Mengapa Terus Gagal?

Jumat, 21 Maret 2008


Email dari sahabat yang akan saya jawab di blog ini. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaan serupa yang masuk ke email saya. Buat sahabat lain yang belum sempat saya jawab email japri-nya saya mohon maaf.


"Assalamu'alaikum,

Salam kenal Pak AR Junaedi. Tolong dibantu pak. Saya mengalami beberapa kali gagal dalam bisnis. Berbagai usaha sudah saya coba, dari loundri, tanaman, makanan, voucher telepon. Pernah juga kerjasama dengan teman tapi ko ya tetap gagal. Kira-kira strategi apa pak supaya bisa berjalan baik.

Saya lihat usaha bapak ko kelihatannya tidak ada masalah ya. Maaf pak saya langsung to the point. Mengapa saya masih gagal terus? Tolong dong bagi-bagi ilmunya.

Thanks,
Rustam (rustams_xxxx@yahoo.com"


Wa'alaikum salam Pak Rustam yang baik,

Terima kasih dan salam kenal juga. Saya juga masih banyak belajar dalam hal bisnis. Kalau strategi yang dipakai, saya rasa Pak Rustam sudah cukup berpengalaman dilihat dari berbagai bisnis yang sudah bapak coba.

Saya rasa Pak Rustam juga sudah melewati proses seperti kurikulum TDA, DSA = Dream, Strategi Action. Betul kan pak. Dimulai dari mimpi ingin menjadi apa, strategi dan rencana-rencana bisnis yang matang, dan action- tindakan yang telah bapak lewati.
Jadi dari sisi pengalaman bapak lebih mumpuni dibanding saya yang sedang merintis ini.

Bila bapak telah mengalami beberapa kali gagal (saya lebih suka menyebutnya pembelajaran, karena tidak ada kata gagal untuk orang yang terus mencoba), berarti Bapak sudah sangat dekat dengan Sukses.

Kenapa masih gagal? Mungkin pertanyaannya bukan masih gagal pak, tapi mengapa proses yang dilalui untuk mencapai mimpi memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang besar.

Ijinkan saya menjawab atau sebut saja sharing dari sisi lain ya.

Pak Rustam tentu mengerti bahwa Rizki, Sukses, apapun semua tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, Allah SWT. Dia Yang Maha Kaya, pasti sudah menyediakan rezeki besar untuk bapak atas segala usaha yang selama ini dijalani.

Bila saat ini sepertinya kucuran rezki kita tertahan, dengan apa yang bapak sebut gagal tadi, pasti ada rencana baik Tuhan dibalik semua itu. Dia ingin berdialog dengan Pak Rustam, Dia ingin bapak lebih mendekat lagi dengan cara yang menurut kacamata kita tidak mengenakan ini.

Karena tidak ada sedikitpun yang Tuhan lakukan buat kita, kecuali Dia menginginkan kebaikan untuk kita. Karena esensi dari ketuhanan adalah Kasih dan Sayang. Seperti yang tertulis dalam setiap pembukaan ayat di Alqur'an, "Dengan Nama Allah Yang Maha Kasih dan Maha Sayang"

Jadi, coba bapak periksa lagi perbuatan kita sendiri. Adakah kita yang justru menghalangi cahaya kasihNya menyinari hidup kita?

Apakah kita masih menggantungkan harapan kepada kecerdasan otak kita semata, bergantung pada koneksi, pangkat orang yang tinggi, atau malah bergantung pada arah angin, hari baik dan sebagainya?

Bergantunglah pada Yang Maha Tinggi.

Buat semua aktifitas yang kita lakukan menjadi do'a bagi terkabulnya harapan. Tata lagi langkah kaki kita hanya menuju pada yang baik. Jaga sikap dan perbaiki ucapan agar tidak menyakiti.

Bila terlanjur, segerakan minta maaf. Pada orang tua, terutama pada ibu. Cium kedua tangannya, mintakan ridhonya untuk memulai usaha bapak. Maaf pada istri, anak, rekan, pelanggan. Dan mohon maaf juga pada Allah.

Buat Tuhan selalu tersenyum melihat semua kebaikan yang kita lakukan. Bila tidak ada lagi alasan bagi tertundanya rezeki kita, maka bersiap saja menerima seuatu bahkan dari tempat dan nilai yang tidak kita duga sebelumnya.

Dan bila Allah sudah berkehendak, maka siapa lagi yang bisa menghalangi?

Pak Rustam, awali langkah lagi bisnis bapak dengan bismillah. Dan pasrahkan hasilnya pada Dia Yang Maha Berkehendak. Make Him smile...

Begitu ya pak dan mohon maaf bila kurang berkenan. Keep fight and keep pray!

Wassalam,
AR Junaedi

Read more...

Semut dan Gajah

Selasa, 11 Maret 2008


Pernahkah Anda merasakan, betapa Anda sudah bekerja keras siang malam untuk mewujudkan apa yang Anda inginkan, namun sepertinya nasib malah membawa Anda ke arah yang berlawanan? Anda sudah bekerja keras untuk mewujudkan impian-impian Anda, namun sepertinya Anda malah dibawa menuju ke tempat lain, yang jauh dari mimpi Anda?

Jika YA, maka nasib Anda sama dengan nasib seekor semut yang hidup dipunggung seekor gajah.

Bayangkan saja, sang semut sudah capek-capek berjalan menuju timur, kalau gajahnya berjalan menuju barat, maka sama saja semut tadi akan menuju barat, bukan timur.

Analogi ini saya temukan di buku mungil yang ditulis dengan sangat indah oleh Vince Poscente, berjudul "The Ant and the Elephant" yang di edisi bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "Tuntunlah Sang Gajah". Vince Poscente adalah seorang mantan atlet Olimpiade, entrepreneur dan ahli strategi bisnis.

Buku yang ditulis dalam bentuk fabel (cerita tentang binatang) ini mengisahkan perjalanan Adir sang semut,dan Elgo sang Gajah. Adir adalah semut kecil dengan cita-cita besar. Setelah terhempas badai dan terpisah dari koloni nya. Adir menemukan tujuan hidupnya, yaitu Oase.

Mengapa Oase?

Karena bagi Adir Kehidupan haruslah menjadi perjalanan yang bermakna, bukan sekedar perjuangan untuk bertahan hidup. Bagi Adir Oase lah yang akan membuat hidupnya bermakna. Namun, pada awalnya Adir tidak menyadari bahwa ia tinggal dipunggung Elgo, jadi kemanapun ia melangkah, akan sia-sia saja jika Elgo tidak menuju ke arah yang sama dengan tujuan Adir.

Beruntunglah Adir bertemu dengan Brio, sang burung hantu cerdas yang menyadarkan Adir
bahwa keberhasilannya untuk mencapai Oase akan sangat tergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi dan menuntun Elgo, menuntun sang Gajah.

Adir dan Elgo dalam kisah ini adalah perlambang dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita.

Kekuatan pikiran sadar kita, dibandingkan dengan kekuatan pikiran bawah sadar kita, memang bagaikan semut dengan gajah. Ini bukan analogi yang mengada-ada. Vince mengutip penelitian Dr. Lee Pulos yang mengungkapkan bahwa dalam setiap detik, pikiran sadar kita menggunakan 2000 neuron, dan pikiran bawah sadar menggunakan 4 milyar neuron.

Bayangkan, keputusan sadar dihasilkan oleh hanya 2000 neuron, sementara keputusan yang dibuat oleh pikiran bawah sadar menggunakan 4 milyar neuron.

Jadi jelas siapa mengendalikan siapa. Gajahlah yang ternyata membawa kemana semut pergi, bukan sebaliknya.

Jadi, jika selama ini "semut" Anda yang cerdas itu mungkin sudah merumuskan visi hidup Anda dengan jelas, sudah merancang strategi berbisnis dengan rinci, dan sudah mengambil langkah-langkah berani, misalnya resign dari pekerjaan, sampai pinjam uang mertua segala, namun kok bisnis Anda sepertinya masih jauh dari visi yang Anda angankan, mungkin disini jawabannya. Barangkali Anda belum berbicara dengan "Gajah" Anda.

Ya jangan heran, kalau Anda sudah take action ke utara tapi kok malah menuju ke selatan, mungkin Gajah Anda yang membawa kesana.

Lalu bagaimana menuntun Gajah kita ini?

Kata kunci nya adalah emosi. Dalam kisah Adir dan Elgo dikisahkan bahwa Elgo hanya dapat mendengar Adir hanya melalui emosi. Emosi Adir tentang Oasis yang sangat
kuat, yang dapat ditangkap oleh Elgo dan membuatnya mulai melangkah menuju Oasis.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca kisah seorang anak kecil yang mampu berlari beberapa puluh kilometer, di malam hari, sendirian, demi mencari pertolongan bagi Ayahnya yang tidak dapat bergerak di mobil mereka yang mengalami kecelakaan.

Jika anak itu diminta melakukan lagi hal yang sama, mungkin sudah tidak sanggup. Jangankan anak kecil, orang dewasapun mungkin tidak mampu. Namun emosi yang sangat kuat untuk menyelamatkan nyawa sang Ayah, telah menggerakkan "Gajah" nya yang luar biasa kuat.

Demikian pula para pebisnis sukses. Umumnya mereka punya emosi yang sangat kuat untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka memiliki "burning desire" yang mampu menggerakkan sang Gajah.

Mungkin Anda perlu merenungkan lagi apa yang ingin Anda wujudkan, dan kali ini rasakan emosi Anda. Adakah emosi meledak-ledak disana? Adakah air mata Anda tiba-tiba
meleleh membayangkan kebahagiaan dan kelimpahan yang akan Anda alami bersama istri dan Anak Anda?

Jika YA, selamat! Besar kemungkinan Gajah Anda mulai mendengar, dan siap melangkah menuju Oasis Anda. Selamat menuntun Gajah Anda, dan sampai ketemu di Oasis!. (FR)

Fauzi Rachmanto
http://fauzirachmanto.blogspot.com

Read more...

TDA Entrepreneur Makers: Dua Mimpi Menyatu

Sabtu, 01 Maret 2008

Sabtu ini, 1 Maret 2008 workshop TDA Enterprenuer Makers dimulai. Bertempat di Hotel Ciputra, 20 peserta beruntung mengikuti pelatihan intensif untuk menjadi seorang entrepreneur.

Saya berkesempatan mengintip workshop benilai ini. Suasana belajar terlihat begitu interaktif. Setiap peserta diberi kesempatan seluasnya untuk bertanya. Begitupun sang mentor dengan senang hati berbagi pengalaman bisnis.

Saya melihat workshop ini pertemuan dua MIMPI yang menyatu.

Mimpi pertama dari para founder yang ingin wadah TDA bukan sekedar komunitas untuk berinteraksi diduna maya. Lebih dari itu, TDA ingin menelurkan entrepreneur tangguh yang mengerti medan bisnis sesungguhnya.

Karenanya para 'suhu' yang terpilih untuk mentransfer ilmunya adalah para pebisnis tulen yang telah melewati berbagai fase hingga mencapai sukses. Pak James yang ahli properti, Pak Rosihan Raja Ritel, Pak Triatmojo Raja Distro. Tak ketinggalan ada motivator edan Pak Ikhwan Sopha, Ratu Jamu Mahkota Dewa Aning Harmanto. Juga Pak Hadi Raja Selimut, begawan TDA Pak Fauzi Rachmanto. Masih banyak lagi termasuk para faunder sendiri, Pak Roni, Pak Hasan, duo Pak Iim dan Pak Agus, dll.

Hampir semua 'pakar' TDA turun gunung mewujudkan 'dream' to be come true.

Mimpi kedua, dari para peserta workshop itu sendiri. Saya melihat para peserta punya mimpi yang begitu kuat untuk sukses memasuki dunia bisnis. Terlihat dari antusias para peserta yang sangat tinggi.

Workshop ini hanyalah awalan. Pemberian senjata-senjata ampuh dari para pendekar TDA. Tinggal bagaimana para ksatria muda ini memainkan jurs-jurus yang sudah diajarkan didalam dunia nyata.

Kembali lagi kepada masing-masing pribadi peserta. Apakah workshop dua hari ini dijadikan sebagai senjata penghias didalam etalase saja. Atau busur-busur itu dilesakkan langsung menuju sasaran sesungguhnya. Terkadang meleset, tidak pas. Tapi dengan bekal ilmu yang dahsyat tingkat melesetnya dapat dikurangi seminimal mungkin. Atau bahkan lebih hebat.

Hingga satu sasaran saja yang pas bakal merubah hidup Anda. Kata pak James, dengan satu saja, hidup Anda akan berbeda bagai langit dan bumi.

Dan saya akan menjadi saksi bahwa nantinya pebisnis tangguh dari TDA ini akan sangat diperhitungkan dalam percaturan bisnis Indonesia. Bahkan dunia, Amieen...

Hope all dreams come true....

Read more...

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP