Jadilah Orang Penting

Kamis, 29 November 2007


Jadilah orang Penting!

Apakah harus jadi pejabat? Bos dengan berbagai kewenangan? Atau jadi konglomerat untuk menjadi orang penting? VVIP!

Tidak juga.

Kita bisa jadi orang penting lho. Ialah orang yang banyak MEMBERI MANFAAT bagi banyak orang. Kehadiran kita membuat orang lain bahagia.

Semakin banyak orang merasakan manfaat, semakin bahagia orang dengan kehadiran Anda, maka semakin bernilai pribadi Anda.

Bila saat ini posisi Anda sebagai karyawan. Jadilah karyawan yang penting. Yang kontribusinya jauh bernilai melebihi gaji yang dibayarkan.

Kalau Tuhan menganugerahkan Anda sebagai pengusaha. Jadilah pengusaha yang penting. Yang menjual dengan hati, yang karenanya Anda dirindu pelanggan karena Kualitas. Menebar kasih yang karenanya kewenangan selalu diimami karena cinta.

Cobalah tanya kembali pada diri sendiri, apakah saat ini kita sudah menjadi orang penting bagi keluarga kita. Bagi pasangan Anda tercinta, bagi Anak kita terkasih. Seberapa penting hadir kita bagi kedua orang tua tersayang?

Apakah mereka semua merasakan manfaat atas kehadiran kita?

Saatnya kita menjadi orang penting...

Read more...

Why? .... Why Not?

Selasa, 27 November 2007


"Mengapa harus berbisnis?" Pertanyaan ini terlontar dari rekan TDB saya, "berbisnis itu banyak resikonya lho!" begitu dia melanjutkan.

Bagi yang belum mulai melangkah, bisnis masih menjadi momok yang menakutkan. Berbagai alasan mengemuka dari pertanyaan "WHY" yang diciptakan sendiri. Pada akhirnya akan jadi debat kusir bahkan jadi alasan kuat untuk menunda sesuatu yang mungkin.

Bagaimana kalau pertanyaan itu dirubah menjadi "Why Not?"

Mengapa tidak?

"Why Not" akan mengarah pada action. Pada tindakan, bukan hanya mencari alasan yang terlihat sangat logis tetapi tanpa hasil.

Ide yang kadang-kadang dianggap tidak masuk akal, bisa akan begitu berhasil ketika pada titik pertanyaan, "Why Not?"

Daripada memperdebatkan, mengapa tidak dicoba.

Rudy Hadisuwarno, sang maestro penata rambut Indonesia, bercerita diawal perjalanan bisnisnya melakukan sesuatu yang dianggap 'gila' dizamannya.

Kala itu tidak ada satu salonpun yang berani masuk ke mall. Teman-temannya banyak yang mempertanyakan kenapa melakukan sesuatu yang tidak mungkin dengan modal yang besar. Potensi ruginya juga besar.

Jawabnya singkat: "Why Not?"

Coba saja!

Minggu lalu saya berbincang dengan Pedagang Kue Putu yang biasa lewat di depan rumah. Biasanya dia mulai berdagang sekitar jam 8 malam. Pak Harjo namanya.

Ketika saya tanyakan kenapa tidak coba jualan di pagi hari? "Ora elok mas," jawabnya. Katanya tidak pantas jualan kue putu pagi-pagi. Beberapa kali saya sarankan, dan akhirnya dia mau coba. Tapi tidak dari pagi, mulai lebih sore mulai jam 3.

Hasilnya, "lumayan lho mas, ternyata kalau banyak juga yang beli sore-sore"

Jadi, tidak harus terus berpikir linear untuk sesuatu yang baru. Daripada terus mempertanyakan, memperdebatkan, kenapa tidak dicoba.

Why Not?

Read more...

Mario Teguh: Tuhan Yang MengGaji Kita

Minggu, 25 November 2007


Benar, Tuhanlah yang memberi penghasilan buat kita. Bukan atasan, perusahaan, ataupun bisnis kita.

Ini salah satu pointer Pak Mario Teguh dalam acara GMG-3000 (General Member Gathering) komunitas MTSuper Club. Acara yang diadakan hari Minggu cerah ini di Hotel Kartika Chandra dihadiri sekitar 600 member dari lebih 3500 member yang terdaftar.

"Jadi, bila ingin penghasilan Anda meningkat berapapun yang Anda mau, Datang saja pada Tuhan!" begitu pesan pak Mario.

Dekat dengan Tuhan berarti cara-cara yang Anda lakukan, adalah cara-cara yang lurus. Bila ada tawaran yang menyimpang, tegaslah untuk menolaknya. Karena Tuhan PASTI sudah menyediakan tawaran yang sama atau bahkan lebih besar bagi yang bersikap jujur.

Karena Tuhan Maha Sayang, maka kunci untuk mendapatkan rezeki adalah dengan meningkatkan kualitas kasih sayang. Sayangi keluarga Anda, teman, atasan, bawahan, siapapun. Jadilah pribadi yang menyenangkan orang lain.

Tema program penuh motivasi ini "Wind of Change", angin perubahan. Berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi pribadi yang 'penting'.

Berapa banyak orang yang ingin berubah, tapi masih saja tetap tidak berubah. Ini karena mereka lebih banyak hanya berteori tentang keberhasilan orang lain saja. Bukan fokus kepada dirinya. Fokus pada yang benar, pada impian Anda, pada kekuatan dan fokus pada yang membahagiakan.

Kecemerlangan hidup adalah milik dari mereka yang mengendalikan arah perubahan.

Dengan gaya-nya yang khas, segar dan penuh tawa, acara yang berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore menjadi demikian hidup. Berbeda dengan penampilan di O'Channel, secara live Pak Mario tampil dengan jenaka. Penuh pesona(mirip Brad Pitt katanya) Menasehati tanpa menggurui, menyentil tanpa membuat sakit ditelinga.

Coba simak pesan Pak Mario di akhir sesi:

"Setiap hari adalah hari yang TERBAIK dalam kehidupan Anda.
Hari ini tidak akan Anda miliki lagi, selamanya.
Karena esok pagi, hari ini akan menjadi kemarin"


Benar-benar hari terbaik yang Super...

Read more...

Apakah Mimpi Harus Ditulis?

Kamis, 22 November 2007


Saya tergelitik untuk sharing atas pertanyaan Pak Hadi dalam pertemuan di Manet kemarin.

"Apakah Mimpi harus ditulis, seperti banyak disampaikan para motivator dalam berbagai seminar?"

Menurut saya bisa ya, bisa juga tidak.

Sering kita mendengar bahwa Dream harus ditulis, dengan tenggat waktu tertentu, dengan jelas sejelas-jelasnya.

Tapi banyak yang merasakan ini malah menjadi beban. Target yang tercapai, apalagi mendekati deadline. Semakin membuat perasaan gelisah.

Bagi sebagian yang lain, specific target waktu dan jelasnya dream justru bisa memompa semangat untuk berhasil. Adrenalinnya terpacu bila ditantang untuk mencapai dream yang tertulis tadi.

Jadi? Kembalikan lagi kepada karakter dan pribadi masing-masing.

Bila pribadi kita cocok dengan tenggat waktu, specif outcome, maka Tulis dengan jelas. Dengan menulis sejelas-jelasnya, bukan saja kemampuan dan tenaga kita akan tercurah, tapi juga kekuatan bawah sadar akan turut mengarahkan proses pencapaiannya dengan cepat.

Dengan menulis dan kemudian membacanya, menjadikan afrimasi kuat bagi diri. Makanya seperti yang disarankan tulisan tersebut ditempel juga diberbagai tempat agar selalu terkondisi untuk mencapainya.

Bagaimana jika kata hati menolak dengan dream yang kita tulis? Misal kita tulis, "Penghasilan saya Rp 100 juta per bulan", padahal kenyataan belum. Ini akan menyebabkan penolakan dari diri sendiri.

Nah, disini diperlukan cara penulisan yang bisa diterima oleh kekuatan bawah sadar kita sendiri. Pak Adi W Gunawan dalam salah satu artikelnya memberikan solusi untuk hal ini.

Didepan kata-kata dream yang kita tuliskan bisa dimulai dengan, "Saya dalam proses untuk mendapat penghasilan Rp 100 juta", atau bisa dimulai dengan "Saya berbahagia dengan..." bisa juga "Penghasilan ideal saya ...."

Jadi akan berbeda perasaan sendiri ketika membaca kalimat kedua. Penolakan diri sudah di bypass dan dapat diterima kata hati.

Bagaimana dengan orang-orang sukses seperti yang pak Hadi temui, tanpa menulis dream yang muluk-muluk tapi bisa berhasil? Hanya mengalir saja.

Bila diri kita memang sesuai dengan karakter tersebut, bisa kita ikuti cara ini. Simple. Memang mengalir, tapi tidak mengalir seperti air. Kenapa?

Karena air mengalir selalu kebawah. Orang-orang sukses tersebut justru mempersiapkan dan membangun aliran tadi menuju ke atas. Pondasi-pondasi diperkuat. Dengan memperbanyak jaringan, aliran-aliran kecil diarahkan kepada aliran yang besar.

Memperlebar aliran dengan memperbanyak silaturahmi. Kreatif membuka aliran baru yang lebih tinggi. Dalam prosesnya ada saja ditemui kebocoran. Ketangguhan pribadi yang kokoh akan dengan segera menutup setiap celah kebocoran.

Dan selalu membuka keran-keran air segar kepada siapa ssaja yang membutuhkan.

Jadi, lagi-lagi kuncinya kembali kepada diri sendiri. Karakter pribadi. Apa saja yang membuat hati enak, hati tenang itu yang bisa kita ikuti.

Nurani pasti menuntun kearah terbaik, untuk mencapai dream yang kita idamkan...

Read more...

Silaturahmi Mas Wuryanano

Rabu, 21 November 2007


Bertempat di Markas Manet, saya bersama rekan TDA lain berkesempatan Silaturahmi dengan Mas Wuryanano.

Acara yang memang sengaja dibuat Pak Roni untuk menyambut member TDA Surabaya ini yang pebisnis dengan multi talenta. Punya perusahaan peternakan, merchandising, garment, produsen kue, supermarket, lembaga pendidikan, seorang trainer terkemuka dan penulis buku best seller. Dan punya keluarga yang bahagia. Kurang apa lagi?

Bagaimana semua itu bisa diraih? Menurut Mas Nano, tidak perlu ngoyo untuk meraihnya. Nikmati saja setiap perjalanan. Ketika badai krisis mendera, perusahaannya rugi xx milyar, tapi tidak membuatnya stress.

"Saya memulai bisnis dari NOL, ketika berkurang sekain rupiah, ya gak pa pa to?. Itulah resiko bisnis, wajar. Semua kita kembalikan saja pada yang Maha mengatur," begitu tuturnya, "mengalir saja"

Bukan berarti kita tidak punya mimpi. Mimpi harus ada tapi proses pencapainya jangan malah menjadi beban.

Satu hal visi yang saya lihat luar biasa dari Mas Nano, tentang pentingnya MUTU PENDIDIKAN. "Saya tidak main-main dalam hal ini" ujarnya. Visi ini yang menjadikan SWASTIKA PRIMA, Lembaga Pendidikan Profesi D3 yang didirikannya, bisa menjadi besar bahkan nomor Satu di Surabaya.

Jiwa entrepreneurship dan benar-benar siap pakai dalam lapangan kerja bisa terasah disini. Syarat kelulusan dari lembaga ini cukup unik. Peserta didik harus sudah dapat pekerjaan atau mampu menciptakan lapangan kerja baru bisa dinyatakan lulus.

Seperti lazimnya pertemuan TDA, acara ini tetap saja mengarah pada perbincangan potensi bisnis yang bisa dikembangkan. Seperti peluang ekspor ke berbagai negara termasuk Afrika, pameran gratis di Singapura dan Prancis, juga pendanaan yang cukup besar untuk UKM.

Anggota TDA jangan hanya berkutat pada jaringan antar member saja. Tapi perlu melebarkan networking pada pihak luar. Sangat prospektif, seperti sharing pak Hantiar dengan bergabung di HIPMI mengantarkannya ke berbagai peluang bisnis yang luar biasa. Dengan Kadin, Deperdag, Dep Koperasi dan UKM, banyak lagi.

Saatnya potensi bisnis ini perlu dimatangkan lagi agar benar-benar dapat dimanfaatkan. Seperti kata pak Roni TDA bukan cuma sekedar melempar wacana, tapi tindakan nyata. Ini yang membedakan dengan komunitas lain.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya gali dari Pak Nano yang kata bu Ning "Menawan" cuma tidak terasa waktu sudah jam 11.30 malam.

Terima kasih Mas Nano dan ibu atas kehangatannya bersilaturahmi dengan rekan TDA Jakarta juga dari TDA Joglo. Dan thanks berat buat Jendral TDA atas tempat dan masakan padang buatan tantenya yang ok punya.

Silaturahmi selalu saja membawa berkah...

Read more...

Get Everything You Want!

Senin, 19 November 2007

Quote of the day:

"You can have EVERYTHING in life you want, IF you will just HELP enough other people to get what they want!"

by Zig Zaglar



"Memberi dan Menolong dengan Ikhlas, kunci untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan"

Read more...

Road to Milad: Gratis E-Book

Jumat, 16 November 2007


Menyemarakan Milad TDA ke-2, Pak Roni mengadakan Pooling Blog Favorit di blognya.

Buat sahabat yang telah memilih blog saya ini, saya ucapkan terima kasih. Dan sebagai tanda terima kasih atas pilihannya, akan saya kirimkan Ebook dari Brian Tracy: 21 Success Secrets of Self-Made Millionaires.

Ebook 40 halaman yang powerfull berisi 21 rahasia sukses untuk menjadi Self-Made Millionare.

Cukup sebutkan nama & alamat email di comment posting ini atau di shout-box dan akan segera saya kirimkan E-book ini. Gratis

Nah, silakan pilih blog favorit Anda...

Read more...

Hari Baik

Kamis, 15 November 2007

Quote of the day:

"Bagi orang sukses hanya ada dua macam hari:
Hari Baik dan Hari Sangat Baik"

(Jennie S. Bev)

Have a Good Day to All of You

Read more...

Konro Daeng Tata, Maknyos-nya Sebuah Perjuangan

Rabu, 14 November 2007


Siang ini saya menikmati Sop Konro Mamink Daeng Tata di daerah Casablanka, Tebet. Benar-benar 'Maknyoss', igayna besar yang melengkung. Dagingnya empuk dan kuah sopnya hmmm...

Teman saya yang dari Makasar merupakan pelanggan setia Konro Daeng Tata bercerita, "awalnya usaha Mamink ini cuma dari lapak kaki-5 kecil di Jl Supomo"

Mamink, singkatan dari nama asli Muhammad Amin Rahim, merupakan seorang yang bermental baja. Tentangan dari keluarga diawal bisnisnya tahun 1993, tidak menyurutkan tekadnya untuk ber-TDA secara mandiri.

Orangtuanya yang pengusaha 'tengki' (begitu kawan Makasar saya menyebut untuk SPBU), menginginkan Mamink untuk meneruskan usaha keluarga di Makasar. "Bahkan ayahnya sampai mengancam untuk membakar warung kaki limanya agar mau kembali"

Mimpi Mamink yang kuat untuk bisa memasyarakatkan makanan Makassar di Jakarta, telah membulatkan niatnya untuk tetap meneruskan usaha kuliner.

Rupanya Mamink juga memegang teguh tekad pelaut Makasar : Kuallea Tallangga Ka Towalia! (lebih memilih tenggelam daripada kembali).

Dengan keteguhan, daya tahan dan tentu saja rasa makanannya yang khas, menjadikan usaha Mamink terus berkembang. Lapak kaki lima-nya tidak lagi menampung antusias pelanggannya.

Dan saat ini sudah 4 cabang dibuka yang kesemuanya selalu ramai penikmat makanan khas makasar ini. Setelah mampu menunjukan kesuksesannya, pihak keluarga berbalik mendukung penuh bahkan beliau menjadi kebanggaan keluarga.

Disamping Konro, ada lagi yang khas dari warung Mamink ini, yaitu Iga Bakar dengan nama Tata Ribs. Bumbu bakarnya benar-benar meresap ke dalam daging.

Salah satu kunci kesuksesan Mamink, disamping rasa dan kekhasan rasa makanan adalah kedekatan dengan pelanggan. Mamink tidak segan-segan mengantar pesanan pelangan langsung, mengajak ngobrol sampai membukakan pintu mobil pelanggan.

Mamink juga sering mengirimkan SMS hanya sekedar untuk menanyakan kabar. Strategi marketing yang jitu untuk tetap menjaga kedekatan pelanggan secara emosional.

Strategi marketing lainnya memanfaatkan supir taksi. Ya supir yang mengantar pelanggan ke warungnya akan mendapat special harga bahkan dapat free Sop Konro yang nikmat.

Hmm, sebagai penutup saya pesan es pisang hijau.... Lengkap sudah wisata kuliner siang ini...

Sop Konro Daeng Tata memang Maknyos-nya sebuah perjuangan

Read more...

The Power of Trust

Senin, 12 November 2007


"Dasar dari sukses dalam bisnis adalah KEPERCAYAAN, TRUST!" Ini salah satu penekanan dalam annual meeting perusahaan TDB saya di Dubai lalu.

Dalam dunia yang menggelobal, reputasi diri, reputasi perusahaan akan ditentukan oleh tingkat kepercayaan. Tidak ada lagi batas geographi, batas negara. The World is Flat.

Sekali saja menciderai kepercayaan yang telah diberikan, bersiap saja untuk terkucil dari pergaulan bisnis.

Seberapa banyak customer yang ingin menggunakan product atau jasa kita, bergantung seberapa besar kepercayaan customer pada perusahaan. Begitupun kepercayaan menjadi bagian penting dalam pengucuran kredit bank atau menarik investor.

Perusahaan yang terpercaya, berakar dari pribadi-pribadi didalamnya yang terus mengembangkan integritas diri.

Kunci dalam membangun kepercayaan adalah KEJUJURAN. Jujur dalam melakukan segala hal, transaksi bisnis, aktifitas sehari-hari. Bicara apa adanya. Tell the truth and do not over promise.

Ini juga yang menjadi dasar pengembangan bisnis Nabi Muhammad SAW, hingga beliau mendapat gelar Al-Amin. Yang Dapat Dipercaya.

Kita juga bisa belajar dari Pak Haji Alay. Faktor kepercayaan menjadikan sesepuh TDA ini seperti magnet bagi yang ingin mengembangkan bisnis atau bekerjasama. Supplier tidak ragu untuk memberikan barangnya, pelaku property memberikan first priority.

Kepercayaan akan membawa kelimpahan, karena didalamnya ada tangan Allah yang ikut menjaga. Seperti kata Nabi dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan Abu Daud dan Hakim:

"Aku (Allah) merupakan pihak ketiga yang menyertai (untuk menolong dan memberkahi) kerjasama antara dua pihak, selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak lainnya. Jika salah satu pihak telah melakukan pengkhianatan, maka Aku keluar dari kemitraan tersebut"

Read more...

Tantangan Pak Roni: TDA 2.0

Kamis, 08 November 2007


Masih ingat tulisan saya tentang TDA 2.0?

Nah, mumpung kita lagi menyambut milad kedua, mungkin saat yang tepat bagi TDA untuk merefleksi ke belakang dan membuat rencana ke depan.

Apakah TDA selama 2 tahun ini sudah cukup efektif mencapai tujuannya? Berapa member yang menjadi full TDA?

Saya sendiri mengamini sinyalemen dari Pak Agus dan Pak Rosihan bahwa tingkat konversi menjadi full TDA itu kecil sekali. Artinya, dari sisi ini TDA dianggap kurang efektif.

Lantas, ide atau "dagangan" apa lagi yang mau digelar TDA paska milad ke 2 nanti?

Saya sudah menawarkan ide TDA 2.0 yang tidak lagi mengusung istilah TDA, TDB, Amphibi. Selama ini kita mutar-mutar di situ aja.

Kita ingin sesuatu yang lebih menantang.

Saya tawarkan salah satunya adalah TDA 11 Digit Club sebagai salah satu ide dari TDA 2.0. Kita lupakan dikotomi TDA-TDB yang membuat TDA terasa stagnan.

Target TDA 2.0 tahun depan adalah bagaimana mencetak 200 orang member masuk kualifikasi TDA 11 Digit Club, yaitu member yang mempunyai bisnis dengan net profit minimal 9 digit atau Rp. 100 juta per tahun.

Selanjutnya adalah bagaimana mencetak 1000 orang yang memiliki net worth 11 digit di Indonesia.

Siap?

Mari kita satukan hati, satukan langkah, bersama TDA menuju gemilang.

Salam FUUUNtastic!

Wassalam,

Roni
www.roniyuzirman.com
YM! roniyuzirman
----------------


Wah tawaran yang menantang! Dua point penting yang saya garis bawahi dari tawaran pak Roni: Tidak perlu lagi memperdebatkan status full TDA (pengusaha), Amphibi (Karyawan yang juga punya bisnis sendiri) atau TDB (Karyawan).

Saat ini betapa spirit wirausaha sudah begitu menginspirasi banyak orang. Karyawan, ibu rumah tangga, mahasiswa. Lihat saja buku-buku tentang wirausaha menjadi best seller di Gramedia. Seminar-seminar mengupas entrepreneur dengan berbagai jalurnya luber peminat.

Spirit ini tentu saja perlu wadah untuk bisa dikembangkan agar tidak layu sebelum berkembang.

Dengan tidak adanya dikotomi, komunitas TDA tentu saja bisa menjadi tempat yang berharga untuk berbagai kalangan dari berbagai tingkatan (TDA/Amphibi/TDB) untuk saling bersinergi.

Yang kedua tantangan itu sendiri. 9 digit profit! Tantangan yang harus dijawab dengan tindakan dan srategi 9 digit. Bisa?

Insya Allah....

Read more...

Cak Eko: Kepepet & Mimpi

Senin, 05 November 2007


Mendengar paparan cak Eko tentang perjalanan bisnisnya yang banyak menghadapi berbagai masalah, tapi beliau bisa tetep 'ngotot' untuk terus berbisnis. Saya jadi penasaran untuk mendengar lebih jauh ada apa dibalik ke-ngototatannya tadi.

"Ada dua ALASAN KUAT yang membuat saya terus termotivasi" Cak eko berujar membuka rahasia suksesnya, "Pertama faktor KEPEPET, kedua saya punya MIMPI. Big Dream"

Pada saat pertama bekerja di Jakarta, gaji yang diterima tidak mencukupi untuk kebutuhan. Yang dilakukan untuk menutupi kekurangan ya mengurangi pengeluaran disatu sisi dan yang lebih penting mencari tambahan penghasilan disisi lain.

Untuk membatasi pengeluaran, sengaja dicari tempat kos yang dekat dengan tempat kerja. Menghemat ongkos, katanya mengenang. Juga makan hanya dua kali sehari. Benar-benar kepepet.

Nah, mau tidak mau harus ada penghasilan tambahan diluar gaji.

Yang kedua, DREAM. Mimpi beliau adalah di usia 40 tahun sudah bisa bebas secara finansial. Bila tetap di jalur karyawan, menurut perhitungannya akan sulit mewujudkan impian itu. Maka jalur bisnis dipilih sebagai kendaraan untuk mejadikan mimpi menjadi nyata.

Dengan dua alasan kuat tadi, beliau berpetualang mencoba berbagai peluang usaha. Dari agrobisnis Jahe gajah yang gagal panen, jual beli handphone bekas yang mengharuskannya pulang pergi Jakarta-Surabaya, Busana Muslim, Katering, Handicraft dan mengambil waralaba berbudjet rendah.

Semua ditekuni dengan serius dan disetiap kegagalan justru beliau banyak mengambil pelajaran. Tidak ada kata menyerah dalam kamusnya. Karena ada dua alasan kuat tadi yang terus memicu untuk terus bergerak.

Sampai akhirnya beliau menemukan bisnis yang sesuai dengan kesukaaannya dalam kuliner. Bakso Malang Kota Cak Eko.

Inipun sebenarnya bukan direncanakan jauh-jauh hari. Karena insting bisnisnya sudah terasah. Begitu melihat ada konter baso yang ramai pembeli di bandara Juanda, membuatnya terinspirasi untuk bisa membangun bisnis berbasis makanan ini.

Pengembangan dari waralaba Bakso Malang ini, Cak Eko akan segera meluncurkan lagi paket waralaba yang masih berbasis makanan. Beliau sudah memberikan bocoran, dengan biaya yang terjangkau dan makanan yang juga banyak disuka orang. Apa itu? Biar nanti cak Eko yang mengumumkannya.

Banyak lagi yang cak Eko sharing di sela-sela acara Halal Bihalal kemarin. Termasuk kiat sukses waralabanya. Bagaimana membuat personal brand hingga bisa ber-iklan secara gratis diberbagai media. Pengaturan waktu antara tugas sebagai karyawan dan mengembangkan bisnis-nya. Termasuk latar belakang penullsan bukunya: 'Resep Paling Manjur Menjadi Karyawan Kaya Raya'.

Alhamdulillah, diskusi dengan Cak Eko -yang bernama lengkap Ir. Henky Eko Sriyantono MT ini, membuat pandangan saya lebih terbuka lagi. Temukan alasan kuat! Bila sekarang belum ada faktor 'kepepet', ini bisa diciptakan. Dan yang terlebih peenting, always refresh your Big Dream

Dream, drive you move going forward...

Read more...

Halal Bihalal TDA: Event Luar Biasa!

Minggu, 04 November 2007


Dihadiri para super action member TDA, Halal Bihalal Komunitas TDA berlangsung dengan meriah, seru dan penuh pencerahan. Kehangatan antar member, menggantikan cuaca yang mendung di seputar Omah Sendok yang nyaman.

Bukan sekedar bersalam-salaman seprti lazimnya Halal Bihalal, acara ini diramu TDA menjadi ajang berbagi ilmu. Ajang networking dan berkenalan dengan berbagai sahabat, termasuk yang datang dari daerah.

Ada pak Alfi Hendri, CEO & President Tandike, yang sukses di bisnis outdoor equipment.

Yang memotivasi beliau sukses seperti sekarang ternyata karena ingin membuktikan diri. Aktualiasasi diri, setelah pihak keluarga meragukan pilihan bisnis yang diambil dari hobinya naik turun gunung.

Keluarganya yang banyak bermain dibisnis garment, memandang bisnis peralatan gunung sangat tidak prospektif. Bayangkan, satu peralatan bisa bertahan 20 tahun. Yang berarti baru 20 tahun kemudian, barang yang sama akan dibeli.

Keraguan keluarga ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi paman Pak Roni ini. Berkat kepiawannya yang memang sudah menyelami komunitas para pecinta alam, menjadikannya bisnisnya mencuat.

Tentu saja dengan berbagai 'pembelajaran' di awal bisnis, dan beliau tetap 'istiqomah' di jalurnya.

Bukan saja untuk pasar Indonesia, tapi mancanegara ditaklukannya. Berbagai merk terkenal dunia mempercayakannya sebagai distributor. Rencana dalam waktu dekat ini akan membuka kantor sendiri di Singapura untuk memperluas pasarnya.

Bagaimana caranya bisa begitu sukses seperti itu? Dikupas habis di Halal bihala TDA kemarin.

Buat yang belum berkesempatan mendengar kiat suksesnya, Pak Alfi bersedia berbagi ilmu kembali bila memang diperlukan di lain waktu.

Lalu, ada Cak Eko, owner Waralaba Bakso Malang Kota 'Cak Eko' yang juga penulis buku laris 'Resep Paling Manjur Menjadi Karyawan Kaya Raya'.

Saat ini gerai Baso Malang telah lebih dari 45 outlet tersebar di seluruh Indonesia. "Saya sudah memulai bisnis sejak hampir 10 tahun, dan berbagai bisnis telah saya jalani," begitu Cak Eko memulai sharing bisnisnya.

Berbagai 'pembelajaan' bisnis tidak menjadikannya putus asa, bahkan semakin menguatkannya untuk terus mencari peluang yang sesuai dengan passionnya.

Bagaimana seorang karyawan bisa begitu berhasil mengembangkan bisnis waralaba tanpa mengganggu waktu kerjanya? Apa yang membuatnya begitu persistance dalam menggeluti dunia bisnis tanpa meninggalkan status sebagai karyawan?

Lagi-lagi semua dibuka blak-blakan oleh Cak Eko di acara ini. Tanpa sungkan beliau berbagi atas perjalanan bisnisnya.

Acara yang dipandu pesenter kondang TDA Pak Iim dan Bos Agus Ali berlangsung mengalir dengan lancar. Diawali dengan wejangan sesepuh TDA pak Haji Alay, yang selalu memotivasi untuk terus bergerak dijalur tangan di atas.

Ada Pak Valentino Dinsi, seorang Coach Entrepreneur dari LetsGo Indonesia dan penulis buku Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian. "Yang penting Action!" begitu pesannya, "Networking dalam bentuk komunitas kondusif seperti TDA ini sangat diperlukan untuk para pemula yang ingin mulai terjun menjadi Enterepreneur"

Diakhir acara masih ada Pak Haryo, seorang investor dan mantan CEO Bank nasional besar, menyemangati dan memberi dukungan buat TDA.

Rasanya terlalu singkat waktu berlalu, dan diakhiri dengan bersalaman seluruh yang hadir. Seperti peserta lain, saya juga kebagian 'door price' berupa 'Natural Bali body scrub' dengan berbagai rasa dari Ibu Diah Yusuf. Thanks ya bu

Thanks untuk TDA-EO yang sudah menyelenggarakan dengan apik, dan untuk Pak Roni Yuzriman - Jendral TDA yang menghadirkan banyak tamu istimewa di acara luar biasa ini.

Read more...

Mario Teguh: Keinginan

Jumat, 02 November 2007


"Keberhasilan tidak ada di alam Mimpi, rencana, tidak juga di alam keinginan. Tapi keberhasilan nyata ada di alam tindakan.

So, mulailah bertindak. Semua keinginan yang belum berhasil lebih banyak karena kita menunda bertindak. Menunda sesuatu yang menjadikannya berhasil"


Demikian salah satu kata-kata Pak Mario Teguh dalam talk show MTBA di O Channel kamis malam. Ucapannya selalu saja penuh makna. Saya memang sedang menggandrungi Pak Mario yang bisa memotivasi tanpa berapi-api, yang bijak menasehati tanpa menggurui.

Prinsip pertama untuk mencapak keberhasilan adalah keinginan. Keinginan untuk mencapai sesuatu yang bernilai. Sesuatu yang besar.

Seperti apa keinginan bernilai dan besar itu?

Bukan hanya Punya apa, Jadi apa, Bisa apa, tapi kualitas kontrol dari itu keinginan itu adalah Gunanya apa?

Yaitu keinginan yang ujung atasnya menyentuh surga. Yang ujung bawahnya menyentuh manusia.

Keinginan yang salaras dengan Habluminallah dan Habluminannas

Tuhan memberikan 1 kontrak mengenai keinginan ini: Ask and you shall be given. 'Ud unii astajib lakum. Mintalah, dan akan Aku kabulkan.

Sedang manusia mempunyai 3 kontrak:

1. Meminta dengan sejelas-jelasnya. Kenalilah dengan dekat apa yang benar-benar Anda inginkan

2. Mengerti hal-hal yang berkaitan dengan meminta. Percaya penuh bahwa apa yang kita minta akan dikabulkan.

3. Mengerti hal-hal yang berkaitan dengan menerima. Buka hati dan pastikan bahwa Anda memang layak untuk menerimanya/

Anda bisa menjadi apapun yang Anda inginkan, bila Anda fokus pada satu keinginan besar. Dan bersedia MELAKUKAN apapun yang diperlikan untuk menjadi yang Anda inginkan.

Take Action and Miracle Happens...

Super!!!

Read more...

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP