia, diantaranya:
"Benahi Cara Hidup: Raih Kekayaan dan Kesejahteraan"
"Bangun Kekayaan Sejak Belia"
"Investment & Insurance are Different Story"

Apa yang harus kita siapkan dalam menghadapi krisis Global 2009?
Sikap mental seperti apa yang perlu kita kedepankan agar tetap tangguh dalam badai krisis ini?
Bagaimana strategi dan rencana taktis untuk mengubah global krisis menjadi peluang dan keuntungan?

Dan banyak lainnya yang akan dikupas habis dalam Business Conference kali ini. Insya Allah akan diadakan pada:

Hari: Kamis, 11 Desember 2008
Jam: 14.00 - 16.00 wib

Segera daftarkan diri Anda dengan mengirim email ke tdabiz@gmail.com, dengan subject: Daftar TDA Biz, cantumkan nama dan Ym Id anda. Pendaftaran ini berlaku khusus untuk anggota TDA saja.

Untuk kenyamanan peserta dibatasi 50 saja. Jangan tunda lagi, edisi lalu kami terpaksa menolak lebih dari 20 peserta yang terlambat mendaftar. First In First Serve.

Seperti biasa acara ini akan dipandu moderator Pak Lutfiel Hakim dan Pak Jonru dengan Host Moderator Pak Eddy Sulastomo dan Pak Arief Budiono.

Terima kasih atas dan sampai jumpa di conference.

Salam Fuuntastic,

AR Junaedi
a/n Team Mods TDA Y!M Biz Conference

Read more...

MTSN: Before The Year's End 2008

Kamis, 27 November 2008


Rekan-rekan Super Members yang terkasih,

Semoga email saya di malam ini menyambut Anda sepagi mungkin di hari Kamis yang penuh berkah ini, dengan semua doa dan harapan baik agar Tangan Yang Tak Terlihat itu menuntun Anda menuju tempat-tempat masuk yang benar atau jalan-jalan keluar yang benar.

Sebentar lagi kita memasuki bulan terakhir dari tahun 2008, yang biasanya menjadi bulan yang sangat emosional bagi banyak dari kita, yang kemudian terdorong untuk membuat janji-janji kesungguhan yang baru untuk tahun yang akan datang.

Tetapi, biasanya ada suara-suara kecil di relung terdalam di hati ini yang berusaha menarik perhatian dan mengingatkan bahwa masih banyak dari yang kita janjikan di bulan Desember 2007 – yang sampai sekarang belum melihat sinar matahari tahun 2008.

Meskipun telah bertahun-tahun kita berhasil menekan dan mengabaikan pengingatan itu, kita tahu bahwa suara itu akan terdengar lagi menjelang akhir tahun 2009 nanti.

Dan sebagian dari kita memang akan menjadi semakin ahli mengabaikan pengingatan dari hatinya sendiri.

Sahabat-sahabat yang menjadi tujuan pelayanan kami,

Bagaimana jika hari ini kita mencoba memperpendek jarak antara akhir tahun 2007 dan akhir tahun 2008, dengan membaca ulang Year End Note yang saya siapkan untuk rekan-rekan di ruang keluarga kita yang ramah ini pada penghujung tahun 2007 yang lalu.

Saya anjurkan Anda mengundang kembali dan merasakan kesyahduan dari janji-janji akhir tahun Anda di tahun 2007, dengan menapaki kalimat-kalimat dalam Year End Note ini dengan setulus-tulusnya. Kemudian, saat Anda selesai, saya mohon Anda membayangkan kira-kira janji baru apa lagi kah yang akan Anda buat di akhir tahun 2008 ini, untuk tahun 2009.

Kira-kira, sebesar apakah pribadi yang namanya Anda itu – akan Anda jadikan di tahun 2009 yang baru nanti?


Rekan-rekan Super Members pengisi kehidupan ini,

Bersihkanlah hati Anda, sebelum memulai apapun yang penting bagi kehidupan.


MT Year End Note 2007

Hati Yang Mencari
MARIO TEGUH


Engkau sahabat ku terkasih,

Bayangkanlah ini ...

Sebuah kehadiran berdiri di belakang mu,
yang kau kenali tanpa kau lihat,
yang kau rasa tanpa kau sentuh,
dan yang kau hirup kegagahannya tanpa memeluknya;
dan kemudian kau menghadapnya tanpa berputar.

Dan kau rasakan getaran di dinding dada mu,
pipa nafas mu menyempit karenanya,
yang berirama dengan kedalaman suara damai-nya,
yang berbicara kepada hati mu ...

Wahai Hati Yang Mencari,

ini yang aku undangkan kepada mu, bahwa

Masa yang baru ini harus kau masuki dengan kekuatan yang damai.

Cegahlah semua bibit kelemahan untuk menyertai mu dalam memasuki tahun yang masih bersih, segar, dan indah ini.

Yakinilah,

Bila engkau memulainya dengan kelemahan,
engkau akan mengakhirinya dengan kekecewaan.

Tahun ini sebetulnya sangat berserah kepada mu.

Semangatnya adalah semangat mu,
kekuatannya adalah kekuatan mu,
dan keindahannya mengambil semua bahan pembentuknya dari keindahan hati mu.

Bila hati mu mencari,

Janganlah engkau membatasi
apa yang dapat Tuhan lakukan untuk mu.

Apakah engkau berdoa?
Karena doa mu adalah permintaan mu.

Apakah doa mu?

Bila engkau meyakini bahwa Tuhan kita adalah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Kaya, dan Yang Maha Menjawab Permintaan,

Mengapakah engkau meminta yang kecil-kecil?

Sadarkah engkau bahwa dengan menakar permintaan mu, engkau sebenarnya telah bertindak seolah-olah membatasi kewenangan Tuhan?

Sadarkah kau, bahwa engkau seolah melarang Tuhan untuk menyejahterakan dan membahagiakan mu – lebih baik dari yang sedikit engkau takarkan bagimu dalam permintaan kecil mu itu?

Janganlah engkau membatasi apa yang dapat Tuhan lakukan untuk mu.

Tugas mu adalah meminta, maka minta-lah.

Kemudian pantaskanlah diri mu bagi jawaban dari permintaan mu itu.

Ingatlah bahwa

Sebuah kualitas tidak bisa lepas
dari kualitas sebelumnya.

Sebuah tahun yang utuh, seperti apa pun yang utuh – memiliki awal, tengah, dan akhir. Tetapi, yang sering kau lupakan adalah bahwa yang tengah itu adalah sebuah proses yang bergantung kepada kualitas tindakan mu, untuk menjadikan akhir-nya juga berkualitas.

Setiap tahun memiliki awalan, tetapi tidak satu pun dari tahun-tahun itu yang mampu kembali ke awalnya. Tidak juga kau.

Engkau tidak akan bisa mencoba kembali hidup di dalam masa lalu mu, tanpa melukai kualitas kehidupan mu hari ini. Tidak ada yang dapat kau lakukan kepada hal-hal yang telah menjadi ‘tadi’, atau yang ‘kemarin’, apalagi yang ‘dulu’.

Engkau juga tidak akan mampu mencoba hidup di dalam impian masa depan mu – sebagai cara untuk melarikan diri dari masa kini mu, tanpa mengabaikan kualitas kehidupan mu hari ini. Seandainya saja engkau mengetahui, bahwa engkau tidak akan mampu mengabaikan kehidupan, karena kehidupan telah mulai menelantarkan mu pada tanda pertama bahwa engkau tidak menghormati kehidupan.

Sekarang, sadarilah bahwa

Setiap hari adalah awal dari kehidupan baru mu.

Semua yang ada awalnya menuju kepada akhirnya. Maka pastikanlah bahwa akhir yang sedang kau tuju adalah sebuah akhir yang baik - dengan memastikan bahwa engkau memulai tahun yang baru ini, sebagaimana engkau harus memulai apa pun - yaitu dengan awal yang baik.


Wahai Hati Yang Mencari,

Aku mendengar awal dari bisikan-bisikan kesungguhan baru mu;
maka berketetapanlah setelah engkau memutuskan,
karena

Apa pun yang dimulai dengan kebaikan,
akan dimuliakan dengan ujian.

Tetapi engkau sering melihat ujian itu sebagai penyulit bagi perjalanan mu.

Ujian itu adalah pemulia bagi mu - bila engkau tulus menerima hukum bahwa upaya adalah pengubah nasib. Kesulitan adalah pengundang bagi upaya yang lebih berkualitas.

Sehingga sebetulnya, bila dalam upaya mu – engkau menemui kesulitan, itu berarti bahwa engkau berhak bagi hasil yang lebih baik daripada yang tadinya engkau tuju; dan para malaikat menghadiahkan kesulitan agar engkau mengupayakan cara-cara yang lebih baik - untuk mencapai yang lebih baik daripada yang tadinya ingin kau capai.

Dan karena Tuhan tidak akan memberikan kepada mu ujian yang berada di luar kemampuan mu untuk menyelesaikannya, dan bila engkau tulus mempercayai Beliau – engkau akan menghibahkan diri mu dalam pekerjaan-pekerjaan menghamba yang mengubah nasib mu.

Tetapi kemudian dalam desah nafas ragu mu, engkau mengingatkan diri mu bahwa kemampuan mu kecil. Lalu seolah engkau sedang berkhotbah, lancar bicara mu merincikan semua alasan mengapa engkau tidak berhak bagi impian-impian yang lebih besar daripada yang bisa dicapai dengan kemampuan kecil mu.

Dan untuk hati mu yang lemah dan melemahkan itu,
aku katakan ini kepada mu,
bahwa

Tuhan kita – sebagai kekasih mu,
akan mencukupkan sekecil-kecilnya kemampuan mu
untuk menyelesaikan sebesar-besarnya pekerjaan mu.

Bila bukan itu yang Beliau lakukan untuk kekasih-Nya, lalu untuk apakah engkau disebut kekasih Tuhan?

Maka lengkapkanlah upaya mu untuk mengkekasihkan diri mu kepada Tuhan.

Untuk itu,

Apakah yang sudah kau lakukan untuk membahagiakan Tuhan mu?

Apakah selama ini engkau mencari yang membahagiakan mu, dengan cara-cara yang mengabaikan kebahagiaan Tuhan?

Apakah ada kebahagiaan yang tidak datang dari suka cita Tuhan atas sikap, pikiran, dan tindakan mu?

Maka camkanlah ini,

Bila hanya untuk kesenangan – hal-hal yang palsu bisa saja mencukupi; tetapi bila untuk kebahagiaan – engkau tidak bisa menghindari yang benar.

Dalam pengertian baik mu,

Engkau dapat mengubah apa pun yang selama ini kau kerjakan untuk diri mu yang hasilnya subur bagi keluhan itu – menjadi pekerjaan untuk membahagiakan Tuhan, yang hasilnya adalah upah yang memuliakan dari Beliau.

Apakah kau sadari bahwa

Semua upah adalah upah yang berasal dari persetujuan Tuhan.

Apakah kau sadari bahwa tidak ada orang yang bisa membayar mu kurang atau lebih dari yang telah diijinkan Tuhan untuk kau terima?

Bila engkau memperhatikan,

Tuhan Yang Maha Kaya telah menjadikan beberapa orang di antara kita untuk menjadi juru bayar bagi kita.

Maka janganlah engkau marah kepada juru bayar yang membayar mu kurang, karena keputusan mengenai jumlah yang kau terima kurang itu - ada dalam keputusan di langit.

Dan janganlah juga engkau berlebihan dalam pujian dan terima kasih mu kepada juru bayar yang membayar mu lebih, karena keputusan mengenai jumlah yang kau terima lebih itu - juga ada dalam keputusan di langit.

Bila ada di hati mu perasaan seperti engkau sedang diperlakukan tidak adil, berbicaralah dengan Kekasih mu Yang Maha Pengasih itu.

Di hadapan Tuhan,
engkau akan menemukan arti kebebasan yang sebenarnya.

Di hadapan Beliau engkau terbebaskan dari semua batasan dan kungkungan.

Bila kebingungan dan kesedihan mu memantaskan diri mu untuk sebuah tangisan yang rintihannya rendah dan dalam, … maka menangislah dengan jujur di hadapan Tuhan mu.

Bila masih ada kepalsuan di dalam hati mu, engkau akan bertahan dan tidak mengijinkan diri mu menangis. Tetapi, bila di hadapan Tuhan pun engkau masih berpura-pura, kepada siapa kah engkau dapat berlaku jujur?

Dalam kesedihan dan kegembiraan,
ketulusan mu selalu dekat dengan air mata mu.

Walaupun pandangan mu terburamkan oleh air mata, sebetulnya hati mu mengerti bahwa Beliau tersenyum penuh kasih menantikan ketulusan hati mu.

Tidak ada tangisan yang lebih indah daripada tangisan mu yang telah berserah.

Tangisan mu adalah pembuka dari semua kepura-puraan dan kepalsuan mu.

Derai tangis mu adalah tanda bahwa engkau telah lama membawa beban berat yang seharusnya telah lama kau serahkan kepada Tuhan mu.

Serahkanlah semua beban mu. Beliau sangat tersanjung menerima semua beban mu; itu sebabnya Beliau kau sebut sebagai Tuhan mu.

Beliau telah meminta mu untuk menyerahkan beban mu kepada-Nya, bahkan sebelum engkau mengerti permintaan; tetapi entah mengapa engkau berlaku seperti engkau tidak membutuhkan bantuan.

Tuluslah dalam rembukan mu dengan Tuhan.

Engkau tidak dapat keluar dari pertemuan yang tulus dengan Tuhan mu, tanpa menjadi pribadi yang baru, yang lebih baik.


Wahai Hati Yang Mencari,

Berserahlah …

Tugas mu adalah melakukan yang terbaik dari yang bisa kau lakukan.

Apa pun dampak dan hasil dari upaya mu, ada dalam kewenangan Tuhan mu.

Bukan bakat mu, bukan kepandaian mu, dan bukan modal mu yang mengundang Beliau untuk menghadiahi mu dengan kemuliaan dan kelimpahan;

tetapi

kesungguhan mu untuk menatapkan sikap mu ke arah-arah kebaikan,
kesungguhan mu untuk mencemerlangkan pikiran mu untuk menemukan pintu-pintu kebaikan,
dan kesungguhan mu untuk menetapkan tindakan mu di jalan-jalan kebaikan.

Tidakkah engkau memikirkan,
bahwa

Jalan-jalan kebaikan adalah jalan Tuhan.
Dan bila engkau berjalan di jalan kebaikan,
engkau berjalan bersama Tuhan.


Maka, berketetapanlah setelah engkau memutuskan untuk bersikap baik, berpikiran baik, dan untuk bertindak yang baik;
lalu,


Wahai Hati Yang Mencari,

Setia lah kepada yang benar,

karena

Apa pun yang dimulai dengan keburukan,
akan diperbaiki dengan kesulitan.

Tuhan Yang Maha Memelihara tidak akan membiarkan kita berlaku salah tanpa diingatkan bahwa kita perlu memperbaiki diri.

Kesulitan yang dihadiahkan kepada pribadi yang baik – sebagai cara untuk lebih memuliakannya; juga dihadiahkan kepada pribadi yang sedang salah – sebagai cara untuk membuatnya membenci keburukan dan merindukan kedamaian dari berlaku dalam kebaikan.

Lalu, dengan pengertian ini – apakah engkau masih membenci kesulitan?

Apakah engkau masih merasa pantas untuk mengeluh?

Sekarang, tersenyumlah bersama ku,

Bukankah pengertian ini semakin memperdalam cinta kita kepada Tuhan?

Bukankah sekarang – lebih mudah bagi mu untuk bersabar?

Sudah jelaskah bagi mu sekarang, bahwa kesabaran itu bukanlah sifat, tetapi akibat?

Bila engkau mengerti, engkau akan bersabar.

Bila engkau bersabar, engkau akan dikasihi Tuhan;
karena kesabaran mu datang dari pengertian mu,
dan pengertian mu datang dari keberserahan mu kepada Tuhan.

Maka berketetapanlah setelah engkau memutuskan,
karena

Di awal dari masa-masa yang kejelasannya masih terselubung,
tugas mu adalah untuk memulai.

Janganlah engkau tercegah dari memulai sesuatu yang baik, hanya karena belum lengkap pengetahuan mu tentang hal itu.

Lakukanlah, karena di dalam melakukannya itu lah engkau akan dibuat mengetahui.

Dan di dalam melakukannya itu lah, para malaikat akan meletakkan yang kau cari - di hadapan langkah mu, agar engkau menemukannya.

Sehingga sebetulnya,

Wahai Hati Yang Mencari,

Tidak ada kuasa mu untuk menemukan,
kecuali di buat menemukan.

Engkau tidak akan mampu menemukan yang kau cari, tanpa dibuat menemukan yang kau cari.

Maka jadikanlah diri mu pribadi yang diutamakan, agar diutamakan penemuan-penemuan mu.

Yang sekarang harus kau mengerti dengan lebih baik, adalah tujuan dari pengutamaan mu.

Engkau diutamakan agar engkau menjadi Peneladan Kebaikan, Penganjur Kebaikan, dan menjadi Pengharus Kebaikan.

Di dalam pengertian itulah terurutkan tempat-tempat naik mu. Dan engkau tidak akan dinaikkan tanpa pemeliharaan untuk menjadi yang berwenang di tempat-tempat tugas mu.

Maka mulailah di masa yang baru ini, untuk menjadi Peneladan Kebaikan, untuk kemudian naik menjadi Penganjur Kebaikan, dan kemudian untuk menjadi Pengharus kesetiaan kepada Kebaikan.

Kemudian sadarilah,
bahwa dalam tugas mu sebagai Pengharus Kebaikan – engkau tidak terbebaskan dari keharusan untuk tetap menjadi Peneladan Kebaikan,
karena tanpanya – engkau tidak akan bertenaga sebagai Penganjur Kebaikan,
dan kehilangan kepantasan untuk menjadi Pengharus Kebaikan.


Wahai Hati Yang Mencari,

Karena tidak ada kebaikan yang sekecil apa pun yang tidak tercatat bagi pengenalan yang adil, maka Tuhan mu tidak akan menyia-nyiakan upaya mu untuk menjadikan diri mu bernilai.

Bila engkau tulus dalam pencarian mu,
dan tidak menghalangi sinar-sinar yang menerangi pengertian mu,
engkau akan segera menyadari
bahwa sebenarnya engkau sedang dalam perjalanan
untuk menemukan diri mu sendiri.

Ada pribadi mulia di dalam diri mu itu.

Tetapi penampilannya sering terbelakangkan oleh kepentingan-kepentingan mu yang tidak penting, oleh kekhawatiran mu untuk upah-upah kecil, dan oleh ketakutan mu akan ketertinggalan dari orang-orang tidak jujur.

Sadarilah bahwa ketulusan mu adalah sinar yang membuat mu melihat semua penghalang kebaikan itu sebagai fatamorgana yang memperdaya.


Wahai Hati Yang Mencari,

Sebetulnya engkau sedang mencari pribadi mulia mu sendiri, yang akan kau temukan dalam derajat-derajat yang bertingkat.

Dalam tahun-tahun yang meningkat di dalam kehidupan mu, tingkatkanlah nilai diri mu agar terpantaskan bagi mu kemuliaan sebagai Peneladan Kebaikan, sebagai Penganjur Kebaikan, dan sebagai Pengharus Kebaikan.

Nilai diri mu adalah alasan bagi peningkatan derajat mu.

…….


Rekan-rekan Super Members yang hatinya indah,

Ibu Linna dan saya sangat bersyukur bahwa kami diijinkan untuk menjadi bagian dari kehidupan baik yang sedang Anda menangkan bagi kemuliaan kehidupan Anda dan keluarga yang tercinta.

Sampai kita bertemu nanti.

Salam super,

Linna & Mario Teguh
Founders I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta

Read more...

Mau Jadi Orang Yang Terus Beruntung?

Selasa, 25 November 2008


Assalamu'alaikum sahabat,

Hari-hari belakangan ini, saya banyak menerima email menayakan bagaimana cara mendapatkan lapotop gratis. Rupanya tulisan saya tentang Laptop Gratis, masih banyak mengundang para pembaca blog ini untuk mengetahui caranya.

Seperti yang saya ceritakan di posting tersebut, ini berkaitan dengan bagaimana kita bisa menjadi orang yang beruntung. Karena menurut sejumlah penelitian, faktor keberuntungan memang bisa ditingkatkan.

Cerita ini bermula ketika saya mengikuti seminar yang diadakan TDA, bertema "Lucky You! The Scientific Ways to Increase Your Luck" yang dibawakan pak Ahmad Faiz Zainuddin dari Logos Institute

Ada 5 Prinsip untuk bisa meningkatkan luck factor kita:

1. Sikap Pribadi: Menciptakan dan menyadari kesempatan, dan segera bertindak

Kesempatan tidak selalu datang dengan terang benderang. Terkadang datang dari hal-hal remeh yang tidak kita sadari.

Seperti cerita sukses Pak Hadi Selimut Kuntoro. Berawal dari obrolan kecil dengan supir pemilik pabrik Selimut, sekarang Pak Hadi menjelma menjadi Raja Selimut.

Banyak teman menyebutnya orang yang beruntung. Padahal yang dilakukan beliau adalah menciptakan kesempatan: dengan menyapa supir. Menyadari kesempatan: dari obrolan diketahui ada banyak selimut ekspor yang masih menumpuk digudang. Dan segera TAKE ACTION: dengan mulai menjual selimut.

Jadi bila ingin meningkatkan faktor keberuntungan, maka buatlah kesempatan, sadarilah setiap kesempatan dan segera bertindak atas kesempatan itu.

Berorientasi pada orang (people oriented) dengan memperluas jaringan pertemanan, komunitas yang saling menguatkan dan selalu terbuka terhadap hal-hal baru.

2. Mengambil Keputusan berdasarkan Inspirasi, hati nurani bukan hanya karena motivasi.

Keputusan yang diambil tidak semata-mata karena motivasi semata yang kadang bersifat emosional. Kaitkan keputusan dengan nilai-nilai kebaikan sebagaimana kata nurani.

Sahabat saya Pak Haris, dalam suatu proyek diminta untuk memberikan sejumlah 'pelicin' agar bisa menjadi pemenang proyek tersebut.

Kalau saja dia mengikuti motivasi untuk meraup keuntungan semata, akan segera diberikan uang pelicin tersebut. Namun hati nuraninya berkata lain. Ditolaknya cara haram tersebut, dan melalui jalan yang normal. Akhirnya memang kalah dalam proyek ini.

Tapi, he is luck! Tidak lama berselang dia malah mendapat proyek yang lebih besar yang nilainya beberapa kali lipat dari proyek pertama tadi. Tanpa uang pelicin!

Nah, untuk meningkatan faktor keberuntungan kita perlu selalu terhubung dengan sumber dari keberuntungan itu. Yaitu Allah SWT. Asah intuisi, agar lebih tajam dalam mengambil keputusan yang terbaik. Sesuai nurani.

3. Selalu berharap baik

Apapun kondisi yang sekarang ini kita hadapi, selalulah berharap baik.

Berharap baik akan menghasilkan energi positif. Energi ini yang akan menarik hal-hal positif dalam kehidupan kita. Ingat Law of Attraction: like attracts like.

Bersikap optimis dan tekun dalam menghadapi berbagi kondisi. Seperti saat ini dalam situasi krisis global yang berimbas pada semua sektor. Pribadi yang tetap berharapan baik, akan menemukan sukses bahkan ditengah seburuk-buruknya kondisi.

Dengan terus berharap baik, Insya Allah akan disediakan kebaikan buat kita. Karena Allah ada dalam prasangka hambanya.Berharap berarti mengundang campur tangan Tuhan untuk menolong kita.

4. Sikap Mental: Merubah Hal Buruk menjadi Baik

Sikap Mental yang kuat dan damai akan bisa dengan cepat merubah keadaan yang dalam kacamata kita hal buruk menjadi sesuatu yang baik.

Lihat saja kisah CEO Cipaganti Andianto, masalah yang timbul ketika dibarengi dengan berharap baik, maka akan berubah menjadi keberuntungan besar.

Sakit jangka pendek diartikan sebagai biaya untuk kebahagiaan dimasa depan. Perubahan sikap yang baik dan lentur akan mencegah dari keadaan tidak baik nantinya.

Bisa saja dalam keadaan yang kita anggap tidak baik, adalah cara Tuhan untuk menyapa kita. Menguji kesetiaan kita pada yang benar. Dan bila kita tetap pada berpikiran, berperasaan dan bertindak pada yang benar, bersiap saja menerima kebaikan, pertolongan bahkan dari arah yang tidak kita duga-duga.

Karunia ini yang juga banyak disebut orang sebagai hoki!

5. Loving God, Blessing Others, Self Improvement

Menggapai Cinta dan Ridho Allah, Memberi Manfaat kepada sebanyak mungkin orang dan Selalu memperbaiki Diri. Inilah tiga kunci yang menjiwai dari 4 prinsip diatas. Bila tiga kunci ini benar-benar kita jalani, insya allah kita akan terus menjadi orang beruntung.

Nah, Anda sudah tahu bagaimana untuk selalu jadi orang beruntung. Tinggal saatnya kita bertindak. Karena keberuntungan bukan hanya dari pikiran, tapi juga melibatkan hati dan yang terpenting dalam tindakan.

Lalu, laptopnya? Nanti akan saya sambung ditulisan berikutnya...

Read more...

6 Langkah Pengembangan Bisnis: Dibalik Sukses Moz 5 Salon

Selasa, 04 November 2008


Berikut resume TDA Ym Business Conference dengan Nara Sumber Bu Yulia Astuti - Owner Moz-5 salon, dengan moderator Pak Jonru dan host moderator Pak Arif. Selamat mengikuti:

Jonru
Assallamualaikum. Selamat siang teman - teman sekalian. Maaf bila telat, karena YM kita pada error. Sebelumnya, saya sampaikan dulu aturannya. Moderator pakai teks merah, nara sumber pakai teks biru, peserta pakai teks hitam. Pada sesi pertama, kita dengarkan dulu penyampaian materi dari nara sumber, mohon jangan ada yang menyela ketika penyampaian materi. Setelah itu ada sesi dialog. Pada sesi ini, peserta yang hendak bertanya dipersilahkan mengetik tanda ? dan baru diperbolehkan bertanya setelah dipersilahkan oleh moderator. Nanti pertanyaannya antri.

Oke deh, kita langsung saja persilahkan buat Bu Yulia.

Yulia -Moz5
Untuk materi saya sudah kirim via email, semoga cukup jelas ya.

Tapi saya ingin coba reminder lagi mengenai tahapan - tahapan dalam bisnis. Mulai dari level paling bawah yaitu : Mastery, Niche, Leverage, Team, Synergi, Result. Dari awal itu yang jadi patokan saya dalam pengembangan bisnis saya. Pasti teman - temen sudah banyak yang tahu tentang 6 step brad sugar ini tapi gak ada salahnya kita saling menyegarkan pikiran lagi ya.

Level Mastery adalah masa-masa awal dari usaha kita dimaa kita sedang berusaha mati - matian agar bisnis kita bisa bertahan. Bisa stabil. Kita berusaha keras mengatur waktu, menghasilkan keuntungan, juga menarik pelanggan sebanyak – banyaknya. Intinya supaya bisnis kita jalan atau STABIL.

Level berikutnya adalah Niche dimana kita berusaha untuk bisa unggul dalam persaingan pasar. Tujuannya? untuk mendapatkan KEUNTUNGAN.

Kalau sudah kita naik lagi ke level LEVERAGE, dimana di sini kita berusaha untuk mensistimasikan business kita. SYSTEM.

Kalau kita tahu leverage itu adalah bagaimana dengan usaha yang sama bisa menghasilkan lebih banyak. Untuk Effisiensi, supaya kita business ownernya mulai punya waktu. Leverage berarti juga TIME.

Lalu apalagi? tahapan berikutnya adalah TEAM, The Winning TEAM Building. Inilah yang menjadi dasar dari perkembangan bisnis kita. Tujuannya apa? supaya owner bisnisnya bisa HAPPY. Biar bisa ON the business not IN the business. Kalau TEAMnya sudah kuat dan solid, baru deh kita berSYNERGI dengan team kita. Jadikan bisnis kita sebagai mesin uang kita, supaya kita bisa FREEDOM.

Terakahir adalah RESULT, tapi sebagai catatan ini urut - urutannya gak baku loh. Baru pada tahapan inilah kita bisa multifikasikan bisnis kita. Mau Francise, mau Go Public, monggo.

Bisa aja kita udah di tahap TEAM, kita masih harus kembali membenahi NICHE kita. Atau gak usah nunggu sampai level Leverage baru kita mau membangun TEAM. Intinya sih semua berjalan pararel, tapi untuk fokus pembenahan bisa kita pake patokan level-level ini.

Ok mods sementara itu dulu, nanti kalo ada yang mau dikembangkan dari materi sebelumnya juga silakan.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia.

Jonru
Bagi teman - teman yang hendak bertanya, silahkan ketik tanda ? Setelah itu akan dipersilahkan sesuai urutan.

Ayesha
?

andhika harya p.
?

tadicahya
?

aguss310
?

Ardian Sy
?

Jonru
Pertama kali, kita persilahkan buat aye_nd. Mohon sebutkan nama, usia dan jenis kelamin ya, biar tidak salah sapa .

Ayesha
Salam kenal. Terima kasih atas kesempatannya. Nama saya Ayesha, 27 tahun, female, saat ini ngelola kursus bahasa Inggris. Saya mau tanya ke mbak Yulia. Untuk membuka cabang baru kira – kira diperlukan berapa tahun? maksudnya kapan kita tahu kita sudah siap untuk buka cabang n apa yang harus dipersiapkan? Thanks

Jonru
Ok silahkan Bu Yulia

Yulia -Moz5
Ok mba Aye. Kalo pake patokan dari brad sugar ini buka cabang ada di level leverage. Dimana denga effort yang kurang lebih sama, kita mendapatkan hasil yang lebih banyak. Lalu kapan baiknya? yah setelah kita merasa sudah menguasai segala aspek bisnis kita, kita juga sudah main di ceruk pasar yang tepat, jangan lama-lama, buruan buka cabang.

Buka cabang juga salah satu strategi marketing juga, untuk memudahkan pelanggan menikmati fasilitas dari kita.


Jonru
Ok, gimana Mbak Aye

Ayesha
Ok, thanks mbak. Berarti lewatin tahap - tahap tersebut dulu ya. Thanks pak Jonru. Nanti ada pertanyaan lagi hehe.

Yulia -Moz5
Betul bu, nanti kalo sudah menguasai kan tinggal diduplikasikan ke cabang


Jonru
Ok sama – sama. Berikutnya Pak Andhika, dipersilahkan.

andhika harya p.
Makasih pak. saya andhika, 30 tahun, pria. Untuk parameter tiap tahap sudah oke bagaimana bu?

Yulia -Moz5
Tinggal di copy paste hehehe masalahnya yang dicopy ini kudu betul dulu dong hehe. Memang pembahasan 6 step ini gak mungkin dibahas sekilas aja ya. ada penjelasan panjang lebarnya, tapi gampangnya. untuk level 1 misalnya. Mastery, kita lah yang punya parameternya sendiri, misalnya profitnya. Bisnis harus menguntungkan dong, atleast ROInya pertahun minimal 20% dari modal misalnya. Kalo udah untung, juga effortnya. Lalu SDM dll.

Kalo kita sudah merasa ok 80% jalan lah, mulai kita focus ke niche, atau ceruk pasar, yang pastnya sejak kita mulai bisnis juga udah kita tangani dong. Di saat kita sudah menguasai pasar, kita siap-siap mulai bermain di leverage. Leverage itu tadi SYSTEM, gimana kita mensistimasikan business. Bapak-bapak dan ibu - ibu mau tahu tahapan dalam mensistimasikan business kita gak?

Berikut ini adalah tahapan mensistimasikan business yang sedang kita jalankan:

1. Visi, alias tujuan bisnis kita. Kalo kita mau pergi, pertama tau dong tujuannya kemana. Nah itu dia VISI.

2. MISI apa itu Misi? yaitu Rute kita. Kita mau Ke surabaya, lalu biar sampai sana, lewat mana? rutenya itulah MISI.

3. Budaya (Value)

4. GOAL....

5. Struktur Organisasi, gak masalah Presdir, direktur, manager, semuanya isinya nama kita, GL GL (Gue Lagi Gue Lagi) tapi paling tidak sudah ada struktur organisi.

6. Jobdesc.

7. Indikator kesuksesan, maksute gini. Kita pengen semua team kita sukses, tetapi kita lupa mendeskripsikannya. Kaya misalnya di salon, Capster yang sukses itu yang kaya apa? kasir yang sukses itu yang gimana? Semua didefinisikan.

8. Manual Operasi, alias SOP.

9. Milestone atau tahapan business (Goal 3 bulanan)

Jadi deh si SISTEM. Nah jadi jangan takut duluan sama yang namanya sistem bisnis kita,hehe. Kalo bicara tentang business, sistemnya gak jauh - jauh dari 3 hal : 1.Sistem Marketing 2, Sistem Kontrol 3 Sistem HRD. Yah udah ketiganya ini kita utak atik aja dengan tahapan - tahapan sistimasi yang tadi sudah saya jabarkan.

Back to pertanyaan pak andika, setelah kita meleverage business, kita sudah ada sistemnya, kita kan mulai focus ke TEAM BUILDING, parameternya apa? Bisnis kita bisa jalan tanpa kita karena sudah dijalankan oleh Winning TEAM yang solid dan kuat. Lanjut ke sinergy dengan team dan ke result.

Semoga jelas ya pak andika.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia. Lanjut ke penanya berikutnya, Ardian Sy. Silahkan.

Ardian Sy
Terimakasih pak moderator. Bu Yulia, penjelasan 6 step dari brad sugar barusan sangat membantu memahami tahapan bisnis. Pertanyaan saya sederhana saja dari ke 6 tahapan itu kira – kira kesulitan - keculitan apa saja yang ditemu dalam perjalanan? Juga berdasarkan pengalaman bisnis bu Yulia di MoZ5 atau yg lainnya. Mohon bisa di share pengalaman menyelesaikan tiap kesulitan yang di temui dalam tahapan itu. Sekian dulu, makasih.

Yulia -Moz5
Pak Ardian, yang sulit sih gak ada. Akan sulit kalo kita gak ada gambaran sama sekali. Gini misalnya, waktu saya awal berbisnis buta banget. Semangat aja.

Kesulitan - kesulitan sih pasti ada tapi biasanya sifatnya teknis ya. Yang pasti kalau kita tahu tujuan kita, dan tahu kita dalam posisi mana, tahapan mana, insyaallah lebih mudah kita menjalaninya. Akan beneran menjadi sulit kalo kita tidak tahu sama sekali posisi kita, keadaan kita, apalagi tujuan kita berikutnya.


Ardian Sy
OK, kalo belum puas ntar disambung ya.

Jonru
Ok selanjutnya Pak Maulana, dipersilahkan.

maulana nih
Thank you Pak Jonru, nama Fico, 26, pria. Pertanyaan saya sederhana bu, ketika ibu memilih kandidat investor. Bagaimana cara ibu memilih investor yang memiliki passion yang sesuai dengan visi bisnis ibu? Tolong tips dan kiat kiatnya. Itu saja dulu ibu.

Yulia -Moz5
Memilih kandidat dengan passion yang selaras visi ya, agak ribet memang pak. Ada tahap seleksi dengan isian kemudian yang menentukan sekali adalah pada tahap pengenalan.


maulana nih
Mungkin pengalaman ibu saja dapat diceritakan.. makasih..

Yulia -Moz5
Awalnya mengembangkan kemitraan memang saya masih menggunakan tahapan seleksi yang masih sederhana. Gak ketat - ketat amat, tapi makin lama makin pinter dong, mulai bisa mengidentifikasi mana sih yang gak sesuai, mana sih tanda - tanda awal dia gak match sama visi kita.

Memang perlu invest waktu untuk saling kenal, ngobrol, ngopi bareng, cerita ini cerita itu, ntar lama - lama keliatan wah bisa lanjut nih. Tapi gak sedikit juga dari tahap awal atau dari isian kuesioner udah keliahatan bahwa dia gak match dengan visi kita.

Bisa jadi kita juga salah, tapi prinsipnya lebih baik kita kehilangan orang yang benar, dari pada kita dapat orang yang tidak tepat. Untuk mendapatkan orang yang tepat memang musti invest di waktu, tenaga dan fikiran, tapi insyaallah hasilnya sebanding.

Salah satu tipsnya rajin - rajin bertanya pak Fico. Tanya apa aja, hobbynya, buku yang dibaca, langganan majalah apa, weekend ngapain aja, nonton tv acara apa? bagaimana dia memandang kehidupan yang dijalanin sehari-hari, dan yang penting juga tanyakan APA YANG DICARI? APA ARTINYA BISNIS INI UNTUK DIA?


Jonru
Ok thanks Pak Fico. Penanya berikutnya, Bujang Bogor. Silahkan.

bujangbogor
Terima kasih pak momod. Nama Ma'mun, pria. Wah saya kurang gaul nih, jadi belum baca tahapan - tahapan Brad Sugar itu. Kalau menurut bu Yulia, apakah semua bisnis bisa menjalani tahapan itu? Melirik bisnis itu termasuk komoditas, atau kurang sustain.

Misal, dulu ramai buka wartel, terus abis, artinya tidak sustainable. Kalau kasus mutahkir, katakanlah bisnis counter pulsa/hp. Kalau kata pak Junaedi ini adalah bisnis sejuta umat, apakah bisa mencapai tahapan - tahapan itu? Sering saya melihat, pebisnis counter pulsa, cepat sekali membuka cabang. Apakah ini karena takut kehilangan momen seperti wartel itu? atau memang cepat sekali menapaki tahapan Brad Sugar.

Yulia -Moz5
Bukan bisa pak, tapi harus melalui semua tahapan. Sering kali gagal di tahapan niche. Karena yah itu tadi harus bisa menang di persaingan pasar dengan bermain di ceruk pasar. Yah kan untuk leverage bisnis juga pak. Kalau dengan 3, 4, 10, 15 cabang effortnya sama dengan 1 cabang, kenapa gak buka banyak cabang, asalkan memang sudah masuk itung – itungannya.

Gini kita buka cabang untuk apa sih? idealnya kan untuk menambah pemasukkan usaha kita dengan jemput bola. dengan memudahkan juga pelanggan untuk mengakses kita. Juga untuk nge tes sistem business yang sudah kita buat, berjalan tak di cabang?


bujangbogor
Ok, jadi sebetulnya kalau memang merasa layak, langsung buka cabang untuk leverage itu ya.

Yulia -Moz5
Gitu juga untuk kasus konter pulsa, untuk meningkatkan pemasukkan yah banyak - banyak buka counter, toh effortnya juga tidak terlalu berbeda dengan 1 counter.


bujangbogor
Bukan apa – apa, ternyata buka cabang itu ternyata tidak mudah ya, terutama dalam hal SDM. Ok bu Yulia, saya rasa cukup. Antrian masih panjang. Thanks ya. Silakan pak momod.

Jonru
Ok. Silahkan penanya berikutnya.

siuhik
Maaf bu pertanyaan saya sangat sederhana karena memang belum punya bisnis besar seperti penanya yang lain saya Siwi, masih amphibi. Maaf kalau agak OOT ya bu? nggak ikut dari awal, Bu kalau masih amphibi dan ingin terjun TDA, apa sinyal yang harus kita ikuti? langsung keluar aja, atau sudah ada bisnis yg mulai membesar? atau ada yang lain bu? mohon pencerahannya Bu trus tips dan kiatnya untuk bisa tahu puzzle kita?

Yulia -Moz5
Mba Siwi pertanyaan yang sangat menarik, terus terang selama ini banyak sekali yang bertanya kepada saya pertanyaan yang sama.


Jonru
Itu pertanyaan sejuta umat para TDB kayaknya.

Yulia -Moz5
Gini, kalo bicara tentang bisnis kebanyakan kita permasalahannya gak jauh - jauh dari: Modal, Bisnis apa?, Pasarnya bagaimana, support dari keluarga, dan lain lain. Itu kan faktor external ya?

Tapi pernah gak kita tanyakan sama diri kita sendiri, apa ya yang saya cari? saya ini siapa ya? kehidupan seperti apa ya yang saya inginkan? Artinya, bertanya kedalam (nunjuk ke dada hehe) Begitu juga saat kita mau berbisnis. Ok, tapi jawab dulu dong, apa benar bisnis ini adalah panggilan saya?


siuhik
Nah itu dia. Kadang bisnis ini kayaknya ga cocok buat saya, bisnis itu kayaknya ok deh nah gimana kita tahu puzzle kita kalo masih kutat ama itu - itu aja.

Yulia -Moz5
Apa benar bisnis ini bisa mengantarkan saya kepada impian - impian saya? Jangan - jangan kita berbisnis karena kita merasa HARUS BERBISNIS, kenapa HARUS?? yah abis semua orang berbisnis sih, katanya ini yang terbaik. Nahhh Lhoooo.

Yah kita akan selamanya berkutat disitu - situ aja, kalo kita belum bisa menjawab siapa sebenarnya saya ini apa sih passion saya, apa sih yang saya selalu antusias menjalankannya.

Bagaiamana kita bisa memilih suatu bisnis yang tepat kalau kita juga tidak tahu siapa diri kita, apa yang kita mau, apa passion kita, apa KEGAIRAHAN TERBESAR kita.

Cari bu..cari...kalo kita udah dapet itu, TRINGGG semua akan jadi petunjuk buat kita, kemana kita berikutnya harus melangkah. Kadang orang sibuk berkutat di modal, di visibility studies, riset pasar, begitu bisnis jalan, suatu saat BUGGGG bertanya - tanya "Apa iya ya ini yang saya cari?? eh apa bener ya yang saya jalankan ini. Nah lohh. Hehe pengalaman pribadi soalnya.


siuhik
Sip deh Bu, boleh dilanjut diluar ya? Maturnuwun atas pencerahannya.

Yulia -Moz5
Jadi kembali lagi, jawab ya pertanyaan - pertanyaan mendasar itu, karena kalo kita sudah tau jawabannya, semuanya akan jadi petunjuk, apa kah harus bekerja, atau langsung di bisnis, kita akan tau sendiri.


Jonru
Ok deh, thanks Bu. Sekadar referensi, bagi teman - teman yang belum ketemu passion-nya, mungkin bisa baca tulisan saya ini: www.jonru.net/ingin-menemukan-lentera-jiwa-ini-kiatnya. Oke Pak Iwan gimana, sudah siap untuk bertanya?

Nur Iwan Setiawan
Oke. Mengenai awal mula ibu terjun ke dunia bisnis, dari sekian jumlah dana yang dikeluarkan, hasilnya gimana bu, untung atau rugi? Oya, saya Iwan 26 Male.

Yulia -Moz5
Alhamdulillah Untung Pak.


Nur Iwan Setiawan
Pernah ga ibu mengalami pengeluaran lebih besar dari pendapatan? kalau pernah, gmn cara keluar dari masalah tersebut kalau belum, gimana kiat ibu?

Yulia -Moz5
Waduh pak, selama ini sih belum pernah ya. gini awal - awal saya berusaha, keuntungan - keuntungan yang didapat gak langsung saya simpan untuk mengembalikan modal, tetapi diputer lagi untuk menambah modal lagi. Kan konsepnya salon bertumbuh, awalnya satu lantai, kemudian dua lantai kemudian melebar kesamping, kemudian buka cabang, buka cabang gitu.


Nur Iwan Setiawan
Ok cukup Pak Momod, maksih bu.

Jonru
Ok kita ada waktu sekitar 10 menit lagi. SIlahkan kita beri kesempatan buat 2 penanya lagi.

Yulia -Moz5
Sambil nunggu pertanyaan lain, saya ingatkan teman - teman ya 3 sistem dalam bisnis. Yaitu sistem marketing, sistem kontrol, dan sistem SDM. Itu yang menjadi tugas utama kita pada awal - awal membangun bisnis.


Jonru
Oke kita persilahkan buat penanya berikutnya ya. Silahkan buat ylabdo. Kalo gak ada, silahkan buat w4w4l.

w4w4l
Ok thanks, wawal 31th, pria. Bu kalau untuk yang new produk alias produk yg baru untuk bisa diterima pasar dengan cepat gimana yah.

Yulia -Moz5
Wah saya juga gak ahlinya ya tapi dari referensi - referensi yang selama ini saya dapatkan, pertama kita harus mengenal target market kita.

Mengenal loh bukan sekedar tahu. Dengan mengenal dan akrab kita akan tahu apa sih kebutuhan mereka, apa sih yang mereka mau, apa sih yang mereka hargai, nilai-nilai apa yang mereka anut. Apa saja permasalahan - permasalahan mereka
,

w4w4l
Ok misal target pasar kita tahu tapi kayaknya butuh edukasi yang lumayan menyita waktu dan uang.

Yulia -Moz5
Kalo ini kita pahami dengan benar, maka mudah sekali kita menciptakan produk atau jasa yang memberikan solusi buat mereka.


w4w4l
Dan masalahnya saya sekarang TDB jadi ga bisa fokus bener.

Yulia -Moz5
Hehe itu sudah bisa menjawab pak, yah memang harus edukasi pasar juga, dan pastinya ada waktu dan uang yang harus kita INVESTASIkan. Kata Pak TDW, marketing itu kan Memberikan penawaran atau Mengingatkan hehe. Ok, pak wawal ditunggu kabar gembiranya ya.


w4w4l
Ok thanks alot bu.

Jonru
Berhubung sudah jam 4 sore, acara kita selesaikan. Kalau mau lanjut informal dipersilahkan. Dari saya, pak arief dan tim moderator mengucapkan terima kasih. Buat Bu Yulia, juga teman - teman lain, maaf bila ada yang kurang. Sampai ektemu lagi, wassalam.

Read more...

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Rabu, 01 Oktober 2008



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H, Mohon maaf atas segala salah dan khilaf.
Semoga Idul Fitri membawa kesucian di hati...

Wassalam,
AR Junaedi

Read more...

CEO Cipaganti: Masalah adalah Berkah!

Selasa, 16 September 2008


Bermula dari anak SMA yang terpaksa tidak bisa melanjutkan kuliah. Dan harus membantu orang tua dalam bisnis snack. Ya, dari makanan ringan, kini bisnisnya telah merambah berbagai bidang: Transportasi, Properti, Alat Berat dan Pertambangan.

Inilah yang dipaparkan CEO Cipaganti Andianto Setiabudi, di radio Smart Fm pagi ini dalam acara Smart Business Strategy.

Brand Cipaganti mungkin kita kenal dengan rental mobilnya. Namun ini cuma bagian kecil dari kerajaan bisnisnya saat ini.

Bisnisnya mengalir bukan karena direncanakan, dipersiapkan atau ditimbang-timbang. Namun semua justru terjadi ketika masalah muncul.

Blessing in Disguise!

Ketika masih SMA, Andi muda diminta orangtuanya untuk membantu bisnis makanan ringan. Dia harus melupakan mimpinya untuk meneruskan kuliah. Masalah keuangan yang kurang mendukung, memaksanya serius dibisnis keluarga untuk mencetak keuangan.

Belajar mengasah naluri entrepreneurnya Andi berhasil mengembangkan pemasaran produknya dari hanya Bandung, kemudian sekitar Jawa Barat, Jakarta sampai ke Jawa Tengah. Usaha snacknya kemudian menjadi pencetak keuntungan yang bisa menopang keuangan keluarga. Bahkan saat itu bisa memiliki sebuah pabrik sncak dari sebelumya hanya industri rumahan.

Sayangnya keberhasilan memperluas jaringan usaha ini tidak didukung oleh armada angkutan yang dimiliki saat itu. Masalah muncul. Armada tuanya banyak yang tidak bekerja dengan baik. Ini berakibat pada besarnya pengeluaran untuk perbaikan yang tentu saja menggerogoti keuntungan usaha.

Menyerah? Tidak ada dalam kamus Andi!

Yang terlintas saat itu adalah menjual armada tuanya dan mengganti dengan yang baru. Sebelum dijual, mobil itu dipoles terlebih dahulu, baru kemudian dijual.

Ternyata, dari penjualan armada tuanya justru menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Dari sini, Andi melihat PELUANG baru! Beli mobil bekas, percantik kemudian jual.

Dari sinilah Andi akhirnya bisa membuka satu showroom jual beli mobil bekas di jalan Cipaganti. Cikal bakal kerajaan bisnisnya.

Karena bisnis mobil bekas ini lebih menguntungkan, akhirnya usaha snack yang sudah cukup maju ditutup. Keputusan yang cukup berat saat itu, cuma Andi ingin fokus pada bisnis yang lebih menjanjikan.

Dari satu showroom, bertambah menjadi tiga, kemudian terus berkembang. Tapi lagi-lagi masalah menghadang. Saat bisnis mobil bekas berbuah manis, ada kebijkan pengetatan uang dari pemerintah saat itu (tight money policy).

Ini berakibat pada menurunnya angka penjualan secara tajam. Kendaraan yang ada di showroom lama mengendap tidak terjual. Pendapat tidak bisa lagi menutupi pengeluaran tetap.

Dengan prinsip bahwa tidak ada masalah tanpa jalan keluar. Maka mobil yang tidak terjual disiasati dengan coba ditawarkan secara pinjaman. Mulailah ditawarkan ke salah satu pelanggannya yang bekerja secara kontrak di Bandung. Dengan sewa mulai satu bulan, kemudian perpanjang beberapa bulan.

Satu pelanggannya ini kemudian menyewa beberapa unit. Dan aha! Jadilah mobil yang tidak laku malah bisa menghasilkan. Bisnis rental mobil ini lagi-lagi menghasilkan laba cukup besar.

Dari sini, kemudian dia kembangkan semua showroomnya menjadi jasa persewaan. Kecuali yang di Cipaganti, karena ini sudah punya market mobil bekas sendiri.

Jasa rental mobil Andi menjadi nomor satu di Bandung. Tidak ada usaha tanpa kendala, begitupin usaha satu ini. Mobil bekas yang kondisinya kurang baik, banyak yang sering mogok dijalan. Andi harus berfikir kembali untuk menekan kerugian dan komplain dari pelanggannya.

Dari masalah ini, akhirnya diputuskan untuk membeli mobil baru untuk disewakan. Sesuatu yang belum pernah ada pada saat itu. Keputusan yang sangat tepat, karena ternyata response pasar sungguh positif.

Pelanggannya bukan hanya perorangan, meningkat menjadi korporate. Dan berkembang hingga sebesar saat ini.

Begitupun dengan pengembangan bisnis lainnya. Setiap masalah ternyata membawa Berkah.Kuncinya menurut Pak Andi adalah fokus dan jangan pernah menyerah!

Setiap langkah yang kita ambil, pasti menimbulkan konsekwensi. Tapi jangan terbawa kedalam pusaran masalah. Yakinlah bahwa disetiap masalah pasti ada jalan keluar.
Berfikir positif untuk menghadapi masalah, bukan menghindar. Disitulah kita akan temukan keajaiban.

Jadi bila saat ini Anda ada masalah -apapun itu- percayalah itu adalah pertanda untuk Anda meningkat ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Berfikir Postif, Fokus pada yang menghasilkan, Berani ambil keputusan dan Bekerja Keras. Masalah adalah Berkah....

Read more...

Resume TDA Business Confrence, edisi Agustus 2008

Minggu, 17 Agustus 2008

Assalamu'alaikum,

Alahmdulillah, TDA Ym Business Conference telah berjalan dengan baik, walaupun diawal acara ada kendala teknis. Tapi secara keseluruhan acara sharing pengetahuan melalui on line ini banyak membawa pencerahan, ilmu baru terutama yang berhubungan dengan bank.

Berikut disampaikan jalannya conference yang dipandu oleh Pak Lutfiel Hakim & Pak Jonru, dengan host moderator pak Edy Sulastomo dan Pak Arif Budiono. Bersama nara sumber pak Fajar S Purnomo.

Selamat mengikuti:


Lutfiel Hakim: Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala Puji bagi dzat penguasa alam, pemilik keberkahan dan kemurahan rizqi. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasul sang pembuka mata dunia. Seorang pemimpin, panutan dan teladan. Seorang Jendral lapangan sekaligus Ekonom dan Pebisnis tangguh yang bekerja dengan teladan (Qudwah).

Salam bahagia untuk kita semua.

TDA YM Biz conference kali ini 15 Agustus 2008 pukul 14.00 – 16.00, akan menghadirkan narasumber dari perbankan, Bpk. Fadjar S. Pramono, seorang Manajer Bank Pemerintah yang menulis buku Rahasia Sukses Ngutang di Bank”.

Sebagaimana kita tahu, bahwa Bank Bank adalah salah satu perangkat leverage (pengungkit), karena bank merupakan financial intermediary antara yang punya dana dan yang defisit dana.

Conference ini dimoderatori oleh kami: Lutfiel Hakim dan Jonru.
Kepada Narasumber, kami persilahkan ......


Fajar S Pramono: Ass.wr.wb.

Sahabat peserta Y!M Biz Conferenze yang berbahagia, saya berharap Anda memang sudah membaca materi diskusi kita kali ini, yang telah disampaikan di milis oleh Moderator.
Menambahi materi, ada beberapa materi yang mungkin bisa kita jadikan bahan diskusi siang ini.

Pertama, tentang skim kredit.

Bahwa untuk usaha, secara garis besar Anda dapat memanfaatkan skim Kredit Modal Kerja ataupun Kredit Investasi.

Kedua, tentang persyaratan kredit.

Untuk kredit usaha/komersial, setidaknya diperlukan
1. Perijinan usaha yang lengkap. Setidaknya memiliki NPWP, SIUP dan TDP.
2. Usaha sudah berjalan 2 – 3 tahun, dan telah menghasilkan laba.
3. Memiliki agunan tambahan (fixed asset maupun moved asset), sebagai coverage kredit. Nilai likuidasi (jual cepat) minimal 100%.
4. Identitas diri.

Kondisi di atas disebut feasible(layak dari segi usaha) dan bankable (layak dari aspek bank teknis).

Bagaimana kalau belum memenuhi persyaratan di atas?

Kebetulan, saat ini tengah dikembangkan Kredit Usaha Rakyat, di mana usaha baru (minimal 6 bulan) sudah bisa dibiayai dengan kredit bank. Agunan pun tidak harus 100%mengcover.

Ketiga, tentang perhitungan bunga.

Ada berbagai skim kredit berkaitan dengan model perhitungan bunga : flat, persekot annuitet dan rekening koran murni.

Flat : suku bunga tetap, dengan angsuran pokok dan bungan merata tiap bulan. Seperti pada KTA.

Persekot annuitet : model angsuran dengan jumlah tetap per bulan, di mana dalam angsuran bulannnya, angsuran pokok membesar, angsuran bunga mengecil. Seperti pada KPR dan Kredit Kendaraan.

Rekening koran : dimungkinkan hanya bayar bunga, dari yang benar-benar dipakai tiap bulan.

Yang terakhir ini paling cocok untuk modal usaha.

Sebagai prolog, saya kira cukup. Saya ke moderator.
Wass. Wr. Wb.


Lutfiel Hakim: Terima kasih kepada Bpk Fadjar. Selanjutnya saya membuka sesi pertanyaan untuk 5 penanya pertama menggunakan simbol "?" silahkan

wawan_setiadi73: ?
Khanif Ilzamy: ?
Dwi Aryssandhy: ?
Fico: ?

Lutfiel Hakim: Baik kita mulai daripenanya 1. Sdr Wawan silahkan

wawan_setiadi73: Seperti apa sih kriteria utk bisa masuk (Dapat) kredit usaha rakyat?, Selain sdh beroperasi 6 bln

Fajar S Pramono: Selain usaha sdh 6 bl, ketentuan lain:
1. Belum memiliki fasilitas pinjaman / tdk sedg menikmati fasilitas kredit dari bank
2. Usaha prospektif dan bukan usaha yang dilarang
3. Utk 100 juta ke atas, hrs memilik ijin2 spt NPWP, SIUP, TDP
4. Utk di bwh 100 juta, cukup Srt Ket Domisili usaha dari pemerintahan setempat (lurah/camat)
5. Identitas pribadi (KTP, KK, Surat Nikah).

Intinya, usaha feasible (layak untuk dikembangkan dan menjanjikan profit), tapi persyaratan kredit untuk kredit komersial biasa (non KUR) blum dapat dipenuhi. Demikian, thx. ke Moderator, silakan.


Lutfiel Hakim: terima kasih penjelasannya pak fadjar, bagaimana mas wawan dengan penjelasannya? Sudah cukup jelas?

wawan_setiadi73: sgt membantu, jelas

Lutfiel Hakim: lanjut penanya kedua. Sdr Khanif Silahkan

Khanif Ilzamy: saya belum familiar dengan model rekening koran.bisa tolong dijelaskan? apa persyaratannya sama dengan yg lain. jangka waktu pengembalian pokok pimjaman dan bunganya apa juga bisa dinegosiasikan? kalau bisa, kasih tips dong bagaimana negosiasi dg pihak bank agar kita memperoleh hasil yg optimal

Fajar S Pramono: Model rekening koran, bisa diibaratkan bahwa bank memberi dompet berisi uang sejumlah plafond kredit. Uang yang keluar dari dompet itulah yang dikenakan bunga. Pengenaan bunga dihitung berdasarkan pemakaian harian.

Contoh : hari ini Anda menggunakan 50 juta dari plafon 100 juta, bunga hanya dikenakan dari 50 juta (bukan dari 100 jutya). Itungan bunganya : 50 jt x suku bunga / 365. Sisa yg 50 juta masih dapat digunakan sewaktu2.


Khanif Ilzamy: untuk jangka waktunya bagaimana pak?

Fajar S Pramono: Apabila 2 hari kemudian ada setoran (uang masuk ke rekening=mnasuk ke dompet) dari rekanan misalnya 25 jt, maka pemakaian yang kena bunga hanya 25 juta terhitung hari ke-3.

Jadi, jumlah kewajiban bunga bisa berfluktuasi setiap bulannya. Kalaupun dipakai penuh selama 1 bulan, kewjbn bunga : 100 jt x sk bg /365 x jmlh hari dlm sebulan.

Pengembalian pokok negotiable. Bisa di akhir bulan ke 12, bisa per bulan, bisa triwulanan, dsb. Disesuaikan dg cash flow usaha ybs.

Tips : calon nasabah hrs punya keyakinan cash flow yang jelas, dan harus sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Jangan hanya "asal menerima kredit", tapi akhirnya justru mencekik diri sendiri. Ini penting, karena berkaitan dengan kualitas kredit dan kredibilitas kredit Anda.

Pd prinsipnya, pihak bank sangat fleksibel, khususnya dlm btk rekening koran.
Demikian, ke moderator. Silakan.


Lutfiel Hakim: Sdr khanif, bagaiman, cukup jelas?

Khanif Ilzamy: ok terimakasih

Lutfiel Hakim: Dilanjut ke penanya berikutnya Sdr Arianto

arianto.bagus: saya ingin menggunakan bpkb mobil yg baru lunas sbg jaminan untuk mendapatkan kredit, yg ingin sy pakai sbg DP pembelian properti (ruko).

Apakah langkah spt ini feasible? sebab saya pikir2 kok kurang menguntungkan nasabah, karena jaminan yg keluar jadi dua, yaitu bpkb mobil dan sertifikat properti yg kita beli. Bgmn pak?

Fajar S Pramono: Untuk pembelian ruko, tdk diperlukan agunan lain selain kepemilikan ruko itu sendiri. Bagi bank, tdk istilah DP. Yg ada adalah SDS (Sharing Dana Sendiri). SDS tsb harus berupa uang tunai, yang akan dibayarkan ke penjual bersaan dengan kredit dari bank.

Ttg faeasible, klo ruko itu memang akan dipakai utk kegiatan usaha, bisa jadi feasible. Kalau hy utk investasi/disewakan, maka skim yg tepat adalah KPR.


arianto.bagus: untuk usaha

Fajar S Pramono: Kalau utk usaha, maka bank akan menganalisa usaha yang akan dilakukan. Di situlah letak feasible tidaknya. Kalau usaha itu benar-benar baru mau dilakukan, berarti blm memenuhi kriteria lama/usia usahanya. Lagi2, yang bisa masuk adalah skim KPR. Kecuali, usaha tsb adalah pengembangan dari usaha sebelumnya.

arianto.bagus: baiklah, cukup. untuk tambahan, memang untuk pengembangan usaha sebelumnya. makasih.

Fajar S Pramono: klo spt itu case-nya, berarti bisa dibiayai dg Kredit Investasi. Thx. Demikian, Silakan moderator.

Lutfiel Hakim: Demikian untuk pertanyaan Sdr Bagus, Penanya selanjutnya Fico Human Maulana. Silahkan Sdr Fico

Fico: Pak fadjar yang baek.. saat ini perusahaan saya berencana berekspansi membuka cabang di kota lain.. bisa bandung atau surabya.. namun kami tidak memiliki agunan berupa properti.. hanya aset dikantor saja seperti komputer dan peralatan2 biasa..usaha sudah dua tahun..

bisakah saya mengajukan kredit untuk pembukaan cabang baru hanya berdasarkan cashlow dan kondisi bisnis saya yang sekarang saja??

JIka bisa.. kira2 bagaimana cara bank menilai persentase besaran kredit yang diberikan kepada kita..?? misalnya sekian persen dari omset/laba atau bagaimana pak??

Fajar S Pramono: Utk Mas Fico yg jg baek, secara usaha dimungkinkan pembiayaan, melalui kantor pusatnya yg di Jakarta. Dg usia yg baru 2 tahun dan ketidakadaan aset utk agunan, dimungkinkan menggunakan KUR. Tapi ingat, KUR hanya bisa s/d 500 jt.

Tentang besaran kredit, tidak bisa langsung diprosentasekan dari omset atau laba. Yang mempengaruhi justru kebutuhan modal operasional (gaji, biaya, dll), lama piutang, lama persediaan (utk trading), dan hutang dagang.

Kalo utk perusahaan jasa spt TYPSS, perhitungan kreditnya menggunakan Repayment Capasity (kemampuan yang saat ini ada, ditambah proyeksinya) Besar RPC utk kredit yg diijinkan bakn lbh krg 75 persen.

Demikian. Silakan moderator.


Lutfiel Hakim: bagaimana sdr. Fico?

Fico: ok deh.. makasih pak fajar yang baek

Lutfiel Hakim: Baik, kami persilahkan penanya termin kedua 5 penanya untuk penanya termin kedua ..... dengan tanda "?" kami persilahkan 5 orang saja

Fuad Muftie: ?
ylabdo: ?
faif_yusuf: ?

Lutfiel Hakim: penanya pertama: Sdr. Fuad Muftie

Fuad Muftie: Karena mendesak & B.U. saya ambil KTA (sbg pegawai) buat nambah modal toko busana muslim saya.

Besarnya Rp. 50jt di BRI Pisangan Lama, jk waktu 2 thn. sdh jalan 6 bulan. Cicilan lancar.. car... car....

Mungkinkah langsung di-convert jadi KUR atau kredit rek koran, tanpa harus melunasi dulu. gmn caranya? catatan: usaha sdh 2 tahun tapi blm punya ijin2, Thx

Fajar S Pramono: Anda menggunakan SK sbg agunan? Berarti RPC (Repayment Capasity) Anda saat ini berasal dr gaji, bukan dari laba usaha. Itu berarti, ada kemungkinan usahanya dibiayai tersendiri.

Yg di BRI Pisangan masih bisa jalan, karena memang RPCnya bukan dari usaha. Atau, kalo mau bunga lbh murah, yg di BRI Pisangan dilunasi, dan pinjaman KUR dimohonlebihkan 50 juta (utk menggantikan modal yg selama ini berasal dr KTA --Kupedes Golbertap maksudnya, Pak Fuad?).

Saran, lbh baik menggunakan fasilitas modal kerja (KUR) yg lebih murah dari segi bunga dan lebih cocok bagi cashflow sebuah usaha. Informasi : KMK KUR menggunakan sistem rekening koran...


Fuad Muftie: Oke Terimakasih Pak Fadjar

Lutfiel Hakim: Sekedar menambahkan dari moderator, memang problema UKM saat ini adalah usaha yang belum bankable meskipun memiliki prospek yang sangat cerah.

Penanya berikutnya ylabdo


ylabdo: Pak Fajar apakah ini berlaku utk semua bank ?

Fajar S Pramono: Utk Kredit Usaha Rakyat, hanya dilayani di 6 bank : BRI, BNI, Mandiri, Syariah Mandiri, Bukopin, BTN. Tapai, "namanya" berbeda2 antar bank (nama produk utk KUR).

Hanya BRI yang mengadopt langsung nama KUR sbgmn dicanangkan SBY tgl 5 Nov 07 lalu. Namun bgmnpun, dimungkinkan ada kebijakan2 khusus yang berlaku utk masing2 bank.

Prinsip yg sama adalah : diperuntukkan oleh pengusaha UMKM, usaha feasible namun belum bankable, terdapat penjaminan oleh lembaga penjamin kredit s/d 70% dari plafond, yang preminya dibayar oleh pemerintah.

Dana pinjaman sendiri murni dana bank, sehingga bank dimungkinkan menetapkan syarat2 khusus tadi utk meminimalisir risiko yg mungkin muncul.

Demikia, please Mod.


Lutfiel Hakim: info sela: untuk selanjutnya, moderator akan berganti ke Sdr Jonru, demikian terima kasih, silahkan Mas Jonru

jonrusaja: ok terima kasih pak. assallamualaikum teman2 semua. ok terima kasih Pak Fajar. silahkan penanya berikutnya Pak Faif


faif_yusuf: Pak Fajar...,saya pernah ambil KTA dengan bunga flat, tetapi ketika mau saya tutup lebih awal, perhitungan sisa hutangnya dirubah menjadi bunga efektif, sehingga sisa pokoknya masih besar, apakah memang demikian ya pak...

yg kedua, kalau saya mo ambil KUR, sementara skr masih punya KTA, apakah harus ditutup dulu pak, mengingat datanya tentu sudah ada di BI, matur nuwun

jonrusaja: ok silahkan Pak Fajar

Fajar S Pramono: Sebenarnya tidak. Kemungkinan yg ada : bank Anda keberatan kehilangan nasabah yg baik. Menurut saya, Anda rugi kalau hanya bergeser di sistem bunga, karena memang pokok dg flat yg pasti masih besar.

Saran saya, ubah pokok yg tersisa ke sistem rekening koran yg jg menggunakan bunga efektif, dg "mengajukan" usaha Anda sebagai agunan pokoknya. Karena, bisa jadi KTA Anda disetujui dg RPC dari gaji dan usaha.. (MAs Faif masih amphibi kan?)

Untuk KUR, dimungkinkan dengan menutup dulu KTA-nya. Namun itu pun harus ada kebijakan khusus dari pemutus kredit di bank. Semisal, dengan menunggu 3 bulan setelah ditutup, dsb.

Namun demikian, ada bank yang memang sama sekali tidak mengijinkan KUR utk pengusaha yang pernah mendapatkan pinjaman dari bank, karena dianggap sudah bankable.
Demikian. Abang Mod silakan.


faif_yusuf: ok...matur nuwun Pak Fajar, silahkan yg lain

jonrusaja: Ok terima kasih Pak Fajar. Waktu kita masih banyak. Karena itu dipersilahkan bagi 5 penanya berikutnya. DIpersilahkan

arif budiyono: ?
arianto.bagus: ?
Ning Harmanto: ?
Pepi Mudiana: ?
largo_indonesia: ?

jonrusaja: untuk yang pertama, silahkan buat arif budionao


arif budiyono: maaf sebelumnya saya host ikut tanya... Pak Fajar, menurut pengamatan saya, Usaha bidang IT lebih sulit mendapkan pinjaman bank dengan jumlah yang besar. contoh :software house sekelas Jatis, baru bisa tembus 21 M. sementara kalo buat jalan tol misalnya bank berlomba mengasih pinjaman.

pertanyaanya : apakah ini benar pak, bahwa IT belum dipandang di perbankan Indonesia ? kalo tidak apakah tipsnya sama ? terima kasih.

jonrusaja: ok silahkan Pak Fajar

Fajar S Pramono: Sebenarnya, tidak ada "penganaktirian" oleh bank thd bisnis IT. Kendala yang sering ditemui di lapangan adalah, banyak analis kredit yang masih memandang bisnis IT sbg bisnis yang "riskan" akibat perkembangan IT yang sangat cepat.

Artinya, kalo saat ini perusahaah X bisa mjd "raja", belum tentu tahun depan dia masih mjd "raja". Bisa jadi tahun depan hanya jadi "pion". Lihat Yahoo! yg dg cepat disalip oleh Google.

Kedua, banyak analis perbankan (ini "oknum") yang kurang memiliki pemahaman tentang bisnis IT, shg serta merta langsung "menghindar" dari pembiayaan.

Ketiga, banyak proyek2 IT yang memang tdk bisa diejawantahkan dalam bentuk "fisik", shg monitoringnya cukup sulit bagi bank. Lagi2, ini terkait dg tingkat kemampuan, keterbatasan insan perbankan dalam mengikuti perkembangan IT. Mitigasi risikonya menjadi dinilai "tinggi".

Lain dg proyek jalan tol,yg jelas terlihat scr fisik, dan proyeksi inflow yg sangat jelas, dg memperhitungkan kendaraan yang akan lewat. Mitigasi risikonya menjadi sangat jelas.

Demikian, Bang Mod. Silakan.


jonrusaja: Ok terima kasih Pak Fajar. Berarti intinya, orang2 bank harus belajar IT yach :)

Fajar S Pramono: Betul banget, Bang Mod!

arif budiyono: hehe.. thx.. pak Fajar.

jonrusaja: silahkan buat penanya berikutnya buat pak arianto, dipersilahkan

arianto.bagus: pertanyaan saya ada beberapa, langsung saja ya:
1. Berapa sebetulnya bunga KUR tadi?
2. Jadi batasnya 500jt, itu dipakai sbg kredit investasi atau modal kerja pak?
3. Kalau kami suami istri, saya sudah bankable (dan sudah mendapatkan kredit untuk usaha saya sendiri), ingin mengajukan KUR khusus untuk usaha istri apakah itu bisa? maaf pertanyaannya agak maruk hehe... habis bunga makin naik, kalo ada pilihan bunga murah tentu sangat menarik.

jonrusaja: ok silahkan Pak Fajar

Fajar S Pramono:
(1). Bunga KUR, berkisar antara 14,5% s/d 16% per tahun, tergantung dari tingkat risiko yg dinilai oleh bank kpd debitur (peminjam) ybs.

(2) Batas 500 juta bisa berupa KMK ataupun KI. Kalau dua2nya diperlukan, jumlah (eksposure) kredit keduanya maksimal 500 jt. Utk jk waktu, KI maksimal 5 th, KMK maks 3 th.

(3) Kalau usaha Anda perseorangan, berarti isytri Anda telah tercatat secara otomatis sbg peminjam. Tapi, kalo perusahaan Anda berupa PT, dan tidak ada hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan (saham) dan hubungan utang piutang antar kedua perusahaan, maka dimungkinkan.

Demikian. Dipersil, Bang Mod.


arianto.bagus: ok, makasih

jonrusaja: ok terima kasih Pak, berikutnya, silahkan buat Oma Ning

Ning Harmanto: Ikutan boleh ya? Bisnis saya produk herbal dengan karyawan 80 orang .Klo saat ini Saya punya pinjaman dengan agunan 3 rumah jangka waktunya sepuluh tahun. ....dan hingga kini baru berjalan 2 tahun. Pembayaran dinilai bagus...karena alhamdulilah ngga pernah telat mencicil.

Terus saya butuh dana lagi untuk mengembangkan bisnis....beras organik.
Bisakah saya mengajukan pinjaman lagi dengan agunan rumah saya yang diYogya untuk bisnis diJakarta?

jonrusaja: ok silahkan Pak Fajar

Fajar S Pramono: Bergabung? Tentu boleh, Oma Aning. Untuk pembiayaan bisnis beras organik, tetap dimungkinkan. Tapi, tentunya Oma tidak bisa pake skim KUR... So, usaha beras organiknya harus sudah memenuhi kriteria bank teknis.

Ning Harmanto: Maksudnya apa?

Fajar S Pramono: Atau, Oma bisa mengajukan tambahan kredit (tetap di bisnis herbalnya) dg istilah Refinancing KMK.

Oma bisa mengajukan tambahan kredit (tetap di bisnis herbalnya) dg alasan Refinancing KMK. Asumsinya, Oma harus menggantikan cash flow bisnis herbal yang mungkin terganggu dengan adanya bisnis beras organik... So, yg "disuntik" adalah modal kerja bisnis herbalnya.

Yg dimaksud bank teknis, usaha berasnya harus sdh berusia 2-3 tahun juga...


Ning Harmanto: Waduh....bisnisnya baru mulai. Lha seandainya yang pinjam anak saya saja beli rumah yang atas nama saya boleh apa nggak....hehehe? Yang penting saya dapat cash flow...

Fajar S Pramono: Maksudnya, si anak "seolah" membeli rumah Oma? Jawabnya : bisa Oma, kalau bank-nya nggak tahu.. hehe. Kalau dengan saya, saya telanjur tahu, Oma! Hehehe...

Ning Harmanto: Hwekekekek

Fajar S Pramono: Kalau kondisinya seperti itu, silakan mengajukan permohonan KPR Refinancing. Oma bisa mendapatkan cash flow dari sana. Ini serius lho, Oma. Hanya saja, skimnya sebenarnya kurang sesuai dengan cash flow usaha, karena harus mengangsur poko dan bunga setiap bulan...

Sementara, utk mosal usaha, yg paling tepat adalah model KMK Rekening Koran. Demikian. Bang Mod, lanjut.


Ning Harmanto: Tks

jonrusaja: berikutnya silahkan buat pak thomas

arkananta_tours: Info : thomas offline
jonrusaja: ok, masih ada waktu 15 menit lagi, silakan penanya berikutnya


wahyu hidayat: ?

jonrusaja: dipersilahkan buat pak wahyu

wahyu hidayat: Terima kasih, Pak Fajar yang baik, yang mau saya tanya ,di tda kan banyak rekan-rekan yang usahanya berupa online, sementara kantor bisa dimana saja seperti dirumah, bahkan usaha nya bisa dikatakan stabil untuk cashflow baik.

bagaimana agar mendapatkan pinjaman dari bank, ada saran Pak fajar? agak berbeda dengan yang konvensional, kadang stok aja tidak punya karena ambil dari orang

jonrusaja: ok silahkan Pak Fajar

Fajar S Pramono: Tak ada masalah, Pak Wahyu. Yang penting, Pak Wahyu bisa membuktikan "keberadaan" usaha itu. Dari bukti pemesanan, bukti pengiriman barang, bukti tagihan, bukti setoran masuk, bukti pengambilan barang dari supplier, dsb.

Hanya saja, Pak Wahyu harus memiliki satu "alamat fisik" (yg bukan di dunia maya) sbg "home base" usaha. Karena, tanpa alamat jelas, tak mungkin Anda bisa memiliki ijin usaha/surat keterangan usaha. Tak masalah alamat itu adalah rumah tinggal, yg mungkin blm berupa home office.

Jika dimasukkan ke laporan keuangan, berarti kemungkinan yang ada adalah piutang usaha dan hutang dagang. Persediaan tidak ada, kecuali persediaan dalam perjalanan (pengiriman). Prinsip, sangat dimungkinkan, Pak Wahyu.

Modal kerja yang bisa dibiayai adalah membesarnya piutang dagang atau pengurangan hutang dagang tadi. Thx.

Demikian. Silakan lanjut, Bang Mod.


wahyu hidayat: terima kasih pak

jonrusaja: ok thanks Pak. kita beri kesempatan pada 1 penanya terakhir.

kalau tak ada, saya aja deh yang tanya ya Pak Fajar, kalau usaha kita belum punya badan hukum atau npwp, boleh gak ngutang ke bank?


Fajar S Pramono: Utk Abang Jonru : Jika yg dibutuhkan adalah kredit di bawah 100 jt, tak ada masalah dg kebelumadaan NPWP. Tentang badan hukum, tak ada keharusan bagi calon peminjam utk memiliki badan hukum. Kami banyak membiayai kredit milyaran kepada usaha yg masih dlm btk perseorangan.

Badan hukum didirikan lebih karena kebutuhan bisnis (misal prasyarat dari rekanan usaha, atau ketentuan pemerintah bagi usaha tertentu, dsb.)Demikian, Bang
.

jonrusaja: ok deh, terima kasih Pak

Baiklah, waktu tepat jam 16.00 WIB. kita akhiri dulu konfernece kali ini
terima kasih banyak pada nara sumber kita, Pak Fajar atas ilmunya yang sangat bermanfaat

terima ksih juga buat teman2 semua... yang telah berpartisipasi Insya ALlah bulan depan kita ketemu lagi mohon maaf dari moderator, bila ada yang kurang

wassalam


Fuad Muftie: Terimakasih Pak Fadjar atas ilmunya, semoga menambah keberkahan hidup Pak Fadjar....

Terimakasih buat moderator yg sudah mengatur jalannya konferens

Fajar S Pramono: Terima kasih buat semua. Silaturahim kita tidak boleh hanya sampai di sini. OK? Wassalam.

Fajar S Pramono - 08123046517, padjar_espe@yahoo.com
BRI Cabang Jakarta Kramat.. JLn. Kramat Raya 138.. 021 3100152-155

Read more...

20 Jurus Jitu Menembus Bank!

Selasa, 12 Agustus 2008

Berikut ini Materi TDA Ym Business Conference: 20 Jurus Jitu Menembus Bank. Semoga bermanfaat:

Oleh : Fajar S Pramono *)


Apa yang terlintas di benak seorang pengusaha manakala ia memandang bahwa prospek usahanya begitu besar, namun terbentur ketiadaan modal tambahan?

Tentu, si pengusaha akan berusaha menarik investor ke dalam usahanya. Dan salah satu investor yang seringkali diharapkan adalah lembaga pembiayaan, dalam hal ini lembaga perbankan.

Memang, hingga saat ini, bank masih menjadi pilihan utama sebagian besar pengusaha yang membutuhkan tambahan modal bagi pengembangan usahanya. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi. Antara lain, adanya kejelasan regulasi, termasuk di dalamnya adalah kejelasan –bahkan kepastian hukum– mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak (pemberi hutang/bank dan penerima hutang/debitur).

Kejelasan regulasi muncul karena salah satu fungsi bank sebagai lembaga intermediary yang menyalurkan dana pihak ketiga kepada pihak yang membutuhkan. Artinya, kredit telah menjadi suatu produk keluaran bank, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan kredit telah jelas diatur.

Kepastian hukum juga muncul karena perjanjian kredit antara bank dengan debitur senantiasa dilakukan secara notariil.

Ini tentu sangat berbeda dengan hubungan utang-piutang antara Anda dengan seorang kawan misalnya. Kesepakatan yang terjadi memang sangat flexible dan negotiable, yang bisa jadi akan menguntungkan Anda sebagai pebisnis. Misal, kesepakatan mengenai kompensasi (bunga) atau jangka waktu pengembalian.

Namun di sisi lain, sifat perjanjian yang cenderung sangat lentur, mencipatkan kepastian hukum kabur. Secara ekstrim, isi kesepakatan cenderung mudah disalahartikan atau bahkan disalahgunakan untuk menguntungkan salah satu pihak. Akhirnya, bukan hanya hubungan utang-piutang yang bermasalah, namun hubungan pertemanan pun bisa menjadi runyam.

Masalahnya sekarang, bagaimana agar upaya menarik investor permodalan dari sebuah lembaga perbankan bisa secara mulus kita dapatkan?

Untuk mengantar kepada kesuksesan permohonan kredit ke bank, berikut ini akan saya sampaikan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, tidak dilakukan dan dihindari oleh pemohon kredit.


DO : apa yang harus diketahui, dipersiapkan, dimiliki dan dilakukan

1. Usaha telah berjalan dan menguntungkan

Apa kepentingannya? Ya, bank berkepentingan mengetahui kondisi past performance usaha Anda. Pendek kata, bank butuh bukti bahwa usaha yang Anda jalankan merupakan usaha yang mampu hidup dan bertahan, memiliki pasar yang baik, dan mampu menghasilkan keuntungan. Termasuk di dalamnya, adalah kemampuan Anda pribadi dalam mengelola usaha.

Secara umum, bank butuh keyakinan bahwa Anda mampu menjalankan usaha minimal 2 – 3 tahun, dan telah menghasilkan laba positif setidaknya pada satu periode tahun terakhirnya. Ini mutlak, mengingat hanya usaha yang terbukti profitable yang dinilai akan mampu mengelola kredit sekaligus memastikan pengembaliannya.

2. Terpenuhinya aspek legalitas

Aspek legalitas/perijinan usaha merupakan bentuk pengakuan pihak ketiga atas usaha yang Anda jalankan. Pengakuan ini berarti pula adanya kepastian hukum atas eksistensi usaha, adanya persetujuan dari masyarakat sekitar sehingga tidak berpotensi konflik, serta telah memenuhi kewajiban sebagai “warga negara” yang baik, semisal dalam hal pembayaran pajak.

Perijinan minimal yang harus dimiliki adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Apapun bentuk usaha Anda –perorangan maupun badan hukum– harus memiliki syarat legal minimal ini. Khusus untuk industri, pabrikasi dan beberapa pola usaha lain memerlukan syarat legal tambahan, seperti Ijin Lingkungan (HO). Syarat legal lain menyesuaikan dengan jenis usaha yang Anda kelola.

Bank Indonesia mewajibkan bank untuk melaporkan kegiatan pemberian kreditnya debitur per debitur. Salah satu entry point yang digunakan adalah, pencantuman NPWP, yang untuk saat ini diberlakukan untuk besaran kredit Rp 50 juta ke atas. Untuk besaran kredit di bawah Rp 50 juta, cukup didukung dengan Surat Keterangan (Domisili) Usaha dari Kelurahan/Kecamatan setempat.

3. Usaha yang bersifat prospektif

Anda harus dapat meyakinkan bahwa usaha Anda berprospek cerah. Salah satunya, dari segi komoditi bisnis. Apakah komoditi yang kita angkat dalam usaha ini memang masih terus dibutuhkan di masa depan? Atau sesungguhnya pasar mulai jenuh menerima konten usaha Anda?

Kemudian, dari aspek makro ekonomi. Akankan komoditi bisnis Anda memiliki ancaman regulasi yang serius dari pemerintah beberapa waktu ke depan? Adakah kemungkinan, pemilik kran bahan baku sebagai hulu usaha akan dikuasai pihak lain yang secara analisis makro akan memonopoli harga sehingga berakibat pada ketiadaan daya beli masyarakat? Juga, apakah iklim politik kenegaraan yang tidak menentu bisa berakibat pada hilangnya pemasok dan larinya pembeli?

Bank tentu memiliki pengetahuan tentang proyeksi ini. Nah, tugas Anda adalah meyakinkan pihak bank, bahwa kemungkinan-kemungkinan negatif seperti di atas tidak akan berpengaruh banyak pada usaha Anda.

4. Tunjukkan keunggulan dan keunikan usaha Anda

Selain meyakinkan bank tentang cerahnya prospek komoditi usaha, Anda juga harus dapat menunjukkan keunggulan Anda sebagai pebisnis yang mumpuni. So, ini berkaitan dengan pola manajemen usaha, alias cara Anda melakukan pengelolaan usaha. Secerah apapun prospek bisnis yang Anda lakukan, takkan ada artinya bila Anda tidak mampu menunjukkan kemampuan mewujudkan prospek itu menjadi kenyataan.

Apakah Anda memiliki ide-ide dan inovasi yang brilian dalam rangka pengembangan usaha Anda? Tunjukkan kepada bank bahwa Anda memiliki keunggulan komparatif dibanding pesaing atau pemain bisnis serupa. Tunjukkan pula berbagai keunikan usaha dan pengelolaannya, sehingga usaha Anda menjadi “berbeda” dan layak menjadi pilihan bagi konsumen.

5. Memiliki tujuan/planning yg jelas (berikut besaran keperluan)

Dalam hubungannya dengan kredit, Anda harus memiliki rencana yang pasti akan penggunaan kredit yang Anda ajukan. Termasuk juga, besaran kredit yang Anda perlukan.
Anda harus mampu menjelaskan secara rinci rencana pemanfaatan, dan efek positif yang akan mewujud. Berapa persen peningkatan omzet yang bisa didapat dengan adanya kucuran kredit misalnya. Anda harus bisa memproyeksikan.

Anda juga harus menyatakan bahwa Anda memiliki komitmen yang tegas dalam pemanfaatan kredit, sehingga bank yakin bahwa kucuran kredit akan dioptimalkan untuk keperluan usaha sebagaimana direncanakan.

6. Rencana pengembalian

Dengan adanya rencana yang pasti dan proyeksi kemajuan yang akan diperoleh, maka Anda juga harus mampu memperlihatkan kepada bank tentang rencana sekaligus kemampuan dalam hal mengembalikan kredit. Semisal, dengan progres peningkatan omzet sebesar 40% di dalam satu periode usaha pasca pencairan. Dengan peningkatan laba bersih akibat kenaikan omzet, kapan Anda akan mulai mencicil pokok, atau bahkan melakukan pengembalian sekaligus?

Atau, adakah kemungkinan Anda akan mampu memutar hasil usaha itu untuk menghasilkan lonjakan peningkatan omzet lebih dari 40%, sehingga menurut Anda kredit layak diperpanjang? Nah, Anda harus memiliki pandangan ke depan yang jelas seperti itu.

7. Job description dan kaderisasi

Salah satu hal yang dapat menjamin keberlangsungan usaha di masa depan adalah kejelasan tugas antar pengelola usaha, baik Anda sebagai business owner maupun karyawan. Tidak boleh ada ketergantungan kepada satu personil saja, yang bahkan dapat menghentikan jalannya roda usaha manakala personil tersebut tidak ada. Pendek kata, usaha harus terus berjalan meskipun –misalnya– si pemilik sedang sakit. Jangan one man show.

Dalam konteks demikianlah, kaderisasi juga diperlukan. Anda harus meyakinkan bank, bahwa ketika terjadi sesuatu dengan Anda, maka usaha Anda telah memiliki penerus yang tak kalah cakap.

8. Siapkan sharing dana sendiri

Dalam mekanisme pemberian kredit, bank tidak diperkenankan memenuhi seluruh kebutuhan kreditnya (100%). Contoh, untuk investasi pabrik di lokasi baru senilai Rp 1 milyard. Dalam kisaran rata-rata ketentuan bank di Indonesia, Anda harus memiliki modal sendiri sebesar 35%, atau sekitar Rp 350 juta.

Demikian pula untuk modal kerja. Anda harus memiliki share modal sebesar 30%. Namun, khusus untuk modal kerja, share ini dapat berupa aktiva lancar (piutang atau persediaan), modal pesero, akumulasi laba ditahan, dan sebagainya.

Selain untuk menunjukkan kemampuan sendiri, Sharing Dana Sendiri (SDS) diperlukan untuk menunjukkan keseriusan Anda dalam berusaha, sekaligus untuk menciptakan komitmen moral antara debitur dan bank. Artinya, kedua pihak tentu tidak akan bersedia bekerja sama jika usaha yang dijalankan tidak mampu mengembalikan modal yang telah dikeluarkan oleh masing-masing pihak.

9. Sediakan agunan tambahan yang cukup

Sebagai bentuk lain pengembalian kredit, maka Anda harus menyediakan agunan (jaminan) tambahan, baik yang berupa fixed asset (tanah, bangunan, kendaraan) maupun current asset (tagihan, persediaan, uang kas, surat berharga) sebagai second way out (jalan keluar kedua).

Agunan yang utama (first way out) sesungguhnya adalah usaha yang dibiayai. Artinya, hasil usaha yang akan diperoleh itulah, yang harus bisa menutup kembali kreditnya. Agunan tambahan hanya akan digunakan jika hasil usaha Anda tidak dapat diharapkan lagi.

Berapa nilai kecukupan agunan tambahan? Rata-rata perbankan mensyaratkan kecukupan nilai jual cepat (nilai likuidasi) agunan sebesar lebih kurang 120% dari total kreditnya.

10. Memahami ketentuan kredit sekaligus menegosiasikannya

Sangat dianjurkan, bila sebelum mengajukan kredit ke bank, Anda telah mempelajari dan memahami seluk-beluk kredit perbankan. Pengetahuan tentang hal tersebut bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber. Buku, media cetak seputar bisnis, keterangan dari petugas bank, brosur, informasi dari pengusaha lain yang telah berbank, dan sebagainya.

Apa keperluannya? Agar Anda dapat melakukan negosiasi terbaik terhadap bank. Misal, tentang suku bunga yang akan diterapkan. Atau bahkan, tentang skim (jenis) kredit yang paling cocok untuk keperluan Anda.

Pastikan bahwa apa yang nantinya menjadi tipe, struktur dan syarat dalam putusan kredit dapat Anda penuhi dengan baik, tidak memberatkan, dan sesuai dengan kondisi serta perkembangan usaha Anda.

DON’T : apa yang harus dihindari dan tidak boleh dilakukan


1. Bisnis remang-remang, “lampu merah”, atau terlarang

Jangan pernah sekali-kali mengajukan pinjaman untuk usaha Anda, jika usaha Anda merupakan bisnis terlarang. Misal, bisnis narkoba, obat palsu, kayu selundupan, barang impor ilegal, jual-beli satwa yang dilindungi, penyaluran TKI ilegal dan sejenisnya.

Juga, jika bisnis anda masuk wilayah yang banyak diistilahkan dengan istilah “bisnis remang-remang”, seperti prostitusi, diskotik liar dan hotel/penginapan berkonotasi “mesum”. Bank dilarang membiayai bisnis-bisnis seperti di atas, sebesar apapun prospek bisnis tersebut.

2. Berbohong tentang hubungan yang sedang/pernah terjalin dengan bank lain

Seringkali calon debitur menutupi keberadaan hutangnya kepada pihak lain (bank lain), dengan harapan akan memperoleh besaran hutang yang lebih banyak lagi. Ada juga yang sengaja menutupi prestasi buruk hutangnya di bank lain, agar bank barunya percaya kemampuan pemohon kredit.

Percuma! Anda justru akan langsung mendapat penilaian terburuk seputar karakter Anda, karena bank akan mengetahui kebohongan Anda. Bank memiliki berbagai instrumen untuk mengetahui hal-hal yang coba Anda tutupi, baik melalui Informasi Debitur Individual (IDI) Bank Indonesia, Daftar Hitam Bank Indonesia, serta berbagai informasi dari institusi-institusi terkait serta pengusaha rekanan bank.

3. Cacat kredit

“Cacat kredit” yang dimaksudkan di sini adalah performance kredit yang buruk di bank atau lembaga keuangan lainnya. Track record kredit yang buruk di bank akan menjadi faktor krusial yang menentukan kesediaan lembaga keuangan atau bank lain untuk menerima Anda sebagai salah satu debiturnya.

Intinya, jika saat ini Anda telah memiliki kredit, jaga sebaik-baiknya performance kredit anda sebagai kredit lancar. Kalaupun sedang bermasalah, segera selesaikan dan buktikan dalam perjalanan ke depan bahwa Anda tidak berpotensi menjadi debitur bermasalah kembali.

4. Merekayasa laporan keuangan dan informasi lainnya

Rekayasa laporan keuangan biasanya dilakukan dengan tujuan agar kondisi cash flow pemohon kredit terlihat lancar dan profitable.

Namun, di balik itu, rekayasa justru akan berbalik menjadi hal yang merugikan, karena:

(a) bank dapat “membaca” ketidakwajaran laporan keuangan usaha Anda, dengan membandingkan berbagai indikator ideal sebuah jenis usaha, plus cross check ke berbagai pihak yang berkaitan dengan usaha Anda, dan

(b) kebohongan yang terkuak –lagi-lagi– menyeret Anda kepada penilaian buruk tentang karakter. Dan jika sudah sampai kepada tataran tersebut, itu berarti Anda menutup pintu bank bagi Anda sendiri.


5. Jangan miliki ketergantungan

Usaha Anda tidak hanya tidak boleh tergantung pada satu key person saja, tapi juga tidak boleh tergantung pada segelintir pemasok ataupun pembeli saja. Ketergantungan dapat membuat usaha Anda terkena “serangan jantung” yang sifatnya tiba-tiba dan mematikan manakala rekanan tersebut menarik diri dari lingkaran bisnis Anda. Anda akan kelimpungan, dan roda perusahaan terancam berhenti.

Bank tidak akan mau mengambil risiko terlampau besar, jika kemungkinan akan terjadinya hal tersebut cukup potensial.

6. Berubah-ubah rencana

Jangan plin-plan dalam hal rencana pengembangan usaha Anda. Jika Anda telah mempertimbangkan masak-masak dan menetapkan akan mengajukan permohonan kredit untuk rencana A, komitlah dengan rencana tersebut. Masukan positif, sepanjang memperkuat pelaksanaan rencana A, silakan diserap.

Yang tidak dianjurkan adalah, ketika Anda telah mengajukan proses kredit, Anda berpikir untuk lebih baik melaksanakan rencana B. Ketika bank mencoba mengakomodir perubahan tersebut, Anda beralih lagi ke rencana C yang notabene sangat berbeda dengan rencana A dan B.

Apa yang ada di benak petugas bank? Anda bukan orang yang teguh pendirian, plin-plan, mudah terpengaruh, dan tidak bisa commited. Sangat mungkin apabila kredit telah dikucurkan, Anda akan dengan mudah mengalihkan penggunaannya kepada aktivitas usaha yang lain. Bahkan bisa jadi untuk perluan di luar usaha. Dan ini sangat buruk di mata bank.

7. Terlampau mendesak-desak

Anda boleh bersikap proaktif, tapi tidak boleh “hiperaktif” dalam upaya Anda memperoleh kredit. Sebagai lembaga intermediary, bank harus meyakinkan dirinya bahwa dana yang dikucurkan akan dapat dikembalikan dengan baik. Untuk itu, bank memerlukan waktu yang cukup untuk menganalisa kelayakan usaha Anda.

Sekedar saran, jangan Anda “mengintimidasi” bank. Meyakinkan bank adalah keharusan, tetapi “memaksa” dengan mem-pressure proses kredit adalah larangan. Bank akan kehilangan simpati sekaligus kepercayaannya kepada Anda, karena bisa jadi bank menilai bahwa Anda mendesak-desak dengan tujuan agar bank tidak sempat terlalu dalam ketika mengorek informasi tentang Anda dan usaha Anda.

Soal waktu dan momentum, percayalah, bahwa bank senantiasa memperhatikan hal tersebut, karena kredit bank sendiri memiliki prinsip tepat orang, tepat guna, tepat jumlah dan tepat waktu. Dan untuk itu, bank telah memiliki tingkat kewajaran dan maksimal akan durasi waktu proses kreditnya.

8. Mencoba mengiming-imingi petugas bank

Ini hal non teknis, yang ternyata banyak dilakukan oleh pemohon kredit. Entah iming-iming berupa uang, barang, janji, success fee dan sejenisnya bila kredit dapat dikucurkan. Petugas bank yang baik, tentu tidak akan terpengaruh dengan hal tersebut. Yang terjadi justru kontraproduktif bagi pemohon, karena merupakan indikasi akan ketidakpercayaan diri pemohon dan upaya penutupan “borok” usaha, sebagaimana kesimpulan yang bisa muncul di point 6 di atas.

Analoginya, perlukah kita menyogok petugas kepolisian jika kita yakin tidak melanggar peraturan lalu lintas? Perlukah kita meminta tolong makelar kredit jika kita yakin usaha kita memang layak dibiayai?

SUGGESTION : apa yang sebaiknya dihindari

1. Mengambil kredit karena tergiur persuasi bank

Pernahkan Anda dirayu marketer kartu kredit, hingga akhirnya luluh dan meng-apply kartu kredit, padahal sesungguhnya Anda tidak membutuhkan? Atau, pernahkah Anda tergiur membeli barang yang semula tidak masuk ke dalam rencana belanja akibat bombardir persuasi oleh seorang Sales Promotion Girl?

Apa yang terjadi sesudahnya? Anda menjadi konsumtif, karena merasa “memiliki uang” dalam kartu. Akibat lain, pengeluaran bulanan Anda melonjak dari yang dianggarkan. Siapa yang merugi? Anda sendiri.

Ya, bagaimanapun, bank adalah lembaga bisnis, yang tentu saja berkepentingan dengan keberhasilan penyaluran kreditnya. Karenanya pula, kredit menjadi produk yang senantiasa berusaha dijual kepada publik dengan berbagai kemudahan dan keminimalan konsekuensi.

Sebagai pengusaha yang baik, Anda akan senantiasa mendapatkan tawaran semacam itu. Saran saya, jangan ambil kredit jika Anda tidak memiliki rencana pasti akan penggunaannya. Anda akan terjerat akan kewajiban kreditnya di kemudian hari, karena sangat mungkin pemanfaatan kredit Anda akan tidak terarah dan produktif.

2. Asal menerima kredit

Seringkali putusan kredit yang diberikan bank tidak sesuai dengan permohonan kredit Anda. Baik mengenai jumlah, cara pengembalian, maupun tipe struktur dan persyaratan kredit lainnya.

Apa yang dapat dilakukan?

Pertama, yakinkan bahwa Anda akan dapat memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan.
Kedua, jika tidak, lakukan negosiasi dengan pihak bank.
Ketiga, jika negosiasi tidak menghasilkan win-win solution, jangan ambil kreditnya. Carilah bank lain yang bisa mewadahi kepentingan Anda.

Jangan takut tertolak di bank lain, sepanjang Anda memang memiliki bargaining power yang kuat tentang kebaikan karakter dan usaha.

Kalau Anda “asal” dalam menerima kredit, kondisi seperti gambaran point sebelumnya yang akan berimbas kepada kesulitan pengembalian merupakan keniscayaan bagi Anda.

Nah, saya berharap, ke-20 tips DDS (Do, Don’t and Suggestion) di atas dapat membantu Anda untuk lebih mantap dan percaya diri dalam mengajukan permohonan kredit ke bank, sehingga bank dapat menjadi pengatar Anda menuju tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

*) Fajar S Pramono, manajer pemasaran sebuah bank pemerintah, penulis buku “Rahasia Sukses Ngutang di Bank”.

Read more...

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP