Do'a kok belum dikabulkan?

Kamis, 10 April 2008


Dalam obrolan sambil makan siang ini, sahabat saya curhat, "kok sudah do'a terus siang malam, kenapa belum dikabulkan juga ya?"

Saya jadi teringat tulisan Pak Adi W Gunawan, cerita tentang doa ini.

Begini, seandainya Anda saat ini berada dalam posisi sebagai owner dari perusahaan. Kemudian datang seorang office boy menghadap Anda. "Pak, saya ingin mendapat fasilitas mobil, supaya memperlancar tugas saya," begitu OB Anda meminta kepada Anda.

Nah, disaat yang sama Anda juga merekrut seorang Direktur Utama yang bertugas untuk menjalankan perusahaan Anda sehari-hari, dealing dengan client, monitor SDM, keuangan dan segala sesuatunya agar perusahaan bisa berkembang.

Ada memang jatah mobil yang sudah Anda siapkan. Pertanyaannya, kepada siapa mobil itu akan Anda berikan. Apakah kepada OB yang telah jelas-jelas meminta kepada Anda, bahkan siang dan malam memohon? Atau kepada Direktur Utama yang belum meminta mobil?

Nah, tentu jawaban logis Anda, mobil itu akan Anda berikan kepada Direktur walaupun dia belum meminta. Anda akan menimbang nilai tambah apa yang diberikan oleh kedua orang tadi. Direktur mempunyai 'makna' lebih besar bagi perusahaan Anda.

Dari cerita ini bisa diambil pelajaran bahwa untuk mendapatkan sesuatu, maka aspek nilai dari peminta itu juga berperan penting. Seberapa besar nilai dan manfaat orang tersebut.

Sekarang coba timbang-timbang bagaimana posisi Anda di 'perusahaan besar alam semesta'. Sudah berapa besar manfaat Anda dihadapan sang Pencipta. Apa nilai tambah Anda bagi diri sendiri, bagi lingkungan, bagi orang banyak. Apa kontribusi yang sudah kita berikan?

Apakah memang diri kita sudah pantas untuk terkabulnya doa-doa yang kita panjatkan siang dan malam.

Setiap doa pasti terjawab. Bentuknya seperti apa, Tuhan Yang Maha Sayang pasti lebih mengerti untuk kebaikan kita.

Nah, mari sama-sama kita perbaiki kualitas nilai diri kita. Continuously improvement. Perbanyak memberi, Give Give and Give. Buatlah diri kita pantas atas terjawabnya semua do'a.

Bahkan segala perbuatan yang kita lakukan menjadi doa atas terkabulnya permohonan kita.

Sehingga tanpa dimintapun Tuhan sudah memberi....

1 komentar:

Anonim 22 November 2008 pukul 06.33  

Luar biasa inspiratif dan menyadarkan kita sebagai bagian dari masyarakat bangsa ini yang berpikir keliru tentang doa dan takdir. Salam.

Roy Darmawan
FE UI
roy_darmawan@yahoo.com

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP