Terjerat Kartu Kredit?

Selasa, 23 Januari 2007

Pernah terjerat hutang kartu kredit? Tagihan terus membengkak dan tidak lunas-lunas? Saya pernah! Punya 4 kartu kredit dan hampir over limit. Wih, pusing. Pas gajian hanya 'numpang lewat', lebih banyak tersedot untuk bayar cicilan.

Sekarang, alhamdulillah cicilan dapat terkontrol. Dan tidak lagi dipusingkan bayar kartu kredit satu persatu. Bagaimana menyiasatinya? Kalau berniat sungguh-sungguh untuk terlepas dari jeratan kartu kredit pasti bisa. Boleh dicoba kiat-kiat dibawah ini:

1. Rubah Mind-set!
Kartu kredit harus dikembalikan sebagimana 'khittah-nya'. Jati dirinya, sebagai alat pembayaran atau pengganti transaksi uang tunai yang mudah dan aman. Bukan sebagai instrument kemudahan berutang. Apalagi menganggap sebagai sarana tambahan uang.
Cara pandang yang salah bisa menyebabkan dengan gampangnya kita menggesek kartu kredit untuk hal-hal yang konsumtif. Tanpa memperhitungkan kemampuan mengembalikan hutang. Rumusnya = belanja 1 juta, bayar lunas 1 juta pada saat datang tagihan

2. Manfaatkan Transfer Balance
Dengan memanfaatkan transfer balance, semua tagihan di kartu kredit lain, di lunasi oleh bank yang mempunyai fasilitas transfer balance tersebut. Cicilan jadi lebih besar dong? Tidak juga, jumlah cicilan dan lama waktu cicilan bisa dipilih sesuai kemampuan bayar kita. Makin cepat waktu cicilan, makin baik.



3. Prioritas Pembayaran
Kartu dengan bunga paling besar yang harus diprioritaskan untuk dilunasi. Bukan pada saldo hutang yang paling besar. Minimal 30% dari penghasilan kita, dialokasikan untuk pembayaran. Kalau perlu gunakan tabungan. Karena bunga tabungan jauh lebih rendah daripada kewajiban bunga kartu kredit.

4. STOP Pakai Kartu Kredit!
Bila hal diatas sudah dijalankan, maka harus stop pemakain kartu kredit. Kalau diibaratkan penyakit hipertensi yang dalam masa penyembuhan oleh dokter- maka kita tidak boleh makan daging kambing. Tensi kita tidak akan normal selama penyebab penyakit tidak dihindari. Awal-nya memang terasa berat, tapi dengan merubah kebiasaan konsumtif dan 'menunda kenikmatan', nantinya akan terasa lebih mudah

Kartu kredit hanya berlaku sebagai pembayaran sementara yang harus kita bayarkan sebesar yg kita belanjakan. Bukan sumber penghasilan.

0 komentar:

Pembaca Blog ini

Anda Pengunjung Ke

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008, AR Junaedi

Back to TOP