Ingin Berhasil di Bisnis MLM

Jumat, 25 Juli 2008


Pertanyaan:

Assalamu'alaikum Pak AR Junaedi,

Sebelumnya salam kenal pak, Saya Lukman, status mahasiswa di Jakarta. Saya banyak terima ajakan teman-teman untuk ikut bisnis MLM. Ada CNI, Amway, Tianshi, Madu, wah banyak sekali pak, sampai bingung saya.

Menurut bapak, bisnis ini masih bagus ngga prospeknya. Gimana caranya ya pak supaya bisa berhasil di MLM?

Kalo denger org yang sukses, bikin saya juga kepengen. Ditunggu ya pak jawabannya. Terima kasih banyak.

Wassalam,
M. Lukman


Jawaban:

Wa'alaikum salam Pak Lukman yang baik,

Salam kenal juga pak! Selamat ya pak, selagi mahasiswa sudah ada keinginan untuk berbisnis.

Bisnis MLM, seperti disemua bidang bisnis, selalu saja ada yang berhasil, ada yang sangat berhasil, ada yang biasa-biasa saja tentu saja ada yang gagal.

Jadi sebenarnya bukan di bisnis apa, tapi bagaimana cara orang tersebut menjalankan bisnisnya.

Untuk memulai, bisa dari mencari benchmark atau patokan siapa yang terbaik dibidang tersebut. Perhatikan siapa orang-orang atau perusahaan yang menjadi pemimpin yang dikenal terbaik.

Di MLM, tentu saja bapak bisa belajar kepada para leader yang pasti banyak menjadi rujukan. Tiru cara-cara, startegi, juga kesungguhan mereka dalam meniti karir ke jenjang sukses. Kalau istilah NLP di-modelling

Dalam proses peniruan itu, bapak akan menemukan banyak perbedaan dengan diri bapak sendiri. Nah, disinilah perlu bapak modifikasi sesuai dengan karakter sendiri. Justru nanti bapak akan tampil berbeda sebagaimana bapak adanya, dan ini menjadi nilai tambah bapak.

Setiap orang pasti memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Fokuslah pada kekuatan bapak dalam penerapannya.

Yang perlu juga diperhatikan adalah kekuatan mental. Ketegeguhan mental diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan bapak hadapi. Karena persepsi MLM yang cenderung kurang baik dibenak orang, mejadikan orang seperti 'alergi' bila mendengar bisnis MLM.

Bisa jadi persepsi itu terjadi karena perilaku dan cara-cara approach-nya yang terkadang dianggap sebagai 'menjebak' calon prospeknya.

Jadi tetap berpegang pada cara-cara baik. Karena kebaikan adalah jalan Tuhan. Dan bila Tuhan berkenan, maka bisnis apapun yang bapak masuki Insya Allah akan berhasil, bahkan lebih dari yang bapak bayangkan.

Buat setiap penolkan seperti jamu, walaupun pahit tapi akan menyehatkan. Penolakan bapak artikan saja sebagai kaca. Cerminan bagi perbaikan kualitas diri dan mempercantik cara-cara bapak dalam berinteraksi.

Karena dalam MLM, yang bapak jual sebenarnya bukan produk itu sendiri, tapi lebih pada penerimaan pada pribadi bapak.

Bapak juga perlu pisahkan apakah perusahaan MLM itu benar-benar MLM atau hanya money game ataupun schema pyramid. Untuk mudahnya, bapak perhatikan saja apakah keberhasilan anggotanya hanya dari merekrut anggota dengan mengabaikan penjualan produk. Lihat juga apakah sudah terdaftar sebagai anggota APLI, dan berbagai kriteria yang bapak bisa pelajari.

Ok pak Lukman, Selamat memulai dan saya turut berdoa untuk keberhasilan bapak.

Wassalam,
AR Junaedi

3 komentar:

WURYANANO 6 Agustus 2008 pukul 09.37  

Bisnis MLM di Indonesia ini memang tidak mudah untuk menjalankannya.

Saya dulu pun sempat jadi leader MLM di DXN Indonesia, sudah di level Star Pearl...dengan bonus sebulan pernah mencapai Rp. 20 Juta,-

Tidak seperti teori bisnis MLM, yang katanya bisa santai menggunakan dan mengatur waktu diri sendiri...katanya nggak seperti bisnis riil yang kelihatan aktivitas setiap harinya.

Bisnis MLM secara teori memang terkesan enak bisa nggak modal besar dan waktunya santai banget, suka-suka kita yang ngatur.

Tapi dari pengalaman pribadi saya, ternyata justru di Indonesia ini, bisnis MLM membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan bisnis-bisnis riil saya lainnya.

Terbukti, begitu saya mengurangi aktivitas di MLM...wah bonus langsung TERJUN BEBAS. Pernah dapat Rp. 20 juta sebulan...itu hanya bertahan 3 bulan, setelah itu terus menurun sampai terakhir paling rendah hanya terima Rp.50 ribuan...dan akhirnya NOL RUPIAH.

Yaa...akhirnya saya tinggalkan saja deh bisnis MLM ini. Sudah buang-buang waktu sekian lama, ternyata percuma saja, dan di MLM JUSTRU NGGAK BISA DITINGGALKAN...tidak seperti bisnis riil saya lainnya.

Bagaimanapun juga, kalau saya lihat, untuk membangun bisnis di Indonesia, lebih baik lewat bisnis riil, bukan MLM.

Mungkin banyak yang nggak sadar, bahwa bisnis MLM ini, oleh pengusaha MLM nya...juga bentuknya bisnis riil dengan manajemen profesional perusahaan pada umumnya. Tetapi produknya dipasarkan dengan sistem MLM, dengan cara menggaet member buat promosi dan penjualan produknya.

Saran saya, Anda boleh saja menjalankan MLM sebagai member. Tetapi lebih baik lagi jika Anda merintis bisnis riil sendiri, bukan hanya sebagai member sebuah perusahaan MLM. Kalau perlu Andalah yang jadi pemilik perusahaan MLM itu...bukan hanya sebagai member MLM, tapi sebagai Owner Perusahaan MLM.

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat.

Salam Entrepreneur,
Wuryanano

Anonim 25 Oktober 2008 pukul 16.59  

tapi menurut Robert Kiyosaki, mlm ada yg memang fokusnya di kuadran S, makanya ngabisin byk waktu. ada jg yg kuadran B, bner2 jd generator passive income.. kalo bole tau bisnis riilnya di bidang apa?

Anonim 27 Desember 2013 pukul 18.03  


misi misi gan mau share nih peluang bisnis tiket.
www.kiostiket.com

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP