Workshop Ritel Busana TDA, Luar Biasa!

Selasa, 07 Agustus 2007



Wah! Luar Biasa!

Worksop Ritel TDA berlangsung minggu kemarin dengan cukup seru dan hangat. Lebih terbuka gambaran persiapan yang harus dilakukan para peritel menjelang lebaran. Antisipasi pada saat peak dan bagaimana strateginya.

Lebih dari itu mengupas lebih dalam tentang bisnis ritel sendiri. Mulai dari perencanaan membuka toko, mengelola stok, kiat merekrut karyawan, perhitungan omset, sampai mengelola beberapa outlet sekaligus.

Mba Doris memaparkan bisnis Shaakira. Dari misi, visi sampai omset bulanannya dengan grafik yang terus menanjak. Sebentar lagi sudah menembus 9 digit!

Bagaimana trik Shaakira membuka toko dengan sukses?

Mba Doris membagi kiatnya:
Lokasi yang mantap, Survey competitor, Buat database pelanggan, Service tambahan buat pelanggan, dan Pendekatan Personal

Yang kedua tampil Mas Faif Yusuf, dengan Kafana distro. Mengapa momen lebaran sangat penting? Menurut beliau asumsinya 60% omset setahun terjadi menjelang lebaran.
Nah inilah kesempatan emas untuk panen raya. Target selama peak season ini Rp 100 juta!

Strateginya: Memastikan stok aman untuk merk andalan, sebar brosur, menambah karyawan, dsb.

Berikutnya Pak Ryad Kusuma, owner Ruzika Collection. Saat ini sudah punya 2 toko offline di Cibubur dan Bogor, dan satu toko online. Targetnya dalam 5 tahun ke depan bisa meng-cloning bisnisnya menjadi 10 toko.

Dengan dukungan penuh sang istri/ Mba Poppy saya yakin kurang dari 5 tahun dreamnya sudah bisa terwujud.

Pak Tri Atmojo tampil dengan paparan yang dahsyat dan beda. Kalau sebelumnya membedah produk sejenis- yaitu busana muslim, pak Tri tampil dengan Distronya.

Ceruk market yang dibidik terbatas untuk kalangan anak muda yang ingin tampil beda. Maka produknyapun tidak pasaran, dengan merk indie. Yang dijual buka sekedar produk, tapi life style- begitu kiatnya.

Lebih banyak mengaduk emosi pelanggan ketimbang harga. Ketika pembeli sudah termakan emosinya ketimbang logika, maka harga bukan lagi jadi pertimbangan.

Pasar ABG ternyata juga pasar yang basah. Buktinya omset per bulannya Rp 60juta per outlet, dan beliau punya 5 outlet! Mau tahu omsetnya pada saat lebaran: Rp 300 juta per outlet!

Karena sudah mendalami bisnis distro ini, pak Tri saat ini melounching label sendiri degan nama Raxzel, mengusung tema Improvment & Freedom.

Paparan pak Tri, membuka mata semua peserta workshop, how fantastic if we focus on specific nice market and offer life style.

Kemudian dilanjutkan dengan pak Yanto yang telah belasan tahun berkecimpung di perusahaan garment Honey & Robert.

Dengan gamblang beliau memaparkan bagaimana proses product garment. Mulai pencarian ide, menggodoknya, proses produksi sampai diterima di konsumen. Life cycle of product, termasuk mengukur umur satu produk.

Satu hal penting menurut beliau, ketika sesorang mengenakan suatu produk, orang tersebut tidak kehilangan jati dirinya atau malah tenggelam ke dalam produk itu sendiri. Bahkan seharusnya, produk yang dikenakan bisa lebih mencitrakan jati diri bagi si pemakai.

Dan Pak Roshinan juragan Saqina Group, menutup dengan paparan "Siap Tempur di Lebaran 2007"

Lengkap paparan yang disampaikan pak Rosihan, mulai dari Manajemen Stok, Penataan Toko, Waspada lebaran sampai perilaku Konsumen.

Semua itu dikupas habis di work-shop ini dengan biayanya Gratis! Peserta cuma perlu bayar makan malam saja.

Thanks to all mentor, TDA-M & TDA-R, dan buat Pak Roni yang menggawangi acara sampai tuntas. Two Thumb Up!!

Siap Tempur di Lebaran!!!

0 komentar:

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP