6 Langkah Pengembangan Bisnis: Dibalik Sukses Moz 5 Salon

Selasa, 04 November 2008


Berikut resume TDA Ym Business Conference dengan Nara Sumber Bu Yulia Astuti - Owner Moz-5 salon, dengan moderator Pak Jonru dan host moderator Pak Arif. Selamat mengikuti:

Jonru
Assallamualaikum. Selamat siang teman - teman sekalian. Maaf bila telat, karena YM kita pada error. Sebelumnya, saya sampaikan dulu aturannya. Moderator pakai teks merah, nara sumber pakai teks biru, peserta pakai teks hitam. Pada sesi pertama, kita dengarkan dulu penyampaian materi dari nara sumber, mohon jangan ada yang menyela ketika penyampaian materi. Setelah itu ada sesi dialog. Pada sesi ini, peserta yang hendak bertanya dipersilahkan mengetik tanda ? dan baru diperbolehkan bertanya setelah dipersilahkan oleh moderator. Nanti pertanyaannya antri.

Oke deh, kita langsung saja persilahkan buat Bu Yulia.

Yulia -Moz5
Untuk materi saya sudah kirim via email, semoga cukup jelas ya.

Tapi saya ingin coba reminder lagi mengenai tahapan - tahapan dalam bisnis. Mulai dari level paling bawah yaitu : Mastery, Niche, Leverage, Team, Synergi, Result. Dari awal itu yang jadi patokan saya dalam pengembangan bisnis saya. Pasti teman - temen sudah banyak yang tahu tentang 6 step brad sugar ini tapi gak ada salahnya kita saling menyegarkan pikiran lagi ya.

Level Mastery adalah masa-masa awal dari usaha kita dimaa kita sedang berusaha mati - matian agar bisnis kita bisa bertahan. Bisa stabil. Kita berusaha keras mengatur waktu, menghasilkan keuntungan, juga menarik pelanggan sebanyak – banyaknya. Intinya supaya bisnis kita jalan atau STABIL.

Level berikutnya adalah Niche dimana kita berusaha untuk bisa unggul dalam persaingan pasar. Tujuannya? untuk mendapatkan KEUNTUNGAN.

Kalau sudah kita naik lagi ke level LEVERAGE, dimana di sini kita berusaha untuk mensistimasikan business kita. SYSTEM.

Kalau kita tahu leverage itu adalah bagaimana dengan usaha yang sama bisa menghasilkan lebih banyak. Untuk Effisiensi, supaya kita business ownernya mulai punya waktu. Leverage berarti juga TIME.

Lalu apalagi? tahapan berikutnya adalah TEAM, The Winning TEAM Building. Inilah yang menjadi dasar dari perkembangan bisnis kita. Tujuannya apa? supaya owner bisnisnya bisa HAPPY. Biar bisa ON the business not IN the business. Kalau TEAMnya sudah kuat dan solid, baru deh kita berSYNERGI dengan team kita. Jadikan bisnis kita sebagai mesin uang kita, supaya kita bisa FREEDOM.

Terakahir adalah RESULT, tapi sebagai catatan ini urut - urutannya gak baku loh. Baru pada tahapan inilah kita bisa multifikasikan bisnis kita. Mau Francise, mau Go Public, monggo.

Bisa aja kita udah di tahap TEAM, kita masih harus kembali membenahi NICHE kita. Atau gak usah nunggu sampai level Leverage baru kita mau membangun TEAM. Intinya sih semua berjalan pararel, tapi untuk fokus pembenahan bisa kita pake patokan level-level ini.

Ok mods sementara itu dulu, nanti kalo ada yang mau dikembangkan dari materi sebelumnya juga silakan.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia.

Jonru
Bagi teman - teman yang hendak bertanya, silahkan ketik tanda ? Setelah itu akan dipersilahkan sesuai urutan.

Ayesha
?

andhika harya p.
?

tadicahya
?

aguss310
?

Ardian Sy
?

Jonru
Pertama kali, kita persilahkan buat aye_nd. Mohon sebutkan nama, usia dan jenis kelamin ya, biar tidak salah sapa .

Ayesha
Salam kenal. Terima kasih atas kesempatannya. Nama saya Ayesha, 27 tahun, female, saat ini ngelola kursus bahasa Inggris. Saya mau tanya ke mbak Yulia. Untuk membuka cabang baru kira – kira diperlukan berapa tahun? maksudnya kapan kita tahu kita sudah siap untuk buka cabang n apa yang harus dipersiapkan? Thanks

Jonru
Ok silahkan Bu Yulia

Yulia -Moz5
Ok mba Aye. Kalo pake patokan dari brad sugar ini buka cabang ada di level leverage. Dimana denga effort yang kurang lebih sama, kita mendapatkan hasil yang lebih banyak. Lalu kapan baiknya? yah setelah kita merasa sudah menguasai segala aspek bisnis kita, kita juga sudah main di ceruk pasar yang tepat, jangan lama-lama, buruan buka cabang.

Buka cabang juga salah satu strategi marketing juga, untuk memudahkan pelanggan menikmati fasilitas dari kita.


Jonru
Ok, gimana Mbak Aye

Ayesha
Ok, thanks mbak. Berarti lewatin tahap - tahap tersebut dulu ya. Thanks pak Jonru. Nanti ada pertanyaan lagi hehe.

Yulia -Moz5
Betul bu, nanti kalo sudah menguasai kan tinggal diduplikasikan ke cabang


Jonru
Ok sama – sama. Berikutnya Pak Andhika, dipersilahkan.

andhika harya p.
Makasih pak. saya andhika, 30 tahun, pria. Untuk parameter tiap tahap sudah oke bagaimana bu?

Yulia -Moz5
Tinggal di copy paste hehehe masalahnya yang dicopy ini kudu betul dulu dong hehe. Memang pembahasan 6 step ini gak mungkin dibahas sekilas aja ya. ada penjelasan panjang lebarnya, tapi gampangnya. untuk level 1 misalnya. Mastery, kita lah yang punya parameternya sendiri, misalnya profitnya. Bisnis harus menguntungkan dong, atleast ROInya pertahun minimal 20% dari modal misalnya. Kalo udah untung, juga effortnya. Lalu SDM dll.

Kalo kita sudah merasa ok 80% jalan lah, mulai kita focus ke niche, atau ceruk pasar, yang pastnya sejak kita mulai bisnis juga udah kita tangani dong. Di saat kita sudah menguasai pasar, kita siap-siap mulai bermain di leverage. Leverage itu tadi SYSTEM, gimana kita mensistimasikan business. Bapak-bapak dan ibu - ibu mau tahu tahapan dalam mensistimasikan business kita gak?

Berikut ini adalah tahapan mensistimasikan business yang sedang kita jalankan:

1. Visi, alias tujuan bisnis kita. Kalo kita mau pergi, pertama tau dong tujuannya kemana. Nah itu dia VISI.

2. MISI apa itu Misi? yaitu Rute kita. Kita mau Ke surabaya, lalu biar sampai sana, lewat mana? rutenya itulah MISI.

3. Budaya (Value)

4. GOAL....

5. Struktur Organisasi, gak masalah Presdir, direktur, manager, semuanya isinya nama kita, GL GL (Gue Lagi Gue Lagi) tapi paling tidak sudah ada struktur organisi.

6. Jobdesc.

7. Indikator kesuksesan, maksute gini. Kita pengen semua team kita sukses, tetapi kita lupa mendeskripsikannya. Kaya misalnya di salon, Capster yang sukses itu yang kaya apa? kasir yang sukses itu yang gimana? Semua didefinisikan.

8. Manual Operasi, alias SOP.

9. Milestone atau tahapan business (Goal 3 bulanan)

Jadi deh si SISTEM. Nah jadi jangan takut duluan sama yang namanya sistem bisnis kita,hehe. Kalo bicara tentang business, sistemnya gak jauh - jauh dari 3 hal : 1.Sistem Marketing 2, Sistem Kontrol 3 Sistem HRD. Yah udah ketiganya ini kita utak atik aja dengan tahapan - tahapan sistimasi yang tadi sudah saya jabarkan.

Back to pertanyaan pak andika, setelah kita meleverage business, kita sudah ada sistemnya, kita kan mulai focus ke TEAM BUILDING, parameternya apa? Bisnis kita bisa jalan tanpa kita karena sudah dijalankan oleh Winning TEAM yang solid dan kuat. Lanjut ke sinergy dengan team dan ke result.

Semoga jelas ya pak andika.


Jonru
Ok terima kasih Bu Yulia. Lanjut ke penanya berikutnya, Ardian Sy. Silahkan.

Ardian Sy
Terimakasih pak moderator. Bu Yulia, penjelasan 6 step dari brad sugar barusan sangat membantu memahami tahapan bisnis. Pertanyaan saya sederhana saja dari ke 6 tahapan itu kira – kira kesulitan - keculitan apa saja yang ditemu dalam perjalanan? Juga berdasarkan pengalaman bisnis bu Yulia di MoZ5 atau yg lainnya. Mohon bisa di share pengalaman menyelesaikan tiap kesulitan yang di temui dalam tahapan itu. Sekian dulu, makasih.

Yulia -Moz5
Pak Ardian, yang sulit sih gak ada. Akan sulit kalo kita gak ada gambaran sama sekali. Gini misalnya, waktu saya awal berbisnis buta banget. Semangat aja.

Kesulitan - kesulitan sih pasti ada tapi biasanya sifatnya teknis ya. Yang pasti kalau kita tahu tujuan kita, dan tahu kita dalam posisi mana, tahapan mana, insyaallah lebih mudah kita menjalaninya. Akan beneran menjadi sulit kalo kita tidak tahu sama sekali posisi kita, keadaan kita, apalagi tujuan kita berikutnya.


Ardian Sy
OK, kalo belum puas ntar disambung ya.

Jonru
Ok selanjutnya Pak Maulana, dipersilahkan.

maulana nih
Thank you Pak Jonru, nama Fico, 26, pria. Pertanyaan saya sederhana bu, ketika ibu memilih kandidat investor. Bagaimana cara ibu memilih investor yang memiliki passion yang sesuai dengan visi bisnis ibu? Tolong tips dan kiat kiatnya. Itu saja dulu ibu.

Yulia -Moz5
Memilih kandidat dengan passion yang selaras visi ya, agak ribet memang pak. Ada tahap seleksi dengan isian kemudian yang menentukan sekali adalah pada tahap pengenalan.


maulana nih
Mungkin pengalaman ibu saja dapat diceritakan.. makasih..

Yulia -Moz5
Awalnya mengembangkan kemitraan memang saya masih menggunakan tahapan seleksi yang masih sederhana. Gak ketat - ketat amat, tapi makin lama makin pinter dong, mulai bisa mengidentifikasi mana sih yang gak sesuai, mana sih tanda - tanda awal dia gak match sama visi kita.

Memang perlu invest waktu untuk saling kenal, ngobrol, ngopi bareng, cerita ini cerita itu, ntar lama - lama keliatan wah bisa lanjut nih. Tapi gak sedikit juga dari tahap awal atau dari isian kuesioner udah keliahatan bahwa dia gak match dengan visi kita.

Bisa jadi kita juga salah, tapi prinsipnya lebih baik kita kehilangan orang yang benar, dari pada kita dapat orang yang tidak tepat. Untuk mendapatkan orang yang tepat memang musti invest di waktu, tenaga dan fikiran, tapi insyaallah hasilnya sebanding.

Salah satu tipsnya rajin - rajin bertanya pak Fico. Tanya apa aja, hobbynya, buku yang dibaca, langganan majalah apa, weekend ngapain aja, nonton tv acara apa? bagaimana dia memandang kehidupan yang dijalanin sehari-hari, dan yang penting juga tanyakan APA YANG DICARI? APA ARTINYA BISNIS INI UNTUK DIA?


Jonru
Ok thanks Pak Fico. Penanya berikutnya, Bujang Bogor. Silahkan.

bujangbogor
Terima kasih pak momod. Nama Ma'mun, pria. Wah saya kurang gaul nih, jadi belum baca tahapan - tahapan Brad Sugar itu. Kalau menurut bu Yulia, apakah semua bisnis bisa menjalani tahapan itu? Melirik bisnis itu termasuk komoditas, atau kurang sustain.

Misal, dulu ramai buka wartel, terus abis, artinya tidak sustainable. Kalau kasus mutahkir, katakanlah bisnis counter pulsa/hp. Kalau kata pak Junaedi ini adalah bisnis sejuta umat, apakah bisa mencapai tahapan - tahapan itu? Sering saya melihat, pebisnis counter pulsa, cepat sekali membuka cabang. Apakah ini karena takut kehilangan momen seperti wartel itu? atau memang cepat sekali menapaki tahapan Brad Sugar.

Yulia -Moz5
Bukan bisa pak, tapi harus melalui semua tahapan. Sering kali gagal di tahapan niche. Karena yah itu tadi harus bisa menang di persaingan pasar dengan bermain di ceruk pasar. Yah kan untuk leverage bisnis juga pak. Kalau dengan 3, 4, 10, 15 cabang effortnya sama dengan 1 cabang, kenapa gak buka banyak cabang, asalkan memang sudah masuk itung – itungannya.

Gini kita buka cabang untuk apa sih? idealnya kan untuk menambah pemasukkan usaha kita dengan jemput bola. dengan memudahkan juga pelanggan untuk mengakses kita. Juga untuk nge tes sistem business yang sudah kita buat, berjalan tak di cabang?


bujangbogor
Ok, jadi sebetulnya kalau memang merasa layak, langsung buka cabang untuk leverage itu ya.

Yulia -Moz5
Gitu juga untuk kasus konter pulsa, untuk meningkatkan pemasukkan yah banyak - banyak buka counter, toh effortnya juga tidak terlalu berbeda dengan 1 counter.


bujangbogor
Bukan apa – apa, ternyata buka cabang itu ternyata tidak mudah ya, terutama dalam hal SDM. Ok bu Yulia, saya rasa cukup. Antrian masih panjang. Thanks ya. Silakan pak momod.

Jonru
Ok. Silahkan penanya berikutnya.

siuhik
Maaf bu pertanyaan saya sangat sederhana karena memang belum punya bisnis besar seperti penanya yang lain saya Siwi, masih amphibi. Maaf kalau agak OOT ya bu? nggak ikut dari awal, Bu kalau masih amphibi dan ingin terjun TDA, apa sinyal yang harus kita ikuti? langsung keluar aja, atau sudah ada bisnis yg mulai membesar? atau ada yang lain bu? mohon pencerahannya Bu trus tips dan kiatnya untuk bisa tahu puzzle kita?

Yulia -Moz5
Mba Siwi pertanyaan yang sangat menarik, terus terang selama ini banyak sekali yang bertanya kepada saya pertanyaan yang sama.


Jonru
Itu pertanyaan sejuta umat para TDB kayaknya.

Yulia -Moz5
Gini, kalo bicara tentang bisnis kebanyakan kita permasalahannya gak jauh - jauh dari: Modal, Bisnis apa?, Pasarnya bagaimana, support dari keluarga, dan lain lain. Itu kan faktor external ya?

Tapi pernah gak kita tanyakan sama diri kita sendiri, apa ya yang saya cari? saya ini siapa ya? kehidupan seperti apa ya yang saya inginkan? Artinya, bertanya kedalam (nunjuk ke dada hehe) Begitu juga saat kita mau berbisnis. Ok, tapi jawab dulu dong, apa benar bisnis ini adalah panggilan saya?


siuhik
Nah itu dia. Kadang bisnis ini kayaknya ga cocok buat saya, bisnis itu kayaknya ok deh nah gimana kita tahu puzzle kita kalo masih kutat ama itu - itu aja.

Yulia -Moz5
Apa benar bisnis ini bisa mengantarkan saya kepada impian - impian saya? Jangan - jangan kita berbisnis karena kita merasa HARUS BERBISNIS, kenapa HARUS?? yah abis semua orang berbisnis sih, katanya ini yang terbaik. Nahhh Lhoooo.

Yah kita akan selamanya berkutat disitu - situ aja, kalo kita belum bisa menjawab siapa sebenarnya saya ini apa sih passion saya, apa sih yang saya selalu antusias menjalankannya.

Bagaiamana kita bisa memilih suatu bisnis yang tepat kalau kita juga tidak tahu siapa diri kita, apa yang kita mau, apa passion kita, apa KEGAIRAHAN TERBESAR kita.

Cari bu..cari...kalo kita udah dapet itu, TRINGGG semua akan jadi petunjuk buat kita, kemana kita berikutnya harus melangkah. Kadang orang sibuk berkutat di modal, di visibility studies, riset pasar, begitu bisnis jalan, suatu saat BUGGGG bertanya - tanya "Apa iya ya ini yang saya cari?? eh apa bener ya yang saya jalankan ini. Nah lohh. Hehe pengalaman pribadi soalnya.


siuhik
Sip deh Bu, boleh dilanjut diluar ya? Maturnuwun atas pencerahannya.

Yulia -Moz5
Jadi kembali lagi, jawab ya pertanyaan - pertanyaan mendasar itu, karena kalo kita sudah tau jawabannya, semuanya akan jadi petunjuk, apa kah harus bekerja, atau langsung di bisnis, kita akan tau sendiri.


Jonru
Ok deh, thanks Bu. Sekadar referensi, bagi teman - teman yang belum ketemu passion-nya, mungkin bisa baca tulisan saya ini: www.jonru.net/ingin-menemukan-lentera-jiwa-ini-kiatnya. Oke Pak Iwan gimana, sudah siap untuk bertanya?

Nur Iwan Setiawan
Oke. Mengenai awal mula ibu terjun ke dunia bisnis, dari sekian jumlah dana yang dikeluarkan, hasilnya gimana bu, untung atau rugi? Oya, saya Iwan 26 Male.

Yulia -Moz5
Alhamdulillah Untung Pak.


Nur Iwan Setiawan
Pernah ga ibu mengalami pengeluaran lebih besar dari pendapatan? kalau pernah, gmn cara keluar dari masalah tersebut kalau belum, gimana kiat ibu?

Yulia -Moz5
Waduh pak, selama ini sih belum pernah ya. gini awal - awal saya berusaha, keuntungan - keuntungan yang didapat gak langsung saya simpan untuk mengembalikan modal, tetapi diputer lagi untuk menambah modal lagi. Kan konsepnya salon bertumbuh, awalnya satu lantai, kemudian dua lantai kemudian melebar kesamping, kemudian buka cabang, buka cabang gitu.


Nur Iwan Setiawan
Ok cukup Pak Momod, maksih bu.

Jonru
Ok kita ada waktu sekitar 10 menit lagi. SIlahkan kita beri kesempatan buat 2 penanya lagi.

Yulia -Moz5
Sambil nunggu pertanyaan lain, saya ingatkan teman - teman ya 3 sistem dalam bisnis. Yaitu sistem marketing, sistem kontrol, dan sistem SDM. Itu yang menjadi tugas utama kita pada awal - awal membangun bisnis.


Jonru
Oke kita persilahkan buat penanya berikutnya ya. Silahkan buat ylabdo. Kalo gak ada, silahkan buat w4w4l.

w4w4l
Ok thanks, wawal 31th, pria. Bu kalau untuk yang new produk alias produk yg baru untuk bisa diterima pasar dengan cepat gimana yah.

Yulia -Moz5
Wah saya juga gak ahlinya ya tapi dari referensi - referensi yang selama ini saya dapatkan, pertama kita harus mengenal target market kita.

Mengenal loh bukan sekedar tahu. Dengan mengenal dan akrab kita akan tahu apa sih kebutuhan mereka, apa sih yang mereka mau, apa sih yang mereka hargai, nilai-nilai apa yang mereka anut. Apa saja permasalahan - permasalahan mereka
,

w4w4l
Ok misal target pasar kita tahu tapi kayaknya butuh edukasi yang lumayan menyita waktu dan uang.

Yulia -Moz5
Kalo ini kita pahami dengan benar, maka mudah sekali kita menciptakan produk atau jasa yang memberikan solusi buat mereka.


w4w4l
Dan masalahnya saya sekarang TDB jadi ga bisa fokus bener.

Yulia -Moz5
Hehe itu sudah bisa menjawab pak, yah memang harus edukasi pasar juga, dan pastinya ada waktu dan uang yang harus kita INVESTASIkan. Kata Pak TDW, marketing itu kan Memberikan penawaran atau Mengingatkan hehe. Ok, pak wawal ditunggu kabar gembiranya ya.


w4w4l
Ok thanks alot bu.

Jonru
Berhubung sudah jam 4 sore, acara kita selesaikan. Kalau mau lanjut informal dipersilahkan. Dari saya, pak arief dan tim moderator mengucapkan terima kasih. Buat Bu Yulia, juga teman - teman lain, maaf bila ada yang kurang. Sampai ektemu lagi, wassalam.

3 komentar:

Anonim 25 Desember 2008 pukul 21.06  

minta ijin copy-paste artikel ini ya pak, thanks

AR Junaedi 26 Desember 2008 pukul 09.02  

silakan bu Yuli, semua tulisan di blog ini bisa di copy-paste. kalau berkenan sebutkan juga ya sumber tulisan dari blog ini, thanks

Anonim 9 Februari 2010 pukul 13.45  

Salam kenal semua.
Saya Maikel. Saat ini saya sedang menyusun tesis. Saya mau tanya, bagaimana dengan ukm konveksi tas yang sudah berjalan sebagai Home Industry?
terkait dengan Strategi Pengembangan Bisnis Tas Dalam Menghadapi Era Perdangangan Bebas Asean-Cina (ACFTA?

Mohon dibantu ya
tolong dikirim via e-mail ke:
michael_mekel2008@yahoo.co.id

terimakasih

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP