Konro Daeng Tata, Maknyos-nya Sebuah Perjuangan

Rabu, 14 November 2007


Siang ini saya menikmati Sop Konro Mamink Daeng Tata di daerah Casablanka, Tebet. Benar-benar 'Maknyoss', igayna besar yang melengkung. Dagingnya empuk dan kuah sopnya hmmm...

Teman saya yang dari Makasar merupakan pelanggan setia Konro Daeng Tata bercerita, "awalnya usaha Mamink ini cuma dari lapak kaki-5 kecil di Jl Supomo"

Mamink, singkatan dari nama asli Muhammad Amin Rahim, merupakan seorang yang bermental baja. Tentangan dari keluarga diawal bisnisnya tahun 1993, tidak menyurutkan tekadnya untuk ber-TDA secara mandiri.

Orangtuanya yang pengusaha 'tengki' (begitu kawan Makasar saya menyebut untuk SPBU), menginginkan Mamink untuk meneruskan usaha keluarga di Makasar. "Bahkan ayahnya sampai mengancam untuk membakar warung kaki limanya agar mau kembali"

Mimpi Mamink yang kuat untuk bisa memasyarakatkan makanan Makassar di Jakarta, telah membulatkan niatnya untuk tetap meneruskan usaha kuliner.

Rupanya Mamink juga memegang teguh tekad pelaut Makasar : Kuallea Tallangga Ka Towalia! (lebih memilih tenggelam daripada kembali).

Dengan keteguhan, daya tahan dan tentu saja rasa makanannya yang khas, menjadikan usaha Mamink terus berkembang. Lapak kaki lima-nya tidak lagi menampung antusias pelanggannya.

Dan saat ini sudah 4 cabang dibuka yang kesemuanya selalu ramai penikmat makanan khas makasar ini. Setelah mampu menunjukan kesuksesannya, pihak keluarga berbalik mendukung penuh bahkan beliau menjadi kebanggaan keluarga.

Disamping Konro, ada lagi yang khas dari warung Mamink ini, yaitu Iga Bakar dengan nama Tata Ribs. Bumbu bakarnya benar-benar meresap ke dalam daging.

Salah satu kunci kesuksesan Mamink, disamping rasa dan kekhasan rasa makanan adalah kedekatan dengan pelanggan. Mamink tidak segan-segan mengantar pesanan pelangan langsung, mengajak ngobrol sampai membukakan pintu mobil pelanggan.

Mamink juga sering mengirimkan SMS hanya sekedar untuk menanyakan kabar. Strategi marketing yang jitu untuk tetap menjaga kedekatan pelanggan secara emosional.

Strategi marketing lainnya memanfaatkan supir taksi. Ya supir yang mengantar pelanggan ke warungnya akan mendapat special harga bahkan dapat free Sop Konro yang nikmat.

Hmm, sebagai penutup saya pesan es pisang hijau.... Lengkap sudah wisata kuliner siang ini...

Sop Konro Daeng Tata memang Maknyos-nya sebuah perjuangan

0 komentar:

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP