Email dari sahabat baru(namanya saya tuliskan inisal saja). Seperti saya yang masih karyawan dan mau mencoba juga memulai bisnis. Barangkali bisa sedikit sharing buat yang memiliki pertanyaan yang sama:
Pertanyaan:
Assalamualaikum
Sebelum nya saya Ucapkan Salam kenal dari saya.
Saya Fir, saya Anggota baru di TDA. Saya Karyawan Swasta di Cibitung
Saya bersyukur banget bisa join di TDA, memang banyak energi positif nya, dan komunitas memang sangat di perlukan untuk membentuk lingkungan yg baik buat para insan yg ingin menjadi TDA.
Saya memang sering baca blogger nya pak Roni dan saya sempet mau sharing sama beliau, tapi kalo diliat back ground nya , beliau tidak pernah menjadi seorang karyawan, jadi saya coba cari member TDA yg masih karyawan dan sedang merintis untuk mjd TDA untuk teman sharing .kebetulan nama Pak Junaedi disebut2 sama pak Roni.
Saya sebenarnya ingin memulai untuk buka usaha, tapi dari mana dulu ya.
mungkin pak junaedi bs sharing ke saya bagaimana awal nya, apa sdh ada di bloggnya bapak, maaf saya belum sempet baca semua nya.
terimaksih banyak sebelumnya
Fir
Jawaban:
Wa'alaikum salam Pak Fir,
Awalnya sama dengan pak Firman, membaca blog pak Roni kemudian terprovokasi untuk berani mulai usaha. Take Action dulu. Modal awal saya cuma 1 juta. Setelah saya coba inventarisir peluang yang ada, saya mulai dengan berjualan baju di kaki5. Dibantu adik saya yang mengelola usaha tersebut.
Nah, dengan adanya uang berputar, saya beranikan untuk meyewa sebuah kios. Alhamdulillah sekarang omzet-nya lumayan.
Bagaimana mengatur waktunya dengan pekerjaan sebagai karyawan? No problem, karena Saya tidak harus hadir di kios mauapun kaki5 tsb. Kita bisa set SOP yang sederhana agar bisnis bisa berjalan tanpa kehadiran kita.
Apa yang harus disiapkan untuk memulai usaha. Berikut beberapa tips berdasar pengalaman saya:
1. Niat yang kuat
Ya, pertama yang harus kita siapkan niat. Untuk apa kita mulai usaha. Pak Fir coba gali lagi tujuan nya untuk apa. Untuk bisa mendapat penghasailan tambahan. Untuk bisa menjadi batu loncatan menjadi pengusaha. Atau apa? Semua kembali pada diri kita sendiri. Ini bisa disebut visi kita kedepannya
Dengan kekuatan niat, Insya Allah kita akan digerakan dengan penuh semangat.
2. Rubah Pola pikir
Pola pikir kita sebagai karyawan akan berbeda dengan pola pikir bisnis owner. Kalau sebagai karyawan kita tidak perlu repot2 memikirkan akan dapat penghasilan berapa bulan besok. Semua sudah ada hitungan gajinya. Standard. Masalah waktu juga. Semua sudah di set. Kita tidak punya kebebasan penuh dalam hal waktu. Juga dalam hal pengelolaan keuangan. Sebagai karyawan sebagian besar keuangan kita dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif.
Sebagai TDA, kita harus kreatif. Bagaimana pendapat bulan ini atau hari ini bisa lebih besar dari kemarin. Bergantung effort yang kita berikan. Selalu berfikir smart, karena seberapa bagus bisnis yang kita tangani bergantung pada diri kita. Bukan orang lain. We are under our own controll. Dalam masalah waktu, inilah kelebihan TDA- bisa memaksimalkan waktu untuk hal-hal yang sesuai dengan keinginan kita. Time Empowerment. Setiap waktu akan memberi manfaat lebih.
Dalam hal keuangan, pengeluaran lebih banyak pada hal yang bersifat asset daripada liability. Investasi! bukan konsumsi. Untuk pemula seperti saya, investasi yang menurut saya paling penting yaitu investasi ilmu. Makanya penting juga kita siapkan dana untuk membeli buku atau mengikuti seminar sesuai dengan minat kita. Juga banyak bertanya kepada yang telah sukses di bidangnya.
3. Modal
Biasanya untuk mulai banyak yang ragu karena faktor Modal. Sebenarnya, modal yang paling penting sudah ada pada diri kita. Bapak bisa baca posting saya 'Potensi yang kita miliki'. Kita telah memiliki potensi luar biasa untuk memulai usaha. Kalau bapak mengikuti mils TDA, kemarin diposting cuma modal Rp 100.000 bisa mulai berbisnis. Real bisnis. Memang lebih baik lagi bila kita sudah memiliki modal besar, tapi akan lebih baik lagi bila kita paham mau kita kembangkan seberapa besar modal kita.
Bisa juga mencari tambahan modal dari investor. Kalau kita belum memulai bisnis memang biasanya investor akan ragu. Tapi bila kita sudah menunjukan bisnis yang sudah berjalan, apalagi ditambah dengan catatan keuangan sederhana- Investor akan lebih mudah dan tertarik lagi.
4. ATM & Net-working
Kalau kita masih bingung mau mulai dimana, coba saja lihat sekeliling. Pasti ada peluang. Atau mau meniru kesuksesan bisnis orang lain. Boleh! Coba terapkan ATM. Amati, Tiru, Modifikasi. Ini juga yang sekarang sedang dijalani teman-teman di TDA Apprentice. Meng-ATM pak Haji Alay. Cari mentor yang bisa kita jadikan rujukan
Bisa juga dimulai dari hobi kita. Pak Roni cerita temannya yang hobi panjat gunung, sekarang punya bisnis alat-alat untuk panjat gunung yang fantastis. Dan sudah sangat dikenal dimanca negara. Luar biasa!
Yang juga penting Net-working. Semakin luas jaringan kita, teman, perkumpulan dan sebagainya, semakin besar peluang untuk sukses. Seperti kata nabi silaturahmi akan memperpanjang rejeki dan umur. Bersyukur saya juga mengenai teman-teman di komunitas TDA. Banyak memberi inspirasi maupun peluang bisnis yang sesuai dengan produk kita.
5. Mulai Sekarang
Ya, mulai sekarang. Jangan terlalu banyak perhitungan yang njilemt. Peluang hanya akan didapatkan untuk orang yang mau bertindak. Bukan berarti tanpa perhitungan dan resiko ya pak. Semua yang kita jalani pasti ada resikonya. Sebagai karyawan saja, kita bisa beresiko kena PHK kan? Yang penting ikuti kata hati.
Ini semua pilihan. Dan kembali lagi bapak sendiri yang menentukan mau pilih seperti apa kondisi bapak satu tahun atau lima tahun mendatang
Ok pak Fir, mudah2an sedikit membantu. Sukses!
Wassalam,
AR Junaedi
Read more...