MTSN: Before The Year's End 2008

Kamis, 27 November 2008


Rekan-rekan Super Members yang terkasih,

Semoga email saya di malam ini menyambut Anda sepagi mungkin di hari Kamis yang penuh berkah ini, dengan semua doa dan harapan baik agar Tangan Yang Tak Terlihat itu menuntun Anda menuju tempat-tempat masuk yang benar atau jalan-jalan keluar yang benar.

Sebentar lagi kita memasuki bulan terakhir dari tahun 2008, yang biasanya menjadi bulan yang sangat emosional bagi banyak dari kita, yang kemudian terdorong untuk membuat janji-janji kesungguhan yang baru untuk tahun yang akan datang.

Tetapi, biasanya ada suara-suara kecil di relung terdalam di hati ini yang berusaha menarik perhatian dan mengingatkan bahwa masih banyak dari yang kita janjikan di bulan Desember 2007 – yang sampai sekarang belum melihat sinar matahari tahun 2008.

Meskipun telah bertahun-tahun kita berhasil menekan dan mengabaikan pengingatan itu, kita tahu bahwa suara itu akan terdengar lagi menjelang akhir tahun 2009 nanti.

Dan sebagian dari kita memang akan menjadi semakin ahli mengabaikan pengingatan dari hatinya sendiri.

Sahabat-sahabat yang menjadi tujuan pelayanan kami,

Bagaimana jika hari ini kita mencoba memperpendek jarak antara akhir tahun 2007 dan akhir tahun 2008, dengan membaca ulang Year End Note yang saya siapkan untuk rekan-rekan di ruang keluarga kita yang ramah ini pada penghujung tahun 2007 yang lalu.

Saya anjurkan Anda mengundang kembali dan merasakan kesyahduan dari janji-janji akhir tahun Anda di tahun 2007, dengan menapaki kalimat-kalimat dalam Year End Note ini dengan setulus-tulusnya. Kemudian, saat Anda selesai, saya mohon Anda membayangkan kira-kira janji baru apa lagi kah yang akan Anda buat di akhir tahun 2008 ini, untuk tahun 2009.

Kira-kira, sebesar apakah pribadi yang namanya Anda itu – akan Anda jadikan di tahun 2009 yang baru nanti?


Rekan-rekan Super Members pengisi kehidupan ini,

Bersihkanlah hati Anda, sebelum memulai apapun yang penting bagi kehidupan.


MT Year End Note 2007

Hati Yang Mencari
MARIO TEGUH


Engkau sahabat ku terkasih,

Bayangkanlah ini ...

Sebuah kehadiran berdiri di belakang mu,
yang kau kenali tanpa kau lihat,
yang kau rasa tanpa kau sentuh,
dan yang kau hirup kegagahannya tanpa memeluknya;
dan kemudian kau menghadapnya tanpa berputar.

Dan kau rasakan getaran di dinding dada mu,
pipa nafas mu menyempit karenanya,
yang berirama dengan kedalaman suara damai-nya,
yang berbicara kepada hati mu ...

Wahai Hati Yang Mencari,

ini yang aku undangkan kepada mu, bahwa

Masa yang baru ini harus kau masuki dengan kekuatan yang damai.

Cegahlah semua bibit kelemahan untuk menyertai mu dalam memasuki tahun yang masih bersih, segar, dan indah ini.

Yakinilah,

Bila engkau memulainya dengan kelemahan,
engkau akan mengakhirinya dengan kekecewaan.

Tahun ini sebetulnya sangat berserah kepada mu.

Semangatnya adalah semangat mu,
kekuatannya adalah kekuatan mu,
dan keindahannya mengambil semua bahan pembentuknya dari keindahan hati mu.

Bila hati mu mencari,

Janganlah engkau membatasi
apa yang dapat Tuhan lakukan untuk mu.

Apakah engkau berdoa?
Karena doa mu adalah permintaan mu.

Apakah doa mu?

Bila engkau meyakini bahwa Tuhan kita adalah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Kaya, dan Yang Maha Menjawab Permintaan,

Mengapakah engkau meminta yang kecil-kecil?

Sadarkah engkau bahwa dengan menakar permintaan mu, engkau sebenarnya telah bertindak seolah-olah membatasi kewenangan Tuhan?

Sadarkah kau, bahwa engkau seolah melarang Tuhan untuk menyejahterakan dan membahagiakan mu – lebih baik dari yang sedikit engkau takarkan bagimu dalam permintaan kecil mu itu?

Janganlah engkau membatasi apa yang dapat Tuhan lakukan untuk mu.

Tugas mu adalah meminta, maka minta-lah.

Kemudian pantaskanlah diri mu bagi jawaban dari permintaan mu itu.

Ingatlah bahwa

Sebuah kualitas tidak bisa lepas
dari kualitas sebelumnya.

Sebuah tahun yang utuh, seperti apa pun yang utuh – memiliki awal, tengah, dan akhir. Tetapi, yang sering kau lupakan adalah bahwa yang tengah itu adalah sebuah proses yang bergantung kepada kualitas tindakan mu, untuk menjadikan akhir-nya juga berkualitas.

Setiap tahun memiliki awalan, tetapi tidak satu pun dari tahun-tahun itu yang mampu kembali ke awalnya. Tidak juga kau.

Engkau tidak akan bisa mencoba kembali hidup di dalam masa lalu mu, tanpa melukai kualitas kehidupan mu hari ini. Tidak ada yang dapat kau lakukan kepada hal-hal yang telah menjadi ‘tadi’, atau yang ‘kemarin’, apalagi yang ‘dulu’.

Engkau juga tidak akan mampu mencoba hidup di dalam impian masa depan mu – sebagai cara untuk melarikan diri dari masa kini mu, tanpa mengabaikan kualitas kehidupan mu hari ini. Seandainya saja engkau mengetahui, bahwa engkau tidak akan mampu mengabaikan kehidupan, karena kehidupan telah mulai menelantarkan mu pada tanda pertama bahwa engkau tidak menghormati kehidupan.

Sekarang, sadarilah bahwa

Setiap hari adalah awal dari kehidupan baru mu.

Semua yang ada awalnya menuju kepada akhirnya. Maka pastikanlah bahwa akhir yang sedang kau tuju adalah sebuah akhir yang baik - dengan memastikan bahwa engkau memulai tahun yang baru ini, sebagaimana engkau harus memulai apa pun - yaitu dengan awal yang baik.


Wahai Hati Yang Mencari,

Aku mendengar awal dari bisikan-bisikan kesungguhan baru mu;
maka berketetapanlah setelah engkau memutuskan,
karena

Apa pun yang dimulai dengan kebaikan,
akan dimuliakan dengan ujian.

Tetapi engkau sering melihat ujian itu sebagai penyulit bagi perjalanan mu.

Ujian itu adalah pemulia bagi mu - bila engkau tulus menerima hukum bahwa upaya adalah pengubah nasib. Kesulitan adalah pengundang bagi upaya yang lebih berkualitas.

Sehingga sebetulnya, bila dalam upaya mu – engkau menemui kesulitan, itu berarti bahwa engkau berhak bagi hasil yang lebih baik daripada yang tadinya engkau tuju; dan para malaikat menghadiahkan kesulitan agar engkau mengupayakan cara-cara yang lebih baik - untuk mencapai yang lebih baik daripada yang tadinya ingin kau capai.

Dan karena Tuhan tidak akan memberikan kepada mu ujian yang berada di luar kemampuan mu untuk menyelesaikannya, dan bila engkau tulus mempercayai Beliau – engkau akan menghibahkan diri mu dalam pekerjaan-pekerjaan menghamba yang mengubah nasib mu.

Tetapi kemudian dalam desah nafas ragu mu, engkau mengingatkan diri mu bahwa kemampuan mu kecil. Lalu seolah engkau sedang berkhotbah, lancar bicara mu merincikan semua alasan mengapa engkau tidak berhak bagi impian-impian yang lebih besar daripada yang bisa dicapai dengan kemampuan kecil mu.

Dan untuk hati mu yang lemah dan melemahkan itu,
aku katakan ini kepada mu,
bahwa

Tuhan kita – sebagai kekasih mu,
akan mencukupkan sekecil-kecilnya kemampuan mu
untuk menyelesaikan sebesar-besarnya pekerjaan mu.

Bila bukan itu yang Beliau lakukan untuk kekasih-Nya, lalu untuk apakah engkau disebut kekasih Tuhan?

Maka lengkapkanlah upaya mu untuk mengkekasihkan diri mu kepada Tuhan.

Untuk itu,

Apakah yang sudah kau lakukan untuk membahagiakan Tuhan mu?

Apakah selama ini engkau mencari yang membahagiakan mu, dengan cara-cara yang mengabaikan kebahagiaan Tuhan?

Apakah ada kebahagiaan yang tidak datang dari suka cita Tuhan atas sikap, pikiran, dan tindakan mu?

Maka camkanlah ini,

Bila hanya untuk kesenangan – hal-hal yang palsu bisa saja mencukupi; tetapi bila untuk kebahagiaan – engkau tidak bisa menghindari yang benar.

Dalam pengertian baik mu,

Engkau dapat mengubah apa pun yang selama ini kau kerjakan untuk diri mu yang hasilnya subur bagi keluhan itu – menjadi pekerjaan untuk membahagiakan Tuhan, yang hasilnya adalah upah yang memuliakan dari Beliau.

Apakah kau sadari bahwa

Semua upah adalah upah yang berasal dari persetujuan Tuhan.

Apakah kau sadari bahwa tidak ada orang yang bisa membayar mu kurang atau lebih dari yang telah diijinkan Tuhan untuk kau terima?

Bila engkau memperhatikan,

Tuhan Yang Maha Kaya telah menjadikan beberapa orang di antara kita untuk menjadi juru bayar bagi kita.

Maka janganlah engkau marah kepada juru bayar yang membayar mu kurang, karena keputusan mengenai jumlah yang kau terima kurang itu - ada dalam keputusan di langit.

Dan janganlah juga engkau berlebihan dalam pujian dan terima kasih mu kepada juru bayar yang membayar mu lebih, karena keputusan mengenai jumlah yang kau terima lebih itu - juga ada dalam keputusan di langit.

Bila ada di hati mu perasaan seperti engkau sedang diperlakukan tidak adil, berbicaralah dengan Kekasih mu Yang Maha Pengasih itu.

Di hadapan Tuhan,
engkau akan menemukan arti kebebasan yang sebenarnya.

Di hadapan Beliau engkau terbebaskan dari semua batasan dan kungkungan.

Bila kebingungan dan kesedihan mu memantaskan diri mu untuk sebuah tangisan yang rintihannya rendah dan dalam, … maka menangislah dengan jujur di hadapan Tuhan mu.

Bila masih ada kepalsuan di dalam hati mu, engkau akan bertahan dan tidak mengijinkan diri mu menangis. Tetapi, bila di hadapan Tuhan pun engkau masih berpura-pura, kepada siapa kah engkau dapat berlaku jujur?

Dalam kesedihan dan kegembiraan,
ketulusan mu selalu dekat dengan air mata mu.

Walaupun pandangan mu terburamkan oleh air mata, sebetulnya hati mu mengerti bahwa Beliau tersenyum penuh kasih menantikan ketulusan hati mu.

Tidak ada tangisan yang lebih indah daripada tangisan mu yang telah berserah.

Tangisan mu adalah pembuka dari semua kepura-puraan dan kepalsuan mu.

Derai tangis mu adalah tanda bahwa engkau telah lama membawa beban berat yang seharusnya telah lama kau serahkan kepada Tuhan mu.

Serahkanlah semua beban mu. Beliau sangat tersanjung menerima semua beban mu; itu sebabnya Beliau kau sebut sebagai Tuhan mu.

Beliau telah meminta mu untuk menyerahkan beban mu kepada-Nya, bahkan sebelum engkau mengerti permintaan; tetapi entah mengapa engkau berlaku seperti engkau tidak membutuhkan bantuan.

Tuluslah dalam rembukan mu dengan Tuhan.

Engkau tidak dapat keluar dari pertemuan yang tulus dengan Tuhan mu, tanpa menjadi pribadi yang baru, yang lebih baik.


Wahai Hati Yang Mencari,

Berserahlah …

Tugas mu adalah melakukan yang terbaik dari yang bisa kau lakukan.

Apa pun dampak dan hasil dari upaya mu, ada dalam kewenangan Tuhan mu.

Bukan bakat mu, bukan kepandaian mu, dan bukan modal mu yang mengundang Beliau untuk menghadiahi mu dengan kemuliaan dan kelimpahan;

tetapi

kesungguhan mu untuk menatapkan sikap mu ke arah-arah kebaikan,
kesungguhan mu untuk mencemerlangkan pikiran mu untuk menemukan pintu-pintu kebaikan,
dan kesungguhan mu untuk menetapkan tindakan mu di jalan-jalan kebaikan.

Tidakkah engkau memikirkan,
bahwa

Jalan-jalan kebaikan adalah jalan Tuhan.
Dan bila engkau berjalan di jalan kebaikan,
engkau berjalan bersama Tuhan.


Maka, berketetapanlah setelah engkau memutuskan untuk bersikap baik, berpikiran baik, dan untuk bertindak yang baik;
lalu,


Wahai Hati Yang Mencari,

Setia lah kepada yang benar,

karena

Apa pun yang dimulai dengan keburukan,
akan diperbaiki dengan kesulitan.

Tuhan Yang Maha Memelihara tidak akan membiarkan kita berlaku salah tanpa diingatkan bahwa kita perlu memperbaiki diri.

Kesulitan yang dihadiahkan kepada pribadi yang baik – sebagai cara untuk lebih memuliakannya; juga dihadiahkan kepada pribadi yang sedang salah – sebagai cara untuk membuatnya membenci keburukan dan merindukan kedamaian dari berlaku dalam kebaikan.

Lalu, dengan pengertian ini – apakah engkau masih membenci kesulitan?

Apakah engkau masih merasa pantas untuk mengeluh?

Sekarang, tersenyumlah bersama ku,

Bukankah pengertian ini semakin memperdalam cinta kita kepada Tuhan?

Bukankah sekarang – lebih mudah bagi mu untuk bersabar?

Sudah jelaskah bagi mu sekarang, bahwa kesabaran itu bukanlah sifat, tetapi akibat?

Bila engkau mengerti, engkau akan bersabar.

Bila engkau bersabar, engkau akan dikasihi Tuhan;
karena kesabaran mu datang dari pengertian mu,
dan pengertian mu datang dari keberserahan mu kepada Tuhan.

Maka berketetapanlah setelah engkau memutuskan,
karena

Di awal dari masa-masa yang kejelasannya masih terselubung,
tugas mu adalah untuk memulai.

Janganlah engkau tercegah dari memulai sesuatu yang baik, hanya karena belum lengkap pengetahuan mu tentang hal itu.

Lakukanlah, karena di dalam melakukannya itu lah engkau akan dibuat mengetahui.

Dan di dalam melakukannya itu lah, para malaikat akan meletakkan yang kau cari - di hadapan langkah mu, agar engkau menemukannya.

Sehingga sebetulnya,

Wahai Hati Yang Mencari,

Tidak ada kuasa mu untuk menemukan,
kecuali di buat menemukan.

Engkau tidak akan mampu menemukan yang kau cari, tanpa dibuat menemukan yang kau cari.

Maka jadikanlah diri mu pribadi yang diutamakan, agar diutamakan penemuan-penemuan mu.

Yang sekarang harus kau mengerti dengan lebih baik, adalah tujuan dari pengutamaan mu.

Engkau diutamakan agar engkau menjadi Peneladan Kebaikan, Penganjur Kebaikan, dan menjadi Pengharus Kebaikan.

Di dalam pengertian itulah terurutkan tempat-tempat naik mu. Dan engkau tidak akan dinaikkan tanpa pemeliharaan untuk menjadi yang berwenang di tempat-tempat tugas mu.

Maka mulailah di masa yang baru ini, untuk menjadi Peneladan Kebaikan, untuk kemudian naik menjadi Penganjur Kebaikan, dan kemudian untuk menjadi Pengharus kesetiaan kepada Kebaikan.

Kemudian sadarilah,
bahwa dalam tugas mu sebagai Pengharus Kebaikan – engkau tidak terbebaskan dari keharusan untuk tetap menjadi Peneladan Kebaikan,
karena tanpanya – engkau tidak akan bertenaga sebagai Penganjur Kebaikan,
dan kehilangan kepantasan untuk menjadi Pengharus Kebaikan.


Wahai Hati Yang Mencari,

Karena tidak ada kebaikan yang sekecil apa pun yang tidak tercatat bagi pengenalan yang adil, maka Tuhan mu tidak akan menyia-nyiakan upaya mu untuk menjadikan diri mu bernilai.

Bila engkau tulus dalam pencarian mu,
dan tidak menghalangi sinar-sinar yang menerangi pengertian mu,
engkau akan segera menyadari
bahwa sebenarnya engkau sedang dalam perjalanan
untuk menemukan diri mu sendiri.

Ada pribadi mulia di dalam diri mu itu.

Tetapi penampilannya sering terbelakangkan oleh kepentingan-kepentingan mu yang tidak penting, oleh kekhawatiran mu untuk upah-upah kecil, dan oleh ketakutan mu akan ketertinggalan dari orang-orang tidak jujur.

Sadarilah bahwa ketulusan mu adalah sinar yang membuat mu melihat semua penghalang kebaikan itu sebagai fatamorgana yang memperdaya.


Wahai Hati Yang Mencari,

Sebetulnya engkau sedang mencari pribadi mulia mu sendiri, yang akan kau temukan dalam derajat-derajat yang bertingkat.

Dalam tahun-tahun yang meningkat di dalam kehidupan mu, tingkatkanlah nilai diri mu agar terpantaskan bagi mu kemuliaan sebagai Peneladan Kebaikan, sebagai Penganjur Kebaikan, dan sebagai Pengharus Kebaikan.

Nilai diri mu adalah alasan bagi peningkatan derajat mu.

…….


Rekan-rekan Super Members yang hatinya indah,

Ibu Linna dan saya sangat bersyukur bahwa kami diijinkan untuk menjadi bagian dari kehidupan baik yang sedang Anda menangkan bagi kemuliaan kehidupan Anda dan keluarga yang tercinta.

Sampai kita bertemu nanti.

Salam super,

Linna & Mario Teguh
Founders I MTSuperClub I 081-814-2080 I For The Happiness Of Others I Jakarta

Read more...

Mau Jadi Orang Yang Terus Beruntung?

Selasa, 25 November 2008


Assalamu'alaikum sahabat,

Hari-hari belakangan ini, saya banyak menerima email menayakan bagaimana cara mendapatkan lapotop gratis. Rupanya tulisan saya tentang Laptop Gratis, masih banyak mengundang para pembaca blog ini untuk mengetahui caranya.

Seperti yang saya ceritakan di posting tersebut, ini berkaitan dengan bagaimana kita bisa menjadi orang yang beruntung. Karena menurut sejumlah penelitian, faktor keberuntungan memang bisa ditingkatkan.

Cerita ini bermula ketika saya mengikuti seminar yang diadakan TDA, bertema "Lucky You! The Scientific Ways to Increase Your Luck" yang dibawakan pak Ahmad Faiz Zainuddin dari Logos Institute

Ada 5 Prinsip untuk bisa meningkatkan luck factor kita:

1. Sikap Pribadi: Menciptakan dan menyadari kesempatan, dan segera bertindak

Kesempatan tidak selalu datang dengan terang benderang. Terkadang datang dari hal-hal remeh yang tidak kita sadari.

Seperti cerita sukses Pak Hadi Selimut Kuntoro. Berawal dari obrolan kecil dengan supir pemilik pabrik Selimut, sekarang Pak Hadi menjelma menjadi Raja Selimut.

Banyak teman menyebutnya orang yang beruntung. Padahal yang dilakukan beliau adalah menciptakan kesempatan: dengan menyapa supir. Menyadari kesempatan: dari obrolan diketahui ada banyak selimut ekspor yang masih menumpuk digudang. Dan segera TAKE ACTION: dengan mulai menjual selimut.

Jadi bila ingin meningkatkan faktor keberuntungan, maka buatlah kesempatan, sadarilah setiap kesempatan dan segera bertindak atas kesempatan itu.

Berorientasi pada orang (people oriented) dengan memperluas jaringan pertemanan, komunitas yang saling menguatkan dan selalu terbuka terhadap hal-hal baru.

2. Mengambil Keputusan berdasarkan Inspirasi, hati nurani bukan hanya karena motivasi.

Keputusan yang diambil tidak semata-mata karena motivasi semata yang kadang bersifat emosional. Kaitkan keputusan dengan nilai-nilai kebaikan sebagaimana kata nurani.

Sahabat saya Pak Haris, dalam suatu proyek diminta untuk memberikan sejumlah 'pelicin' agar bisa menjadi pemenang proyek tersebut.

Kalau saja dia mengikuti motivasi untuk meraup keuntungan semata, akan segera diberikan uang pelicin tersebut. Namun hati nuraninya berkata lain. Ditolaknya cara haram tersebut, dan melalui jalan yang normal. Akhirnya memang kalah dalam proyek ini.

Tapi, he is luck! Tidak lama berselang dia malah mendapat proyek yang lebih besar yang nilainya beberapa kali lipat dari proyek pertama tadi. Tanpa uang pelicin!

Nah, untuk meningkatan faktor keberuntungan kita perlu selalu terhubung dengan sumber dari keberuntungan itu. Yaitu Allah SWT. Asah intuisi, agar lebih tajam dalam mengambil keputusan yang terbaik. Sesuai nurani.

3. Selalu berharap baik

Apapun kondisi yang sekarang ini kita hadapi, selalulah berharap baik.

Berharap baik akan menghasilkan energi positif. Energi ini yang akan menarik hal-hal positif dalam kehidupan kita. Ingat Law of Attraction: like attracts like.

Bersikap optimis dan tekun dalam menghadapi berbagi kondisi. Seperti saat ini dalam situasi krisis global yang berimbas pada semua sektor. Pribadi yang tetap berharapan baik, akan menemukan sukses bahkan ditengah seburuk-buruknya kondisi.

Dengan terus berharap baik, Insya Allah akan disediakan kebaikan buat kita. Karena Allah ada dalam prasangka hambanya.Berharap berarti mengundang campur tangan Tuhan untuk menolong kita.

4. Sikap Mental: Merubah Hal Buruk menjadi Baik

Sikap Mental yang kuat dan damai akan bisa dengan cepat merubah keadaan yang dalam kacamata kita hal buruk menjadi sesuatu yang baik.

Lihat saja kisah CEO Cipaganti Andianto, masalah yang timbul ketika dibarengi dengan berharap baik, maka akan berubah menjadi keberuntungan besar.

Sakit jangka pendek diartikan sebagai biaya untuk kebahagiaan dimasa depan. Perubahan sikap yang baik dan lentur akan mencegah dari keadaan tidak baik nantinya.

Bisa saja dalam keadaan yang kita anggap tidak baik, adalah cara Tuhan untuk menyapa kita. Menguji kesetiaan kita pada yang benar. Dan bila kita tetap pada berpikiran, berperasaan dan bertindak pada yang benar, bersiap saja menerima kebaikan, pertolongan bahkan dari arah yang tidak kita duga-duga.

Karunia ini yang juga banyak disebut orang sebagai hoki!

5. Loving God, Blessing Others, Self Improvement

Menggapai Cinta dan Ridho Allah, Memberi Manfaat kepada sebanyak mungkin orang dan Selalu memperbaiki Diri. Inilah tiga kunci yang menjiwai dari 4 prinsip diatas. Bila tiga kunci ini benar-benar kita jalani, insya allah kita akan terus menjadi orang beruntung.

Nah, Anda sudah tahu bagaimana untuk selalu jadi orang beruntung. Tinggal saatnya kita bertindak. Karena keberuntungan bukan hanya dari pikiran, tapi juga melibatkan hati dan yang terpenting dalam tindakan.

Lalu, laptopnya? Nanti akan saya sambung ditulisan berikutnya...

Read more...

6 Langkah Pengembangan Bisnis: Dibalik Sukses Moz 5 Salon

Selasa, 04 November 2008


Berikut resume TDA Ym Business Conference dengan Nara Sumber Bu Yulia Astuti - Owner Moz-5 salon, dengan moderator Pak Jonru dan host moderator Pak Arif. Selamat mengikuti:

Jonru
Assallamualaikum. Selamat siang teman - teman sekalian. Maaf bila telat, karena YM kita pada error. Sebelumnya, saya sampaikan dulu aturannya. Moderator pakai teks merah, nara sumber pakai teks biru, peserta pakai teks hitam. Pada sesi pertama, kita dengarkan dulu penyampaian materi dari nara sumber, mohon jangan ada yang menyela ketika penyampaian materi. Setelah itu ada sesi dialog. Pada sesi ini, peserta yang hendak bertanya dipersilahkan mengetik tanda ? dan baru diperbolehkan bertanya setelah dipersilahkan oleh moderator. Nanti pertanyaannya antri.

Oke deh, kita langsung saja persilahkan buat Bu Yulia.

Yulia -Moz5
Untuk materi saya sudah kirim via email, semoga cukup jelas ya.

Tapi saya ingin coba reminder lagi mengenai tahapan - tahapan dalam bisnis. Mulai dari level paling bawah yaitu : Mastery, Niche, Leverage, Team, Synergi, Result. Dari awal itu yang jadi patokan saya dalam pengembangan bisnis saya. Pasti teman - temen sudah banyak yang tahu tentang 6 step brad sugar ini tapi gak ada salahnya kita saling menyegarkan pikiran lagi ya.

Level Mastery adalah masa-masa awal dari usaha kita dimaa kita sedang berusaha mati - matian agar bisnis kita bisa bertahan. Bisa stabil. Kita berusaha keras mengatur waktu, menghasilkan keuntungan, juga menarik pelanggan sebanyak – banyaknya. Intinya supaya bisnis kita jalan atau STABIL.

Level berikutnya adalah Niche dimana kita berusaha untuk bisa unggul dalam persaingan pasar. Tujuannya? untuk mendapatkan KEUNTUNGAN.

Kalau sudah kita naik lagi ke level LEVERAGE, dimana di sini kita berusaha untuk mensistimasikan business kita. SYSTEM.

Kalau kita tahu leverage itu adalah bagaimana dengan usaha yang sama bisa menghasilkan lebih banyak. Untuk Effisiensi, supaya kita business ownernya mulai punya waktu. Leverage berarti juga TIME.

Lalu apalagi? tahapan berikutnya adalah TEAM, The Winning TEAM Building. Inilah yang menjadi dasar dari perkembangan bisnis kita. Tujuannya apa? supaya owner bisnisnya bisa HAPPY. Biar bisa ON the business not IN the business. Kalau TEAMnya sudah kuat dan solid, baru deh kita berSYNERGI dengan team kita. Jadikan bisnis kita sebagai mesin uang kita, supaya kita bisa FREEDOM.

Terakahir adalah RESULT, tapi sebagai catatan ini urut - urutannya gak baku loh. Baru pada tahapan inilah kita bisa multifikasikan bisnis kita. Mau Francise, mau Go Public, monggo.

Bisa aja kita udah di tahap TEAM, kita masih harus kembali membenahi NICHE kita. Atau gak usah nunggu sampai level Leverage baru kita mau membangun TEAM. Intinya sih semua berjalan pararel, tapi untuk fokus pembenahan bisa kita pake patokan level-level ini.

Ok mods sementara itu dulu, nanti kalo ada yang mau dikembangkan dari materi sebelumnya juga silakan.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia.

Jonru
Bagi teman - teman yang hendak bertanya, silahkan ketik tanda ? Setelah itu akan dipersilahkan sesuai urutan.

Ayesha
?

andhika harya p.
?

tadicahya
?

aguss310
?

Ardian Sy
?

Jonru
Pertama kali, kita persilahkan buat aye_nd. Mohon sebutkan nama, usia dan jenis kelamin ya, biar tidak salah sapa .

Ayesha
Salam kenal. Terima kasih atas kesempatannya. Nama saya Ayesha, 27 tahun, female, saat ini ngelola kursus bahasa Inggris. Saya mau tanya ke mbak Yulia. Untuk membuka cabang baru kira – kira diperlukan berapa tahun? maksudnya kapan kita tahu kita sudah siap untuk buka cabang n apa yang harus dipersiapkan? Thanks

Jonru
Ok silahkan Bu Yulia

Yulia -Moz5
Ok mba Aye. Kalo pake patokan dari brad sugar ini buka cabang ada di level leverage. Dimana denga effort yang kurang lebih sama, kita mendapatkan hasil yang lebih banyak. Lalu kapan baiknya? yah setelah kita merasa sudah menguasai segala aspek bisnis kita, kita juga sudah main di ceruk pasar yang tepat, jangan lama-lama, buruan buka cabang.

Buka cabang juga salah satu strategi marketing juga, untuk memudahkan pelanggan menikmati fasilitas dari kita.


Jonru
Ok, gimana Mbak Aye

Ayesha
Ok, thanks mbak. Berarti lewatin tahap - tahap tersebut dulu ya. Thanks pak Jonru. Nanti ada pertanyaan lagi hehe.

Yulia -Moz5
Betul bu, nanti kalo sudah menguasai kan tinggal diduplikasikan ke cabang


Jonru
Ok sama – sama. Berikutnya Pak Andhika, dipersilahkan.

andhika harya p.
Makasih pak. saya andhika, 30 tahun, pria. Untuk parameter tiap tahap sudah oke bagaimana bu?

Yulia -Moz5
Tinggal di copy paste hehehe masalahnya yang dicopy ini kudu betul dulu dong hehe. Memang pembahasan 6 step ini gak mungkin dibahas sekilas aja ya. ada penjelasan panjang lebarnya, tapi gampangnya. untuk level 1 misalnya. Mastery, kita lah yang punya parameternya sendiri, misalnya profitnya. Bisnis harus menguntungkan dong, atleast ROInya pertahun minimal 20% dari modal misalnya. Kalo udah untung, juga effortnya. Lalu SDM dll.

Kalo kita sudah merasa ok 80% jalan lah, mulai kita focus ke niche, atau ceruk pasar, yang pastnya sejak kita mulai bisnis juga udah kita tangani dong. Di saat kita sudah menguasai pasar, kita siap-siap mulai bermain di leverage. Leverage itu tadi SYSTEM, gimana kita mensistimasikan business. Bapak-bapak dan ibu - ibu mau tahu tahapan dalam mensistimasikan business kita gak?

Berikut ini adalah tahapan mensistimasikan business yang sedang kita jalankan:

1. Visi, alias tujuan bisnis kita. Kalo kita mau pergi, pertama tau dong tujuannya kemana. Nah itu dia VISI.

2. MISI apa itu Misi? yaitu Rute kita. Kita mau Ke surabaya, lalu biar sampai sana, lewat mana? rutenya itulah MISI.

3. Budaya (Value)

4. GOAL....

5. Struktur Organisasi, gak masalah Presdir, direktur, manager, semuanya isinya nama kita, GL GL (Gue Lagi Gue Lagi) tapi paling tidak sudah ada struktur organisi.

6. Jobdesc.

7. Indikator kesuksesan, maksute gini. Kita pengen semua team kita sukses, tetapi kita lupa mendeskripsikannya. Kaya misalnya di salon, Capster yang sukses itu yang kaya apa? kasir yang sukses itu yang gimana? Semua didefinisikan.

8. Manual Operasi, alias SOP.

9. Milestone atau tahapan business (Goal 3 bulanan)

Jadi deh si SISTEM. Nah jadi jangan takut duluan sama yang namanya sistem bisnis kita,hehe. Kalo bicara tentang business, sistemnya gak jauh - jauh dari 3 hal : 1.Sistem Marketing 2, Sistem Kontrol 3 Sistem HRD. Yah udah ketiganya ini kita utak atik aja dengan tahapan - tahapan sistimasi yang tadi sudah saya jabarkan.

Back to pertanyaan pak andika, setelah kita meleverage business, kita sudah ada sistemnya, kita kan mulai focus ke TEAM BUILDING, parameternya apa? Bisnis kita bisa jalan tanpa kita karena sudah dijalankan oleh Winning TEAM yang solid dan kuat. Lanjut ke sinergy dengan team dan ke result.

Semoga jelas ya pak andika.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia. Lanjut ke penanya berikutnya, Ardian Sy. Silahkan.

Ardian Sy
Terimakasih pak moderator. Bu Yulia, penjelasan 6 step dari brad sugar barusan sangat membantu memahami tahapan bisnis. Pertanyaan saya sederhana saja dari ke 6 tahapan itu kira – kira kesulitan - keculitan apa saja yang ditemu dalam perjalanan? Juga berdasarkan pengalaman bisnis bu Yulia di MoZ5 atau yg lainnya. Mohon bisa di share pengalaman menyelesaikan tiap kesulitan yang di temui dalam tahapan itu. Sekian dulu, makasih.

Yulia -Moz5
Pak Ardian, yang sulit sih gak ada. Akan sulit kalo kita gak ada gambaran sama sekali. Gini misalnya, waktu saya awal berbisnis buta banget. Semangat aja.

Kesulitan - kesulitan sih pasti ada tapi biasanya sifatnya teknis ya. Yang pasti kalau kita tahu tujuan kita, dan tahu kita dalam posisi mana, tahapan mana, insyaallah lebih mudah kita menjalaninya. Akan beneran menjadi sulit kalo kita tidak tahu sama sekali posisi kita, keadaan kita, apalagi tujuan kita berikutnya.


Ardian Sy
OK, kalo belum puas ntar disambung ya.

Jonru
Ok selanjutnya Pak Maulana, dipersilahkan.

maulana nih
Thank you Pak Jonru, nama Fico, 26, pria. Pertanyaan saya sederhana bu, ketika ibu memilih kandidat investor. Bagaimana cara ibu memilih investor yang memiliki passion yang sesuai dengan visi bisnis ibu? Tolong tips dan kiat kiatnya. Itu saja dulu ibu.

Yulia -Moz5
Memilih kandidat dengan passion yang selaras visi ya, agak ribet memang pak. Ada tahap seleksi dengan isian kemudian yang menentukan sekali adalah pada tahap pengenalan.


maulana nih
Mungkin pengalaman ibu saja dapat diceritakan.. makasih..

Yulia -Moz5
Awalnya mengembangkan kemitraan memang saya masih menggunakan tahapan seleksi yang masih sederhana. Gak ketat - ketat amat, tapi makin lama makin pinter dong, mulai bisa mengidentifikasi mana sih yang gak sesuai, mana sih tanda - tanda awal dia gak match sama visi kita.

Memang perlu invest waktu untuk saling kenal, ngobrol, ngopi bareng, cerita ini cerita itu, ntar lama - lama keliatan wah bisa lanjut nih. Tapi gak sedikit juga dari tahap awal atau dari isian kuesioner udah keliahatan bahwa dia gak match dengan visi kita.

Bisa jadi kita juga salah, tapi prinsipnya lebih baik kita kehilangan orang yang benar, dari pada kita dapat orang yang tidak tepat. Untuk mendapatkan orang yang tepat memang musti invest di waktu, tenaga dan fikiran, tapi insyaallah hasilnya sebanding.

Salah satu tipsnya rajin - rajin bertanya pak Fico. Tanya apa aja, hobbynya, buku yang dibaca, langganan majalah apa, weekend ngapain aja, nonton tv acara apa? bagaimana dia memandang kehidupan yang dijalanin sehari-hari, dan yang penting juga tanyakan APA YANG DICARI? APA ARTINYA BISNIS INI UNTUK DIA?


Jonru
Ok thanks Pak Fico. Penanya berikutnya, Bujang Bogor. Silahkan.

bujangbogor
Terima kasih pak momod. Nama Ma'mun, pria. Wah saya kurang gaul nih, jadi belum baca tahapan - tahapan Brad Sugar itu. Kalau menurut bu Yulia, apakah semua bisnis bisa menjalani tahapan itu? Melirik bisnis itu termasuk komoditas, atau kurang sustain.

Misal, dulu ramai buka wartel, terus abis, artinya tidak sustainable. Kalau kasus mutahkir, katakanlah bisnis counter pulsa/hp. Kalau kata pak Junaedi ini adalah bisnis sejuta umat, apakah bisa mencapai tahapan - tahapan itu? Sering saya melihat, pebisnis counter pulsa, cepat sekali membuka cabang. Apakah ini karena takut kehilangan momen seperti wartel itu? atau memang cepat sekali menapaki tahapan Brad Sugar.

Yulia -Moz5
Bukan bisa pak, tapi harus melalui semua tahapan. Sering kali gagal di tahapan niche. Karena yah itu tadi harus bisa menang di persaingan pasar dengan bermain di ceruk pasar. Yah kan untuk leverage bisnis juga pak. Kalau dengan 3, 4, 10, 15 cabang effortnya sama dengan 1 cabang, kenapa gak buka banyak cabang, asalkan memang sudah masuk itung – itungannya.

Gini kita buka cabang untuk apa sih? idealnya kan untuk menambah pemasukkan usaha kita dengan jemput bola. dengan memudahkan juga pelanggan untuk mengakses kita. Juga untuk nge tes sistem business yang sudah kita buat, berjalan tak di cabang?


bujangbogor
Ok, jadi sebetulnya kalau memang merasa layak, langsung buka cabang untuk leverage itu ya.

Yulia -Moz5
Gitu juga untuk kasus konter pulsa, untuk meningkatkan pemasukkan yah banyak - banyak buka counter, toh effortnya juga tidak terlalu berbeda dengan 1 counter.


bujangbogor
Bukan apa – apa, ternyata buka cabang itu ternyata tidak mudah ya, terutama dalam hal SDM. Ok bu Yulia, saya rasa cukup. Antrian masih panjang. Thanks ya. Silakan pak momod.

Jonru
Ok. Silahkan penanya berikutnya.

siuhik
Maaf bu pertanyaan saya sangat sederhana karena memang belum punya bisnis besar seperti penanya yang lain saya Siwi, masih amphibi. Maaf kalau agak OOT ya bu? nggak ikut dari awal, Bu kalau masih amphibi dan ingin terjun TDA, apa sinyal yang harus kita ikuti? langsung keluar aja, atau sudah ada bisnis yg mulai membesar? atau ada yang lain bu? mohon pencerahannya Bu trus tips dan kiatnya untuk bisa tahu puzzle kita?

Yulia -Moz5
Mba Siwi pertanyaan yang sangat menarik, terus terang selama ini banyak sekali yang bertanya kepada saya pertanyaan yang sama.


Jonru
Itu pertanyaan sejuta umat para TDB kayaknya.

Yulia -Moz5
Gini, kalo bicara tentang bisnis kebanyakan kita permasalahannya gak jauh - jauh dari: Modal, Bisnis apa?, Pasarnya bagaimana, support dari keluarga, dan lain lain. Itu kan faktor external ya?

Tapi pernah gak kita tanyakan sama diri kita sendiri, apa ya yang saya cari? saya ini siapa ya? kehidupan seperti apa ya yang saya inginkan? Artinya, bertanya kedalam (nunjuk ke dada hehe) Begitu juga saat kita mau berbisnis. Ok, tapi jawab dulu dong, apa benar bisnis ini adalah panggilan saya?


siuhik
Nah itu dia. Kadang bisnis ini kayaknya ga cocok buat saya, bisnis itu kayaknya ok deh nah gimana kita tahu puzzle kita kalo masih kutat ama itu - itu aja.

Yulia -Moz5
Apa benar bisnis ini bisa mengantarkan saya kepada impian - impian saya? Jangan - jangan kita berbisnis karena kita merasa HARUS BERBISNIS, kenapa HARUS?? yah abis semua orang berbisnis sih, katanya ini yang terbaik. Nahhh Lhoooo.

Yah kita akan selamanya berkutat disitu - situ aja, kalo kita belum bisa menjawab siapa sebenarnya saya ini apa sih passion saya, apa sih yang saya selalu antusias menjalankannya.

Bagaiamana kita bisa memilih suatu bisnis yang tepat kalau kita juga tidak tahu siapa diri kita, apa yang kita mau, apa passion kita, apa KEGAIRAHAN TERBESAR kita.

Cari bu..cari...kalo kita udah dapet itu, TRINGGG semua akan jadi petunjuk buat kita, kemana kita berikutnya harus melangkah. Kadang orang sibuk berkutat di modal, di visibility studies, riset pasar, begitu bisnis jalan, suatu saat BUGGGG bertanya - tanya "Apa iya ya ini yang saya cari?? eh apa bener ya yang saya jalankan ini. Nah lohh. Hehe pengalaman pribadi soalnya.


siuhik
Sip deh Bu, boleh dilanjut diluar ya? Maturnuwun atas pencerahannya.

Yulia -Moz5
Jadi kembali lagi, jawab ya pertanyaan - pertanyaan mendasar itu, karena kalo kita sudah tau jawabannya, semuanya akan jadi petunjuk, apa kah harus bekerja, atau langsung di bisnis, kita akan tau sendiri.


Jonru
Ok deh, thanks Bu. Sekadar referensi, bagi teman - teman yang belum ketemu passion-nya, mungkin bisa baca tulisan saya ini: www.jonru.net/ingin-menemukan-lentera-jiwa-ini-kiatnya. Oke Pak Iwan gimana, sudah siap untuk bertanya?

Nur Iwan Setiawan
Oke. Mengenai awal mula ibu terjun ke dunia bisnis, dari sekian jumlah dana yang dikeluarkan, hasilnya gimana bu, untung atau rugi? Oya, saya Iwan 26 Male.

Yulia -Moz5
Alhamdulillah Untung Pak.


Nur Iwan Setiawan
Pernah ga ibu mengalami pengeluaran lebih besar dari pendapatan? kalau pernah, gmn cara keluar dari masalah tersebut kalau belum, gimana kiat ibu?

Yulia -Moz5
Waduh pak, selama ini sih belum pernah ya. gini awal - awal saya berusaha, keuntungan - keuntungan yang didapat gak langsung saya simpan untuk mengembalikan modal, tetapi diputer lagi untuk menambah modal lagi. Kan konsepnya salon bertumbuh, awalnya satu lantai, kemudian dua lantai kemudian melebar kesamping, kemudian buka cabang, buka cabang gitu.


Nur Iwan Setiawan
Ok cukup Pak Momod, maksih bu.

Jonru
Ok kita ada waktu sekitar 10 menit lagi. SIlahkan kita beri kesempatan buat 2 penanya lagi.

Yulia -Moz5
Sambil nunggu pertanyaan lain, saya ingatkan teman - teman ya 3 sistem dalam bisnis. Yaitu sistem marketing, sistem kontrol, dan sistem SDM. Itu yang menjadi tugas utama kita pada awal - awal membangun bisnis.


Jonru
Oke kita persilahkan buat penanya berikutnya ya. Silahkan buat ylabdo. Kalo gak ada, silahkan buat w4w4l.

w4w4l
Ok thanks, wawal 31th, pria. Bu kalau untuk yang new produk alias produk yg baru untuk bisa diterima pasar dengan cepat gimana yah.

Yulia -Moz5
Wah saya juga gak ahlinya ya tapi dari referensi - referensi yang selama ini saya dapatkan, pertama kita harus mengenal target market kita.

Mengenal loh bukan sekedar tahu. Dengan mengenal dan akrab kita akan tahu apa sih kebutuhan mereka, apa sih yang mereka mau, apa sih yang mereka hargai, nilai-nilai apa yang mereka anut. Apa saja permasalahan - permasalahan mereka
,

w4w4l
Ok misal target pasar kita tahu tapi kayaknya butuh edukasi yang lumayan menyita waktu dan uang.

Yulia -Moz5
Kalo ini kita pahami dengan benar, maka mudah sekali kita menciptakan produk atau jasa yang memberikan solusi buat mereka.


w4w4l
Dan masalahnya saya sekarang TDB jadi ga bisa fokus bener.

Yulia -Moz5
Hehe itu sudah bisa menjawab pak, yah memang harus edukasi pasar juga, dan pastinya ada waktu dan uang yang harus kita INVESTASIkan. Kata Pak TDW, marketing itu kan Memberikan penawaran atau Mengingatkan hehe. Ok, pak wawal ditunggu kabar gembiranya ya.


w4w4l
Ok thanks alot bu.

Jonru
Berhubung sudah jam 4 sore, acara kita selesaikan. Kalau mau lanjut informal dipersilahkan. Dari saya, pak arief dan tim moderator mengucapkan terima kasih. Buat Bu Yulia, juga teman - teman lain, maaf bila ada yang kurang. Sampai ektemu lagi, wassalam.

Read more...

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP