Mario Teguh: Tunda Ketidakmungkinan

Senin, 24 September 2007


"Delayed Impossibility!" begitu tema Mario Teguh dalam program Business Art with Mario Teguh di O Channel Kamis kemarin.

Acara yang sangat inspiratif ini menggugah sekaligus mendobrak belenggu 'ketidak mungkinan' menjadi hal yang mungkin

Sesuatu yang tidak mungkin, sesungguhnya bukan fakta. Tapi hanya ada dalam pikiran. Pikiran kita sendiri yang memenjara diri kita, yang membatasi kemampuan diri.

Ketika berpikir kita tidak bisa, maka dengan sendirinya kita akan mencari pembenaran dari pola pikir yang kita tanam tadi. Tindakan yang kemudian diambil akan merupakan hasil dari ketidakmungkinan yang kita ciptakan sendiri.

Bila saja kita mampu mengikis rasa ketidakmungkinan dalam pikiran, maka potensi kita dengan sendirinya akan mengalir bagai air bah.

Coba lihat sekeliling, ternyata saat ini kita hidup dalam ketidakmungkinan di masa lalu. Dimasa lalu tidak mungkin orang bercakap-cakap di benua berbeda, tanpa kabel lagi. Saat ini sudah ada wisata ke bulan, suatu hal yang tidak mungkin bahkan tidak terpikir di masa lalu.

Ketidakmungkinan hanyalah masalah waktu. Yang tidak mungkin di masa lalu, menjadi harapan dan cita-cita dimasa kini. Dan harusnya menjadi kenyataan di masa depan.

Tidak ada ketidakmungkinan, kecuali kita ijinkan pikiran kita sendiri yang membatasi.

Sewaktu kita mengatakan, "ah tidak mungkin bagi saya untuk mencapai hal itu", ketika itupula kita mematikan api impian dan harapan.

Ada empat kekuatan yang bisa dicoba untuk menekan ketidak-mungkinan yang menggerogoti impian kita:

Pertama, Imaginasi
Imaginasi adalah kekuatan kreatif untuk menggambarkan keadaan ideal yang kita inginkan.

Bayangkan seandainya hal yang menurut pikiran tadi tidak mungkin, menjadi hal yang sangat mungkin dan sudah terjadi. Rasakan perasaan bahagia yang ditimbulkan.

Hasrat kita akan timbul dan mendorong bagi pencapaian impian kita menjadi hal yang mungkin terjadi.

Kedua, Kecintaan
Dengan kecintaan akan memunculkan kualitas terbaik dari kita. Cintai pekerjaan Anda saat ini. Cintai kondisi keluarga Anda saat ini. Cintai semua anugerah yang telah Tuhan berikan bagi kita.

Tidak ada yang tidak mungkin bila kekuatan cinta bicara

Ketiga, Tindakan
Lakukan satu upaya yang akan menentukan langkah Anda selanjutnya. Anda tidak akan berubah bila tidak ada tindakan yang dilakukan.

Mulai dari yang paling mungkin dapat Anda lakukan, sekecil apapun.

Setiap tindakan kecil yang kita ambil akan menghapus jejak ketidakmungkinan menjadi sesuatu yang mungkin.

Keempat, Kesabaran
Kesabaran akan menghantarkan kita kearah lebih baik. Sebesar apapun hasil yang didapat, hormati diri Anda sendiri.

Beri penghargaan pada kekuatan sabar yang Anda kelola. Sayangi diri Anda, sesungguhnya Tuhan beserta orang-orang yang sabar. Sabar setelah melakukan suatu ikhtiar.

Nah, bila sesuatu menurut pikiran kita adalah tidak mungkin, tunda sejenak. Karena impian bisa disegarkan kembali.

Jangan pernah hapus impian. Karena orang yang tidak punya mimpi, tidak mungkin mempunyai rencana. Sedang rencana yang masuk akal adalah proses untuk membangun kekuatan.

3 komentar:

azis heriawan 9 Oktober 2007 pukul 09.12  

Saya setuju dengan tulisan bapak, hal serupa pernah saya alami ketika saya hendak kuliah saat itu saya menjadi seorang TDB, ketika saya mengatakan keinginan saya kepada seorang teman dia malah mengejek saya bahwa saya nggak mungkin bisa kuliah dengan hanya mengandalkan gaji Rp.500.000 bahakan dia nantangin kalo saya bisa lulus samapai sarjana dia akan mengacungkan 4 jempol sekaligus katanya, hal ini malah membuat motifasi saya bertambah, ingin merubah bahwa yang tidak mungkin menjadi mungkin akhirnya setelah saya coba beranikan diri dengan modal nekad, alhamdulillah lulus juga kuliah wlaupun dengan sangat-sangat berat karena tiap bulan harus tambal sulam ngutang sana sini. Sekarang saya merasa lega dan sudah bisa menikmati apa yang selam 4 tahun saya perjuangkan ternyata dengan tekad dan perjuangan sesuatu yang tidak mungkin jadi mungkin.

AR Junaedi 14 Januari 2008 pukul 13.24  

Great experience pak. Thanks for sharing

Anonim 26 Februari 2009 pukul 15.02  

Minta ijin copas tulisannya pak

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP